Peran Ibu Dalam Literasi Digital Di Keluarga

Sabtu, 25 Januari 2025

Peran Ibu Dalam Literasi Digital Di Keluarga

Sobat Dy tentunya sepakat bukan jika ibu mempunyai peran penting dalam keluarga? Karena ibu merupakan guru pertama bagi putra-putrinya. Sosok perempuan yang penuh kasih membentuk generasi masa depan yang berakhlak mulia dan berintegritas. 

Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian ibu saat ini dalam mendampingi buah hatinya adalah kecakapan literasi digital agar anak dapat berkiprah di masa mendatang dengan kemajuan teknologi digital yang tak dapat dibendung. 

Tak dapat dipungkiri jika teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi membantu dan memudahkan kehidupan manusia, tetapi di sisi lain juga merugikan manusia. Jamak diketahui jika jumlah anak yang menggunakan internet cukup banyak, terutama saat pandemi beberapa waktu yang lalu. 

Proses belajar mengajar mendadak berubah dari yang semula melalui tatap muka berubah menjadi proses daring maupun online. Seiring meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan dalam kehidupan anak-anak, maka diperlukan keterampilan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Bagaimana peran ibu dalam literasi digital dan apa saja pilar dalam literasi digital yang perlu diketahui Sobat Dy? Yuk simak artikel ini hingga akhir ya!


Peran Ibu Dalam Literasi Digital Di Keluarga

Tak dapat dipungkiri, teknologi digital saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan anak-anak. Dengan mengakses internet anak mempunyai peluang untuk belajar dan mengembangkan keahliannya. Namun, di siis lain anak yang mengakses internet menjadi kecanduan, melihat konten yang tidak sesuai dengan usianya, hingga ancaman cyberbullying.

Ibu sebagai fasilitator pendidikan anak sekaligus sebagai fasilitator literasi digital mempunyai peran penting dalam hal ini, yaitu sebagai pelindung dan pembimbing anak di  dunia maya. Berikut peran ibu sebagai fasilitator literasi digital :

Memberikan bekal keterampilan menggunakan teknologi 

Ibu dapat memberikan bekal keterampilan menggunakan teknologi secara etis, aman, dan produktif. Setidaknya ibu dapat mengakses media sosial seperti YouTube dan lainnya. Selain itu ibu juga dapat memasang pelindung untuk membatasi anak mengakses konten yang tidak sesuai dengan usianya.

Ibu juga dapat memberikan panduan agar anak tidak melihat konten yang tidak baik melalui cerita atau saat bincang ringan bersama anak. Hal yang tak kalah penting adalah ibu dapat memberikan contoh bagaimana menggunakan internet untuk hal produktif, misalnya untuk mencari tutorial untuk praktek sains, mencari informasi untuk menyusun artikel dalam tugas sekolah.


Menjadi role model

Anak adalah peniru ulung termasuk meniru kebiasaan atau perilaku orang tuanya. Oleh karena itu ibu dapat menjadi teladan bagi anak dalam menggunakan internet. Keteladanan ini merupakan hal yang penting di era digital karena dengan keteladanan ibu anak lebih mudah membangun pertahanan diri terhadap dampak negatif teknologi.


4 Pilar Literasi Digital

Literasi digital mempunyai peran yang sangat penting dalam menggunakan teknologi sehingga seseorang dapat menggunakan, memanfaatkan hingga mengembangkan teknologi digital dengan etis dan aman. 4 pilar yang terdapat dalam literasi digital, yaitu :

Keahlian digital

Keahlian digital berisi tentang pengetahuan dasar ruang lingkup digital secara utuh termasuk internet dan dunia maya. 


Budaya digital

Budaya digital berisi tentang pengetahuan dasar tentang nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital.


Etika digital

Etika digital memberikan pemahaman tentang etika ketika menggunakan internet termasuk saat menggunakan media sosial. Sayangnya tidak banyak yang memahami hal ini. Ibu berperan sebagai garda terdepan untuk mengajarkan bagaimana beretika menggunakan internet, seperti tidak memberikan komen negatif, ikut menghujat sesuatu hal yang tidak dipahami hanya sekedar ikut-ikutan.


Keamanan digital

Keamanan digital memberikan pengetahuan dasar mengenai perlindungan identitas digital dan data pribadi secara online. Apalagi saat ini kejahatan siber semakin marak dan merugikan masyarakat.

Mengingatkan anak untuk tidak memberikan data pribadi, termasuk foto pada orang asing. Tidak juga menceritakan bagaimana isi rumah atau sedang melakukan kegiatan apa secara detail.


#KEBerpihakkan Literasi Digital

Ibu mempunyai peran penting sebagai fasilitator literasi digital. Oleh karena itu Komunitas Emak Bloger atau lebih dikenal dengan KEB mendukung peran ibu sebagai fasilitator literasi digital dengan menyelenggarakan berbagai acara baik online maupun offline. Hal ini merupakan bentuk #KEBerpihakan KEB pada literasi digital.

