Time flies so fast. Tak terasa sulungku sudah akan memasuki jenjang sekolah Tsanawiyah. Dan sudah saatnya dia upgrade skill mengelola uang. Yup life skill cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar merupakan tahapan yang harus dilaluinya sebelum nantinya dia mengelola uang saat dewasa kelak. Teringat saat seusianya dulu, saya pun mengalami hal yang sama.
Setelah sebelumnya dia mengenal literasi keuangan dan contohnya, maka tahap selanjutnya adalah mengelola uang. Saya mencoba memberikan uang saku seminggu sekali dan mengajarkan dia mengelola pengeluarannya baik untuk jajan, infak maupun belanja lainnya.
Seberapa penting mengelola uang dan bagaimana cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar akan dijelaskan lebih lanjut di artikel ini ya. Simak hingga akhir artikel Sobat Dy.
Pentingnya Mengelola Uang Bagi Pelajar
Walaupun pelajar umumnya belum memiliki pendapatan, tetapi mengetahui cara mengelola uang juga perlu dipelajari dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya sumber pendapatan pelajar diperoleh dari uang saku yang diberikan orang tua.
Uang saku tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya transport, membeli kudapan atau makanan hingga kebutuhan belajar lainnya. Namun sayangnya tidak semua pelajar memahami cara mengelola uang sehingga uang saku sudah habis saat baru diterimanya. Dapat dibayangakan kelanjutannya bukan, anak akan meminta tambahan uang saku pada orang tuanya.
Sebetulnya mengajarkan anak mengelola uang sudah dapat dilakukan sejak dini, tidak hanya saat anak akan memasuki jenjang sekolah setingkat SMP. Berbagai cara dapat digunakan untuk mengajarkan hal ini.
Namun, cara yang efektif adalah dengan memberikan contoh nyata. Children see, children do. Anak akan meniru contoh yang diberikan orang tua, termasuk dalam hal mengelola uang.
Berikut beberapa alasan mengapa pengetahuan mengelola uang itu penting, yaitu :
Menyiapkan masa depan anak
Tantangan kehidupan finansial di masa mendatang mungkin tidak seindah yang dibayangkan. Namun, anak yang terbiasa mengelola uang akan terbiasa membuat rencana anggaran, menabung untuk kebutuhan tertentu termasuk kebutuhan mendesak hingga membuat keputusan yang bijak terkait finansial.
Tanpa pengetahuan tentang keuangan, dikhawatirkan anak akan terjebak dalam utang konsumtif hingga investasi bodong atau dengan kata lain investasi kosong dan tidak menguntungkan.
Meningkatkan kemandirian finansial
Dengan mengetahui pengelolaan uang, anak dapat meningkatkan kemandirian finansial, yang berarti anak tidak hanya bergantung pada dukungan materi orang tua. Anak dapat merencanakan masa depan dengan lebih baik, seperti merencanakan pendidikan tinggi, pembelian rumah.
Secara tidak langsung hal ini juga memberikan keterampilan praktis terkait keuangan seperti membandingkan harga, memilih prduk keuangan yang tepat dan mengelola risiko.
Mengurangi risiko kesalahan keuangan
Beberapa masalah keuangan yang mungkin dialami orang dewasa, seperti kebangkrutan, terjebak gaya hidup konsumtif hingga terjebak pinjaman online. Pengetahuan tentang keuangan akan mengurangi risiko kesalahan keuangan.
Mendorong perilaku menabung dan berinvestasi
Dengan memberikan pemahaman yang tepat dalam mengelola uang akan mendorong perilaku anak untuk menabung dan berinvestasi sejak dini. Anak dapat memperkirakan durasi investasi atau menabung untuk memenuhi perencanaan keuangan yang telah dibuatnya sebelum melakukan investasi.
Cara Mengelola Uang Dengan Baik Bagi Pelajar
Besaran uang saku yang diberikan orang tua tentunya bervariasi berdasarkan tingkat pendidikan anak, sehingga tidak dapat disamaratakan antara anak yang masih sekolah di tingkat dasar dengan anak yang sekolah di tingkat menengah. Selain itu latar belakang ekonomi keluarga juga berpengaruh.
Beberapa tips berikut tentang cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar dapat dicoba, yaitu :
Menentukan tujuan keuangan
Hal pertama yang dilakukan sebelum mengelola uang adalah menentukan tujuan menabung, misalnya untuk membeli tas baru, karena tas sekolah mulai sobek. Selanjutnya tentukan kira-kira dibutuhkan waktu berapa lama untuk menabung untuk membeli tas tersebut.
Menyisihkan uang saku untuk ditabung dan konsisten
Setelah menentukan durasi waktu menabung, langkah selanjutnya adalah menyisihkan uang saku untuk ditabung dan konsisten melakukannya. Jika tidak konsisten menabung baik nominal yang ditabung maupun periode menabungnya kemungkinan tujuan keuangan tidak dapat tercapai.
