Hai Sobat Dy, time flies so fast ya, sudah menginjak tahun 2025. Umumnya awal tahun seperti ini beberapa sekolah telah membuka pendaftaran untuk penerimaan murid baru. Seperti di sekolah anak saya yang telah membuka jalur pendaftaran indent sejak akhir tahun lalu. Namun, apakah Sobat Dy mengetahui anak usia sekolah menurut Depkes RI?
Pentingkah mengetahui usia ideal untuk menyekolahkan anak? Jawabannya iya, karena kasihan anaknya jika dipaksa bersekolah saat dia belum siap sehingga mungkin akan muncul permasalahan baru. Bukankah hal yang dipaksakan hasilnya tidak baik?
Simak artikel ini hingga akhir ya. Kita akan sama-sama mencari tahu tentang berapa tahun anak usia sekolah menurut Depkes RI hingga dampak jika anak belum siap sekolah tetapi dipaksa sekolah.
Anak Usia Sekolah Menurut Depkes RI
Di Indonesia ada empat tingkatan dalam bersekolah, yaitu tingkat bermain, sekolah dasar, sekolah menengah dan atas. Orang tua dapat mulai menyekolahkan anak sejak tingkat bermain atau langsung ke tingkat sekolah dasar.
Namun, saat ini pun bermunculan sekolah sejak usia satu tahun bahkan sebelumnya. Walaupun jumlahnya belum banyak, tetapi sedikit demi sedikit jumlahnya pun bertambah perlahan karena adanya permintaan pasar.
Beberapa hal mempengaruhi keputusan orang tua untuk menyekolahlahkan anak sejak dini, di antaranya :
-Orangtua bekerja sehingga menitipkan anak di tempat penitipan anak yang sekaligus sebagai sekolah.
-Orangtua menginginkan anak memperoleh pendidikan lebih dini.
-Ego orangtua yang bangga jika anak sekolah lebih dini.
Namun, sebaiknya sebelum memutuskan menyekolahkan anak, orang tua juga mempertimbangkan beberapa hal termasuk kesiapan anak untuk bersekolah. Dilansir dari situs Kemenkes bahwa usia pra sekolah dimulai sejak anak berusia 60-84 bulan.
Anak usia sekolah menurut Depkes RI ini memperhatikan faktor kesehatan anak dan stimulasi perkembangan anak. Di usia ini juga diperlukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi masalah kesehatan. Sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini
Tanda Anak Siap Sekolah
Usia masuk pra sekolah dimulai sejak usia 5 tahun. Sedangkan umumnya usia masuk sekolah dasar dimulai sejak 6 hingga 7 tahun. Namun, kesiapan anak sekolah tidak ditentukan berdasarkan usia, karena hal ini dipengaruhi beberapa hal, salah satunya adalh stimulus yang baik dari orang tuanya.
Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak siap sekolah, yaitu:
Mandiri
Anak mampu melakukan beberapa kegiatan mendasar secara mandiri, di antaranya berpakaian, mengenakan sepatu, makan, membersihkan diri termasuk setelah buang air kecil maupun buang air besar.
Kemampuan berbahasa
Anak mampu berkomunikasi dengan baik, menyampaikan keinginannya, memahami konsep dasar seperti arah, ukuran, perbandingan hingga memahami arahan guru dengan efektif. Anak juga mampu memperkenalkan dirinya, bernyanyi, bercerita hingga menjawab pertanyaan.
Kemampuan motorik
Anak dapat memegang pensil dengan benar, mewarnai, melipat hingga menggunakan menggunting.
Kemampuan sosial
Anak dapat berinteraksi dengan teman sebayanya hingga mampu menjalin pertemanan menggunakan kemampuan berbahasa yang dimilikinya. Selain itu, anak mampu berperilaku sesuai norma dan menghargai perbedaan.
Kemampuan kognitif
Anak mampu mengenali bentuk, warna, mengelompokkan benda, mengetahui angka hingga membedakan bentuk.
Rasa ingin tahu
Anak memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal yang belum diketahuinya dan memiliki keinginan atau minat untuk belajar.
Kesiapan emosional
Anak mampu berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya selama berada di sekolah.
Tanggung jawab
Anak memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri dan barang miliknya.
Mampu menghadapi tantangan
Anak memiliki kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, misalnya saat anak diberi pertanyaan.
