Sobat Dy pernahkah memegang sesuatu yang ringan, tetapi dipegang dalam jangka waktu yang cukup lama dengan posisi yang sama tanpa penyangga untuk membantu memegang gelas tersebut? Tentunya tangan akan terasa pegal bahkan kesemutan, bukan?
Beda halnya jika saat tangan sudah merasa capek memegang gelas tersebut, maka kita meletakkan gelas tersebut. Kemudian memegang gelas tersebut kembali hingga tidak perlu memegang gelas tersebut lagi.
Analogi tersebut untuk menggambarkan pekerjaan atau masalah yang kita hadapi. Kadang melakukan hal yang sama terus menerus akan membuat kita jenuh, walaupun pekerjaan tersebut sederhana. Bagaimana jika pekerjaan yang tingkatannya lebih sulit? Tentunya tekanan yang diberikan juga semakin besar.
Efek berikutnya adalah kita merasa tertekan bahkan tak jarang berujung stres. Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah memberikan jeda atau ruang antara kita dan hal yang membuat kita tertekan. Sejenak menepi untuk beristirahat tidak ada salahnya, kemudian melanjutkan pekerjaan kembali.
Tidak ada salahnya berhenti sejenak untuk menghimpun tenaga kembali untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Adakah yang sepakat dengan saya? Tosss dulu dong.
Tidak hanya pekerjaan di ranah publik saja yang membuat seorang ibu stres. Ibu yang bekerja di ranah domestik atau di rumah juga rawan stres, lho. Dengan kadar yang berbeda tentunya. Banyak faktor yang menyebabkan ibu rumah tangga stres sehingga diperlukan manajemen stres ibu rumah tangga.
Bagi saya yang bekerja di ranah publik sekaligus domestik dengan kata lain ibu rumah tangga saya harus mengetahui indikator stres kerja agar saya dapat mencegahnya terjadi. Seandainya terjadi, saya dapat mengatasinya sehingga dapat meminimalkan dampak yang timbul.
Salah satu cara saya untuk mengatasi stres adalah dengan menulis, baik menulis bebas maupun menulis di blog. Tentunya tidak semua curhatan saya tuangkan di blog. Jika bersifat pribadi, saya menuliskannya di kertas dan kemudian membuangnya.
Simak artikel ini hingga akhir bagaimana cara saya meminimalkan stres dengan cara mengambil waktu untuk diri sendiri atau jamak disebut me time. Mungkin cara yanng saya lakukan dapat Sobat Dy lakukan juga untuk meminimalkan stres dan tetap bahagia, karena bahagia itu kita yang ciptakan.
Me Time dan Manfaatnya
Tahukah Sobat Dy jika me time merupakan salah satu cara untuk self healing? Berdasarkan buku self healing karya dr Aisah Dahlan disampaikan bahwa otak dan tubuh juga memerlukan waktu untuk menyendiri agar dapat memulihkan energi sekaligus semangat yang terserak. Sehingga dapat melanjutkan aktivitas berikutnya dengan penuh energi dan semangat.
Selain itu, me time juga bermanfaat untuk kesehatan dan hubungan dengan pasangan, lo, di antaranya:
1. Meningkatkan produktivitas dan konsentrasi
2. Memberikan kesempatan untuk memahami diri sendiri
3. Menyegarkan tubuh dan pikiran
4. Memperbaiki hubungan dengan pasangan dan orang lain
5. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Ngeblog, Side Hustle Sekaligus Me Time Untukku
Konon dalam sehari wanita mengeluarkan 20.000 kata, walaupun hal ini masih diperdebatkan keakuratannya. Namun, bagi saya pribadi, saya perlu menyalurkan apa yang saya rasakan dan saya pikirkan. Hal tersebut dapat saya salurkan melalui tulisan.
Awalnya saya hanya menulis bebas, kemudian membuat cerita anak karena anak-anak suka mendengarkan cerita saya. Dan melalui cerita saya dapat menyelipkan pesan untuk mereka. Seiring waktu akhirnya saya menemukan media yang nyaman untuk bercerita. Pilihan tersebut jatuh pada blog.
Saya senang berbagi pengalaman, baik pengalaman belajar pun pengalaman lainnya. Bukan bermaksud pamer lho, tetapi lebih sebagai catatan diri. Jika saya memerlukan catatan tersebut tinggal membukanya kembali.
Selain itu blog juga dapat dibaca oleh orang lain. Senang rasanya jika catatan kecil yang saya buat dapat membantu Sobat Dy yang sedang membutuhkan informasi tersebut. Seperti halnya tentang cara mengenalkan 5 kata ajaib pada anak, saya menuliskannya dalam sebuah artikel di blog post karena saya hanya ingin berbagi pengalaman.
Tak terasa tahun ini memasuki tahun ke empat saya serius menekuni dunia blog. Ternyata dunia blog tidak hanya menyenangkan, tetapi sangat menyenangkan. Walaupun kadang saya juga dibuat bingung dengan coding. Maklumlah saya menggunakan platform blogspot yang tidak menggunakan plugin seperti platform lainnya.
Namun, hal tersebut bukanlah halangan bagi saya, karena saya merasa saya telah menemukan ikigai dalam diri saya dan saya menikmatinya. Saya telah menemukan manfaat ngeblog dan saya menikmatinya hingga saat ini.
Dari blog pun saya telah mendapatkan penghasilan. Menyenangkan bukan mendapatkan penghasilan dari sesuatu hal yang kita sukai, serasa tidak bekerja rasanya. Saat ini, ngeblog merupakan pekerjaan sampingan atau kerap disebut side hustle.
Namun, bukan berarti saya sudah tidak menuliskan apa yang saya inginkan di blog saya lagi. Saya tetap menuliskan apa yang ingin saya ceritakan dan bagikan pada Sobat Dy.
ASUS dan Bloger
Peralatan utama yang diperlukan bloger adalah laptop. Walaupun beberapa bloger dapat menggunakan gadget lain selain laptop. Namun, saya tetap lebih nyaman menggunakan laptop.
Selain laptop, saya pun kerap menggunakan ponsel kesayangan untuk ngeblog. Hal ini saya lakukan karena saya lebih sering menenteng ponsel dibandingkan laptop, sehingga jika ingin menulis di blog pun tetap dapat saya lakukan walaupun berada jauh dari laptop.
Salah satu laptop yang kerap menjadi referensi teman bloger adalah ASUS, tidak hanya teman bloger saja yang mereferensikan ASUS, tetapi juga teman mahasiswa hingga teman content creator.
Salah seorang teman yang masih kuliah di sebuah PTN di kota buaya ini mereferensikan ASUS Vivobook 14. Tipe ini banyak dipilih karena harganya terjangkau tetapi dapat mendukung produktivitas mereka pun baterainya yang tahan lama.
Sedangkan sahabat lainnya yang merupakan seorang content creator mereferensikan ASUS ProArt PX13. Wajar jika sahabat saya mereferensikannya, kualitas prosesornya yang telah menggunakan intel core i7 dan didukung RAM minimal 16 GB. Akses data pun cepat, sehingga dia bisa bekerja dengan cepat dan cekatan. Istilahnya was wes wus deh. Pantas saja dia betah berjam-jam di depan laptop.
Tidak hanya itu ASUS pun kerap memberikan ruang untuk bloger nnerkreasi dalam lomba blog yang diadakannya secara rutin. Saya pun pernah mencoba beberapa kali mengikuti lomba blog ASUS.
Apakah saya memenangkan lomba tersebut? Tentu saja belum Sobat. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk mengikuti lomba-lomba blog berikutnya. Banyak hal yang dapat saya petik saat mengikuti lomba blog.
Penutup
Sobat Dy melalui blog saya dapat menyuarakan pendapat saya dengan cara yang santun tanpa menyinggung siapapun. Selain itu, saya juga dapat berbagi pengalaman ataupun hal yang saya pelajari tentang banyak hal.
Hal menyenangkan lainnya adalah blog menjadi media saya untuk me time sekaligus menghasilkan cuan. Walaupun saya juga mendapatkan penghasilan tetap karena saya juga bekerja di ranah publik, tetapi kepuasannya berbeda.
Apakah Sobat Dy ingin mencoba cara saya untuk melakukan me time? Dengan menuangkan apa yang kita rasakan maupun resahkan setidaknya dapat mengurangi beban di kepala sekaligus di hati tetapi tetap dengan cara yang santun tanpa mendiskreditkan siapapun.
Apakah Sobat Dy mempunyai pengalaman yang sama? Yuk cerita di kolom komentar.
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel.
Referensi
1. Pentingnya "Me Time" untuk Kesehatan Mental dan Hubungan,
https://hellosehat.com/mental/manfaat-me-time/
Bagus sekali analoginya mba. Dari sini jadi mikir maka kita perlu healing juga untuk mengurangi tekanan pekerjaan yang terus menerus. Keren mba
BalasHapusBagiku, ngeblog sekarang tuh bukan sekedar mencari cuan. Tapi bersenang-senang. Baca artikel di blog teman. Menulis artikel di blog sendiri. Ah, menyenangkan. Terus dapat cuan.
BalasHapusAku malah akhir-akhir ini pengen rehat ngeblog loh. Analognya dengan megang gelas terus menerus kok cocok banget.
BalasHapusKayaknya aku jalan-jalan dulu deh, me time, nanti baru mulai lagi. Soalnya kalau engga nulis, kok aku kepikiran, blog belum update. Tapi kadang mati gaya, mau nulis apa yaaaa...
Buat yang suka menulis dan punya pekerjaan lain di dunia nyata, ngeblog ini salah satu pilihan yang tepat memang, apalagi ngeblog ini ibarat kita ngejurnal secara daring, jurnal yang akan terus ada di internet sampai kapanpun
BalasHapusSaya sendiri sering mengalaminya. Kadang bosen banget nulis terus pengen pergi sebentar. Kadang tiduran sebentar sambil dengerin musik. Me time emang perlu sih.
BalasHapus