Sobat Dy dapat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan KEB melalui berbagai acara yang diselenggarakan KEB baik online maupun offline. Informasinya dapat diperoleh dari sosial media baik Facebook maupun Instagram, lho. Saya pun beberapa kali mengikuti acara KEB.

Salah satu acara yang pernah saya ikuti adalah Ramadan Mini Bootcamp 2023 dengan pemateri keren di antaranya :

1. Suciarti Wahyuningtyas dengan materi Konten Blog

2. Indah Juli dengan materi SEO

3. Istiana Sutanti dengan materi Google Analytics

4. Nurul Sufitri dengan materi Monetisasi

Harapan saya mengikuti bootcamp tersebut tentunya ingin memperbaiki kualitas dalam menyusun artikel dan meningkatkan performa blog. Hasil mengikuti bootcamp tersebut tertuang dalam artikel berjudul Inspirasi Ide Outfit Lebaran Keluarga.


Literasi digital dan KEB


Sebuah proses yang sangat berkesan bagi saya dalam membuat jejak digital positif. Alhamdulillah artikel tersebut mendapatkan apresiasi sebagai artikel terbaik. Sebuah pencapaian yang tidak mudah. Namun, bukan berarti proses untuk tumbuh dan berkembang bersama blog berhenti sampai di sini. 

Proses belajar akan terus berlangsung selama hayat masih dikandung badan, karena saya akan terus bercerita tentang kehidupan dalam blog yang saya rintis beberapa tahun silam. Hal ini juga sebagai wujud kepedulian saya terhadap literasi digital yang saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya.

Semoga artikel ini bermanfaat ya.

25 komentar

  1. Pilar-pilar literasi digital ini yang perlu ditanamkan ke anak sejak dini. Seperti kata Mbak Dy, teknologi digital ini ngeri-ngeri sedap, makin ke sini makin banyak rekayasanya. Kalo tidak dibentengi dengan etika dan keamanan sejak dini, kok aku khawatir masa depan anakku di bidang ini kelak. Terima kasih KEB yang terus memberikan edukasi dan literasi di bidang teknologi digital ini. Semoga terus menebar manfaat dan semangat bagi insan literasi Indonesia!

    BalasHapus
  2. Seorang ibu harus pandai dalam segala hal termasuk literasi digital karena harus mendampingi putra putri yang hidup di era serba digital. Banyak cara untuk beajar termasuk adanya edukasi dari KEB. Saya juga jadi pengen ikutan

    BalasHapus
  3. Setuju mbak Dy, kita sebagai ibu perannya penting banget untuk mengenalkan literasi digital pada anak. Ibu bisa belajar dari mana saja termasuk bergabung dengan komunitas Blogger seperti KEB ya. Keren banget mbak Dy menang artikel terbaik 😍

    BalasHapus
  4. Wah, bener banget! Peran ibu dalam literasi digital itu penting banget, apalagi di era serba online kayak sekarang. Ibu bukan cuma ngajarin anak cara pakai teknologi, tapi juga harus jadi contoh yang baik. Kalau ibu bijak dalam bermedia digital, anak juga bakal lebih paham cara menggunakannya dengan aman dan produktif. Senang juga lihat ada komunitas seperti KEB yang mendukung ibu-ibu dalam literasi digital. Semoga makin banyak ibu yang sadar dan ikut aktif dalam mendampingi anak-anak di dunia digital...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbaa aku setuju banget. Ibu jadi role model anak dalam literasi digital. Sedangkan ibu juga perlu support system untuk mendukung literasi digital. Adanya KEB ibu semakin berperan aktif memberikan literasi digital pada anak ya.

      Hapus
  5. Wah semangat literasi dogital seorang ibu yang akhirnya diakui. Selamat ya, mbak menjadi yang terpilih artikelnya di Ramadhan Bootcamp.

    BalasHapus
  6. Anak-anak memang butuh banget untuk dipahamkan tentang pilar-pilar literasi digital ini ya. Agar anak bisa beraktivitas di dunia digital dengan aman, nyaman, bijak dan bertanggung jawab. Dan tetap pendampingan dari orang tua, terutama ibu, menjadi salah satu hal yang penting ya. Ibu harus melek digital dulu agar bisa memberikan literasi digital ke anak dengan baik. Btw, congrats ya mbak atas prestasinya.

    BalasHapus
  7. Wah mbak dyah keren uey..makin melesat yg kemampuan nulis blog nya. Ngomongin, literasi digital tampaknya memang agak tricky ya. Khususnya bagi ortu yg ingin memberi pelajran bab itu . Tapi akan lebih tepat jika sebelum ngajarin orang lain kita belajar dulu dan praktik dulu ya.. sejujurnya aku sendiri masih belum optimal dalam melakukan literasi digital

    BalasHapus
  8. Sebelumnya, selamat mba, atas pencapaiannya sebagai artikel terbaik!
    Untuk tanah digital, memang ibu juga harus turun andil dalam menjaga dan memantau kualitas yang dinikmati oleh anak. Apakah layak dikonsumsi atau tidak.

