Sobat Dy tentunya sepakat bukan jika ibu mempunyai peran penting dalam keluarga? Karena ibu merupakan guru pertama bagi putra-putrinya. Sosok perempuan yang penuh kasih membentuk generasi masa depan yang berakhlak mulia dan berintegritas.
Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian ibu saat ini dalam mendampingi buah hatinya adalah kecakapan literasi digital agar anak dapat berkiprah di masa mendatang dengan kemajuan teknologi digital yang tak dapat dibendung.
Tak dapat dipungkiri jika teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi membantu dan memudahkan kehidupan manusia, tetapi di sisi lain juga merugikan manusia. Jamak diketahui jika jumlah anak yang menggunakan internet cukup banyak, terutama saat pandemi beberapa waktu yang lalu.
Proses belajar mengajar mendadak berubah dari yang semula melalui tatap muka berubah menjadi proses daring maupun online. Seiring meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan dalam kehidupan anak-anak, maka diperlukan keterampilan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Bagaimana peran ibu dalam literasi digital dan apa saja pilar dalam literasi digital yang perlu diketahui Sobat Dy? Yuk simak artikel ini hingga akhir ya!
Peran Ibu Dalam Literasi Digital Di Keluarga
Tak dapat dipungkiri, teknologi digital saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan anak-anak. Dengan mengakses internet anak mempunyai peluang untuk belajar dan mengembangkan keahliannya. Namun, di siis lain anak yang mengakses internet menjadi kecanduan, melihat konten yang tidak sesuai dengan usianya, hingga ancaman cyberbullying.
Ibu sebagai fasilitator pendidikan anak sekaligus sebagai fasilitator literasi digital mempunyai peran penting dalam hal ini, yaitu sebagai pelindung dan pembimbing anak di dunia maya. Berikut peran ibu sebagai fasilitator literasi digital :
Memberikan bekal keterampilan menggunakan teknologi
Ibu dapat memberikan bekal keterampilan menggunakan teknologi secara etis, aman, dan produktif. Setidaknya ibu dapat mengakses media sosial seperti YouTube dan lainnya. Selain itu ibu juga dapat memasang pelindung untuk membatasi anak mengakses konten yang tidak sesuai dengan usianya.
Ibu juga dapat memberikan panduan agar anak tidak melihat konten yang tidak baik melalui cerita atau saat bincang ringan bersama anak. Hal yang tak kalah penting adalah ibu dapat memberikan contoh bagaimana menggunakan internet untuk hal produktif, misalnya untuk mencari tutorial untuk praktek sains, mencari informasi untuk menyusun artikel dalam tugas sekolah.
Menjadi role model
Anak adalah peniru ulung termasuk meniru kebiasaan atau perilaku orang tuanya. Oleh karena itu ibu dapat menjadi teladan bagi anak dalam menggunakan internet. Keteladanan ini merupakan hal yang penting di era digital karena dengan keteladanan ibu anak lebih mudah membangun pertahanan diri terhadap dampak negatif teknologi.
4 Pilar Literasi Digital
Literasi digital mempunyai peran yang sangat penting dalam menggunakan teknologi sehingga seseorang dapat menggunakan, memanfaatkan hingga mengembangkan teknologi digital dengan etis dan aman. 4 pilar yang terdapat dalam literasi digital, yaitu :
Keahlian digital
Keahlian digital berisi tentang pengetahuan dasar ruang lingkup digital secara utuh termasuk internet dan dunia maya.
Budaya digital
Budaya digital berisi tentang pengetahuan dasar tentang nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital.
Etika digital
Etika digital memberikan pemahaman tentang etika ketika menggunakan internet termasuk saat menggunakan media sosial.
Keamanan digital
Keamanan digital memberikan pengetahuan dasar mengenai perlindungan identitas digital dan data pribadi secara online. Apalagi saat ini kejahatan siber semakin marak dan merugikan masyarakat.
#KEBerpihakkan Literasi DIgital
Ibu mempunyai peran penting sebagai fasilitator literasi digital. Oleh karena itu Komunitas Emak Bloger mendukung peran ibu sebagai fasilitator literasi digital dengan menyelenggarakan berbagai acara baik online maupun offline. Hal ini merupakan bentuk #KEBerpihakan KEB pada literasi digital.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.
Terima kasih