Membawa bekal dari rumah
Membawa bekal baik makanan dan atau minuman dair rumah dapat menghemat pengeluaran. Uang yang akan digunakan untuk jajan di kantin sekolah dapat ditabung agar tujuan keuangan lebih cepat tercapai.
Berbelanja sesuai kebutuhan bukan keinginan
Bagi sebagian orang mungkin menganggap kebutuhan sama dengan keinginan, tetapi sebetulnya kedua hal tersebut berbeda. Misalnya, manusia lapar membutuhkan makan, bukan.
Kebutuhannya adalah makan, sedangkan keinginannya adalah makan di restoran mewah. Jika makan di kios makan dekat rumah sudah cukup kenyang dan rasanya pun juga enak, mengapa harus makan di resto mewah. Kurang lebih gambarannya seperti itu. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan, anak dapat menimbang mana pengeluaran yang lebih penting untuk dilakukan.
Mencatat pengeluaran
Selain mencatat kebutuhan yang perlu dibeli dan merencanakan keuangan, mencatat pengeluaran pun tak kalah pentingnya untuk dilakukan. Tidak perlu emmbuat catatan yang rumit, cukup catatan pengeluaran sederhana.
Salah satu tujuan mencatat pengeluaran adalah untu mengetahui apakah pengeluaran yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Selain itu juga untuk mengetahui pengeluaran mana yang sekiranya tidak perlu dilakukan, sehingga uangnya dapat ditabung atau dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.
Membuka rekening tabungan
Dengan adanya rekening tabungan, anak dapat menyimpan dana atau mempunyai dana cadangan jika ada pengeluaran penting yang harus dilakukan di luar perencanaan keuangan yang telah dilakukan.
Belajar menghargai uang
Belajar menghargai uang artinya tidak menyepelekan uang walaupun nominalnya kecil sekalipun, karena di luar sana ada sekelompok orang yang perlu bekerja keras untuk mendapatkan sejumlah nominal tersebut.
Penutup Cara Mengelola Uang dengan Baik Bagi Pelajar
Tidak ada salahnya mengajarkan anak mengelola uang sejak mereka sekolah bukan? Walaupun sumber pendapatannya hanya berasal dari uang saku yang diberikan orang tua. Dampak membiasakan anak mengelola uang sejak sekolah dapat membentuk kebiasaan baik yang juga akan berdampak pada kehidupan finansialnya di masa mendatang.
Sudahkah putra-putri Sobat Dy mengetahui cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar? Yuk coba tips di artikel ini. Selamat mencoba ya. Semoga artikelnya bermanfaat.
Referensi
1. Tips Menghemat Uang Saku, Bagi Pelajar dan Mahasiswa, https://www.antaranews.com/berita/4398417/tips-menghemat-uang-saku-bagi-pelajar-dan-mahasiswa
2. Pentingnya Pendidikan Keuangan dalam Membentuk Literasi dan Kemandirian Finansial Siswa, https://mtsn8sleman.sch.id/blog/pentingnya-pendidikan-keuangan-dalam-membentuk-literasi-dan-kemandirian-finansial-siswa/
3. CAra Mengelola Uang Dnegan Baik Bagi Pelajar, Cek Disini!, https://www.smadwiwarna.sch.id/cara-mengelola-uang-dengan-baik-bagi-pelajar/
Aku juga diajarin gini sama orang tuaku waktu SMP bahkan dari SD udah diajarkan. Aku udah dikasih uang bekal per bulan. Jadi aku harus bisa mengelolanya jangan sampai habis, kalau habis sebelum waktunya, aku nggak akan dikasih uang, wkwkwk sedih bgt.
BalasHapusIya sih, mengajarkan mengelola keuangan nggak harus menunggu anak besar dulu. Sejak si kecil usia 3 tahun saya berusaha sekali untuk mengajarkan anak memilih barang-barang prioritas daripada menuruti segala keinginannya. Setidaknya ini menjadi pembiasaan anak untuk memilah mana yang harus dibeli nanti dengan uang yang ia tabung. Selain itu peran orang tua sangat penting saat pengenalan pengelolaan keuangan ini ya kak... :)
BalasHapusWahhhh konteksnya bagus sekali kak. emang cara kelola uang seperti ini harus diajarkan dari dini banget sih. aku aja yang udah gede kadang suka gabisa mengelola uang secara bijak uhuhu
BalasHapusSetuju banget ini teh, saya inget anak yang kedua, asalnya kalo dibekelin berapapun pasti habis, walaupun gak besar ya dari 5000 s.d. 30.000. Pasti habis. Tapi sedikit demi sedikit selalu didawamkan. Biar bisa nyisihin dari uang jajan. Belajar gimana caranya agar dia bisa dapatin barang yang dia mau. ya nyisihin dari uang jajan. Ternyata efektif ya. Sekarang kalo ada turnamen kasih bekal lebih, uang awet. Gak pernah jajan. Karena kalo bayar turnamen biasanya udah include sama snack dan makan.
BalasHapusSebagai pelajar, seringkali sulit mengatur keuangan dengan bijak. Artikel ini memberikan panduan praktis yang mudah dipahami. Semoga dengan menerapkan tips ini, aku bisa lebih bijak dalam mengelola uang saku. Terima kasih atas informasinya.
BalasHapus_Maychel
Saya setuju dengan cara² belajar mengelola uang bagi pelajar ini. Saya di rumah menerapkan beberapa cara yang ditulis di artikel ini seperti mencatat pengeluaran, menabung buka rekening dan menyisihkan uang jajan serta bawa bekal dari rumah.
BalasHapusMemang harus dibiasakan dari kecil agar anak² nanti pas sudah dewasa terbiasa mengelola uang dengan baik.
Kecerdasan mengelola keuangan ini memang tricky banget yaah..
BalasHapusApalagi yang orangtuanya masih menganggap bahwa keinginan anak tuh kudu diturutin semuanya sebagai tanda sayang.
Jadi memang perlu banget menyelesaikan dengan masa lalu masing-masing inner child diri sendiri agar cerdas kelola keuangan sebagai bagian dari parenting.
Bagian ini yang sulit ya. Orang tua harus bisa menahan dan mengendalikan agar keinginan anak tidak dipenuhi semua, kalau dipenuhi semua khawatir jadi nggak mendidik dan anak nggak bisa sabar menunggu.
Hapusaku terinspirasi dari mbak dyah deh. Bahwa mengajarkan pengelolaa uang ke anak itu sejak dini perlu juga ya mbak ?. Jadi ngebayangin mbelajari anak untuk melakukan pencatatan keuangan. Jadi, bisa tahu pemasukan dan pengeluarannya untuk apa saja. So inspiring
BalasHapusLiterasi finansial memang sudah harus diajarkan sedari dini ya supaya pelajar bisa mengelola uang dengan baik.
BalasHapusJadi ada ide nih buat ajarin anak-anak tentang keuangan. Banyak banget PR kita ya kalau dipikir-pikir.
BalasHapusSejak kecil anak2 sudah saya biasakan menabung bila ingin membeli barang yg agak mahal, misalnya tas, sepatu atau lainnya. Walaupun tabungannya belum cukup (akhirnya kami juga yang menambah kekurangannya), tapi setidaknya anak lebih menghargai bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu harus berjuang dulu (misalnya dengan cara menabung).
BalasHapusBelajar mengelola uang sejak dini memang penting sekali. Apalagi, mengingat jika finansial adalah salah satu hal utama dalam kehidupan
BalasHapusmasyallah,,,inspiratif nih tulisan mba untuk aku yang masih belum kepikiran buat ngajarin anak mengelola uang. sulungku udah di kelas 3 sd. insyallah pelan-pelan mulai bahas mengelola keuangan.
BalasHapusPenting memang ya anak itu diajarkan mengenai pengelolaan uang sejak dini. Walaupun gampang2 susah gak sih ngajarin anak tentang finansial.
BalasHapusBagus banget nih saran dan tipsnya kebetukan sulung saya pun mendekati usia remaja
BalasHapusAnakku yang sulung baru kelas 2 SD, ditambah di sekolahnya sudah disediakan makan siang dan snack. Jadi, aku belum rutin memberikannya uang saku. Seperti Mbak Dy, mungkin aku pun akan mulai memberikan uang mingguan kalau dia sudah lulus SD nanti. Insyaallah.
BalasHapusKoq kita samaan Mbak Dyah, anak saya juga insyaAllah tahun ini kelas akhir dan siap-siap masuk tsanawiyah. banyak persiapan menuju jenjang sekolah lanjutan ini, termasuk belajar mengelola keuangan dengan bijak. So far alhamdulillah dia sudah mulai belajar praktik mulai dari menabung sampai mengatur pola pengeluaran per pekan
BalasHapusSulung saya juga akan masuk SMP tahun ajaran depan, mbak. Alhamdulillah sudah sejak lama aku terapkan uang saku pekanan. Sudah saya sampaikan juga resiko jika tidak bisa mengatur uang jajannya. Alhamdulillah, so far tidak ada keluhan atau permintaan uang tambahan. Dan dia juga sudah bisa menabung untuk kegiatan yang dia kan sendiri
BalasHapusBelajar cara mengelola keuangan itu penting sejak dini ya. Tahapan-tahapannya juga harus dimulai sesuai dengan pemahaman anak. Dengan begitu, saat anak dewasa dan bisa menghasilkan uang, dia tidak kaget dan bisa mengelola dengan bijak
BalasHapus