    BalasHapus
  9. Wah, masyaallah tabarakallah. Selamat, ya, Mbak, artikelnya terpilih menjadi salah satu artikel terbaik. Tentu pencapaian ini dibarengi dengan usaha dan doa yang tidak main-main. Selain terus meng-upgrade diri di dunia digital, kita pun sebagai ibu punya tugas untuk mendampingi anak dalam pengenalan literasi digital, ya.

    BalasHapus
  10. Masih banyak ibu yang belum memahami konsep literasi digital padahal tidak harus dengan fasilitas mewah cukup dengan apa yang ada di rumah seperti televisi, handphone, dan lainny kemudian beri contoh sederhana saja lakukan sambil bermain maka anak akan mudah memahaminya

    BalasHapus
  11. Bagaimanapun ibu sebagai guru dan madrasah pertama bagi anak anak, jadi yang pertama sebagai tempat belajar anak ya. Btw selamat ya mbak dyah mendapat apresiasi sbg artikel terbaik.

    BalasHapus
  12. Peran ibu dalam literasi digital ada banyak yaa dan pertama mengajari anak. Jadi ibu emang kudu upgrade ilmu. Jangan sampai anak udah dikasih HP tapi ibunya masih bingung apa itu email, gimana cara kirim wa, dll. Nanti malah gampang dibohongi.

    BalasHapus
  13. Menurut saya literasi digital memang penting untuk diterapkan di keluarga. Mudah-mudahan KEB nanti ada edukasi untuk para bapak juga supaya anak tidak meniru ikut judol misalnya.

    BalasHapus
  14. Seorang ibu emang kayak jantungnya keluarga gitu ya. Perannya gedhe banget. Termasuk dalam hal literasi digital.

    BalasHapus
  15. Orangtua punya peranan penting untuk memberikan literasi digital, dan bisa sekalian kasih contoh mana yang baik dan yang tidak, sehingga orang rumah jadi lebih paham dan waspada untuk memanfaatkan digitalisasi ini

    BalasHapus
  16. Orangtua punya peranan penting untuk memberikan literasi digital, dan bisa sekalian kasih contoh mana yang baik dan yang tidak, sehingga orang rumah jadi lebih paham dan waspada untuk memanfaatkan digitalisasi ini

    BalasHapus
  17. Benar sekali Mbak. Peran ibu dalam keluarga memang beragam. termasuk dalam urusan literasi. apalagi tantangan saat ini memang lebih besar. Anak-anak jangan berhadapan terlalu banyak dengan gadget. karena informasi yang hadir sangat deras. Makanya ibu pun harus sebagai penyaring info itu. Anak-anak pegang hape sesuai kebutuhan saja dengan waktu dibatasi.

    BalasHapus
  18. Ibu adalah fondasi literasi digital di rumah. Peran ibu bukan hanya mengenalkan teknologi, tapi juga membimbing penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab. Literasi digital ini penting banget agar anak-anak kita cakap dan aman di era digital ini.

    BalasHapus
  19. penting banget bagi ibu untuk melek digital, secara anak2 zaman sekarang sudah menggunakan gadget, jadi ibu bisa mudah mengontrol aktivitas gadget si anak agar tidak digunakan untuk hal negatif

    BalasHapus
  20. Ibu sebagai garda depan literasi digital ... idealnya sih gitu. Faktanya, di medsos justru tak sedikit ibu yang ketikan dan kontennya seperti nggak beradab. So sad. Semoga mereka segera tersadarkan.

    BalasHapus
  21. membesarkan anak zaman sekarang ibu benar-benar harus mengenal apa itu literasi digital karena anak sekarang tumbuh dan berkembang di era digital. Pengetahuan ibu akan literasi digital menjadi bekal utama ibu untuk mendampingi anak bertumbuh.

    BalasHapus
  22. Seorang Ibu yang dikelilingi oleh cinta akan kembali memberikan cinta terbaiknya untuk keluarga. Kalau ngobrolin Ibu memang maknanya pasti luas dan harus terus belajar untuk keluarga.

    Barakallahu fiik, ka Dy...
    Yang selalu menginspirasi tulisannya.

    BalasHapus
  23. Memang sepenting itu peran sebagai ibu dalam keluarga, termasuk dalam hal literasi digital, biar keluarga tetap bisa aman dan terkontrol.
    Then, selamat Mbak Dyah menjadi salah satu yang terpilih sebagai artikel terbaik di minibootcamp Ramadan kemarin. Keren Mbak

    BalasHapus
  24. Jadi sebenarnya apa-apa ini kembali ke keluarga ya, karena memang dulu yang diajarkan ustadzah saya, rumah memang madrasah pertama untuk anak. Bukan cuma soal latihan mental, tatakrama, pendidikan, tapi soal literasi digital pun harus tetap orang tua mendampingi anak.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih