Apakah Sobat Dy sudah menonton film 1 Kakak 7 Ponakan? Film yang disutradai Yandy Laurens ini sukses membuat saya mewek. Beneran bagus kok filmnya. Oleh karena itu wajar jika film ini menembus angka 1 juta penonton dalam waktu 17 hari.
Film ini bercerita tentang peran kakak dalam keluarga yang tiba-tiba menjadi orang tua tunggal dari keponakannya karena kakak dan kakak iparnya meninggal mendadak. Kakak iparnya meninggal karena serangan jantung, sedangkan kakak kandungnya meninggal setelah melahirkan.
Peristiwa menyedihkan yang terjadi hampir bersamaan inilah yang menimbulkan banyak cerita mengharukan, sesekali kejadian lucu. Nano-nano lah pokoknya. Jangan lupa siapkan sapu tangan ya karena film ini mengandung bawang
Selain itu, film ini juga didukung soundtrack yang relate banget tentang keluarga yang dinyanyikan oleh Sal Priadi dengan judul Rumah Itu Kita Usahakan. Sepertinya baru kali ini saya mendengarkan lagu dengan lirik yang ringan, tetapi maknanya dalam. Film ini benar-benar menyentuh hati hingga melunakkan hati yang keras.
Filmnya natural pun wardrobe dan make up pemainnya. Simak review film 1 Kakak 7 Ponakan di artikel ini ya. Bagaimana Moko mengambil peran kakak dalam keluarga mereka semenjak kehilangan dua orang yang mereka cintai.
Simak trailernya dulu yuk!
Deskripsi Film
Judul film : 1 Kakak 7 Ponakan
Sutradara dan penulis skenario : Yandy Laurens
Pemain :
Chicco Kurniawan sebagai Moko
Amanda Rawles sebagai Maurin
Fatih Unru sebagai Woko
Freya JKT 48 sebagai Nina
Ahmad Nadif sebagai Ano
Maudy Kusnaedi sebagai Agnes
Kiki Narendra sebagai Atmo
Kawai Labiba sebagai Gadis atau Ais
Aracelli sebagai Ima
Agus Ringgo sebagai Eka
Niken Anjani sebagai Osa
Durasi film : 2 jam 11 menit
Rumah produksi : Mandela Pictures dan Cerita Films
Sinopsis Film
Awalnya saya tidak menyadari jika film 1 Kakak 7 Ponakan ini diadaptasi dari sinetron lawas yang ditulis oleh Arswendo dengan judul yang sama. Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi penilaian saya terhadap film yang diperankan Chicco Kurniawan sebagai aktor utamanya. Akting Chicco bagus banget wajar jika dia memperoleh Piala Citra di tahun 2021 melalui film Penjalin Cahaya. Semoga dapat Piala Citra lagi ya.
Film yang dibuka dengan antrian di kamar mandi di pagi hari, pemandangan khas di setiap rumah sepertinya ya. Semuanya terburu-buru mandi agar tidak terlambat baik berangkat ke sekolah, kampus maupun tempat kerja.
Moko yang saat itu sedang ujian kelulusan S1 jurusan Arsitek menerima kabar bahwa kakak iparnya, Atmo mendapatkan serangan jantung. Tak berselang lama kakak kandungnya, Agnes yang sedang hamil besar pun melahirkan.
Semenjak kuliah Moko tinggal bersama Agnes dan keluarganya. Rentang usia yang cukup jauh antara Agnes dan Moko yang membuat perbedaan usia Woko keponakannya yang paling besar tidak berbeda jauh. Sehingga keponakannya pun memanggil Moko dengan Kakak bukan Om layaknya panggilan adik laki-laki dari orangtua.
Setelah melahirkan, Agnes tidak sadarkan diri dan nyawanya tidak dapat diselamatkan. Beberapa ibu tidak dapat melewati kondisi kritis setelah melahirkan, termasuk Agnes.
Moko yang seharusnya melanjutkan S2 setelah lulus S1 mendadak berubah peran dari peran kakak dalam keluarga menjadi orang tua tunggal untuk keponakannya, termasuk keponakannya yang baru lahir. Menjadi ayah dan ibu sekaligus membuat Moko melepas cita-citanya untuk menempuh pendidikan S2 sekaligus melepaskan kekasihnya Maurin. Dia pun merasa bersalah jika memikirkan dirinya sendiri.
Demi bisa menjaga keponakannya yang baru lahir, Ima, tetapi tetap mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keponakannya sekaligus biaya sekolah keponakannya dia bekerja freelance. Serabutan antara bekerja, membersihkan rumah, merawat keponakannya Ima pun dilakukannya.
Scene yang menyentuh hati dan membuat saya tidak terasa meneteskan air mata adalah saat Moko berada di kamar mandi bengong. Dia tidak menangis, tidak berteriak di tengah himpitan. Backsound suara Ima menangis pun terdengar kencang.
Perasaan saat awal menjadi ibu yang begadang karena anak rewel dan menangis terus. Duh rasanya relate banget. Mungkin bahasa yang lebih dikenal babies blue ya. Ingin lari, tetapi tidak bisa karena ada yang menahan untuk melakukannya.
Yandy Laurens cakap deh mengaduk-aduk perasaan penonton terutama saya. Beberapa kali meneteskan air mata antara haru dan teringat pada diri sendiri. Kadang muncul rasa lelah harus melakukan ini dan itu, tetapi di sisi lain tega dengan diri sendiri. Dan akhirnya mengabaikan kebutuhan diri sampai tangki cintanya kosong dan berujung marah-marah. Adakah yang sama dengan saya?
Sepertinya Moko ini mengabaikan selfcare, dia sangat peduli dengan keponakannya hingga dia merasa bersalah jika dia memikirkan dirinya sendiri. Dan Moko perlu diberi hadiah pelukan, "Kamu berhak bahagia kok Moko!" Semua keponakannya memeluknya.
Mungkin sebagian penonton tidak menyadari antara judul yang mencantumkan 7 ponakan dan di filmnya beda. Di film ponakan Moko hanya tiga, Woko, Nina, dan Ima. Ano adalah ponakan mas Atmo, Gadi merupakan anak guru piano yang dititipkan pada Moko.
Menghidupi diri sendiri dan ponakannya aja susah eh malah ini ditambah lagi. Namun, Moko orang yang mudah simpati dan tidak tega, akhirnya dia pun bersedia emnampung Gadis di rumah yang tidak terlalu luas itu. Dan memperlakukan Gadis seperti keponakannya yang lain.
Woko, Nina, Ima, Ano, dan Gadis. Baru 5 ponakan. Siapakah 2 ponakan lainnya? Jawabannya Osa dan Eka, kakak kandung dan kakak ipar Moko. Osa dan Eka sebelumnya tinggal di luar negeri dan pulang ke Indonesia.
Sebagai kakak, Osa dan Eka bukannya membantu Moko membiayai dan mengurus keponakan, tetapi justru menambah berat beban Moko. Lengkap menjadi 7 ponakan, bukan. Moko pun membiayai hidup Osa dan Eka, gemes.
Himah yang dapat dipetik dari film 1 Kakak 7 Ponakan adalah:
1. Moko tidak menganggapnya sebagai beban, melainkan tanggung jawab.
2. Dalam keluarga saling bekerja sama dalam melakukan berbagai pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci baju, menjaga Ima yang masih bayi.
3. Dukungan pasangan akan membantu menguatkan, seperti yang dilakukan Maurin.
4. Memprioritaskan keuangan untuk biaya hidup bukan gaya hidup.
Soundtrack Film
Sebuah film umumnya dilengkapi dengan musik sebagai bagian dari filmnya. Soundtrack film dapat membangkitkan emosi, menentukan suasana hingga menentukan cerita yang tidak dapat dicapai dengan cara visual.
Pemilihan lagu Rumah Itu Kita Usahakan yang dinyanyikan Sal Priadi pas banget menggambarkan keluarga Moko. Bahwa semuanya mengusahakan rumah yang hangat untuk tinggal, tempat bertukar cerita, saling mendukung dan menjadi diri sendiri.
Sejauh apapun kita pergi, kembalinya juga ke rumah, bukan? Seperti cerita dalam Rantau 1 Muara.
Soundtrack sinetron 1 Kakak 7 Ponakan pun melengkapi film ini. Lagu tersbeut dinyanyikan bersama-sama ponakan Moko diiringi piano yang dimainkan Gadis.Penutup
FIlm 1 Kakak 7 Ponakan bagus bisa ditonton bersama keluarga. Dan seperti biasa, setelah menonton film saya pun mengajak diskusi apa yang dapat setelah menonton film. Diskusi hangat di meja makan pun akan semakin nyaman jika semua anggota keluarga saling mendukung.
Chicco berhasil memerankan sosok seseorang yang mengambil peran kakak dalam keluarga sekaligus menjadi orang tua dan tulang punggung keluarga. Film yang hangat ini semoga dapat menginspirasi keluarga Indonesia bahwa keluarga saling mendukung, menghargai dan saling menyayangi satu sama lain. Selamat menonton. Semoga artikel ini bermanfaat ya
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.
Terima kasih