Persyaratan Masuk Sekolah Dasar (SD)
Pemerintah telah mengatur persyaratan pendaftaran sekolah melalui Permendikbud Nomor 51 tahun 2018, tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Beberapa persyaratan masuk SD yang perlu diketahui orang tua, yaitu:
1. Kelas 1 SD diprioritaskan usia 7 tahun.
2. Usia masuk sekolah paling rendah adalah 6 tahun pada tanggal Juli tahun berjalan.
3. Terkait nomor 2, pengecualian syarat usia paling rendah adalah 5 tahun 6 bulan, khusus peserta didik yang mempunyai potensi kecerdasan atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional atau dewan guru sekolah.
Dampak Jika Anak Belum Siap Sekolah
Umumnya anak dengan usia 7 tahun lebih siap masuk sekolah tingkat dasar. Bagaimana jika anak belum siap masuk sekolah tetapi dipaksakan untuk masuk sekolah?
Risiko gangguan psikologis
Anak yang belum cukup umur untuk sekolah berisiko mengalami gangguan psikologis, yaitu Attention Deficit Hyperaktivity Disorder (ADHD) yang juga dikenal sebagai gangguan hiperaktif ADHD.
ADHD merupakan gangguan perkembangan otak, yang dapat menyebabkan seorang anakhiperaktif, impulsif dan konsentrasi yang buruk pada anak.
Anak stres dan tertekan
Anak merasa tidak nyaman berada di sekolah. Selain itu anak sulit beradaptasi dengan lingkungan dan teman barunya. Hal ini terjadi karena anak dipaksa untuk belajar hal baru yang mungkin tidak sesuai dengan kemampuannya.
Hilang motivasi untuk belajar
Tidak fokus belajar hingga sulit memahami penjelasan dari guru saat proses belajar mengajar. Hingga penurunan prestasi.
Penutup Anak Usia Sekolah Menurut Depkes RI
Orang tua dapat memperhatikan tanda bahwa putra atau putrinya telah siap untuk bersekolah seperti penjelasan di atas. Jika usia anak sudah mencapai usia sekolah, tetapi tanda kesiapan anak untuk bersekolah belum ada, sebaiknya orang tua tidak memaksa anak untuk bersekolah.
Solusi lainnya adalah dengan menstimulasi motorik anak baik motorik halus maupun motorik kasar sembari menyiapkan kesiapan lainnya seperti yang disampaikan sebelumnya. Salah satunya adalah kemandirian.
Sobat Dy juga dapat membaca artikel tentang practical life skill yang perlu dimiliki anak di masa mendatang. Cerita yuk di kolom komentar bagaimana Sobat Dy menyiapkan anak untuk sekolah. Semoga artikel ini bermanfaat.
Referensi
1. https://ayosehat.kemkes.go.id/kategori-usia/anak-anak.
2. https://www.fimela.com/parenting/read/5082896/dampak-negatif-jika-anak-sekolah-terlalu-dini
Penting banget memang mengetahui usia sekolah yang pas untuk anak.
BalasHapusApalagi kurikulum di negeri ini kurang bersahabat dengan anak-anak usia sekolah.
Dulu semakin muda masuk SD misalnya 5 tahun, dianggap malah hebat
BalasHapusWalau secara kemampuan anak berbeda-beda, ada yang cepat bisa baca dan tulis, tapi saya setuju sekali kalau anak masuk sekolah sesuai usianya. usia 5 tahun TK kecil, 6 tahun TK besar dan 7 tahun masuk SD. Nantinya juga bila sesuai usia, maka semua kemampuannya akan ikut berkembang pula.
BalasHapusuntuk para orang tua harus mengetahui tentang tingkatan usia anak saat ingin memasukkan nya ke sekolah. hal ini dilakukan untuk pengembangan anak dari segi mentalnya.
BalasHapusnah ini penting untuk mengetahui usia sekolah pada anak agar kondisi psikologis anak siap untuk menerima pembelajaran dari sekolah
BalasHapusYang juga cukup sulit dilakukan anak saat pertama kali masuk sekolah biasanya adaptasi dengan teman dan lingkungan baru. Karena kan setiap anak pasti berbeda. Ada yang mudah dan ada yang kesulitan beradaptasi. Bahaya juga ya kalo sampe memaksakan anak masuk sekolah
BalasHapusJadi inget dulu pas mau masukin si sulung ke SD, usianya 6 tahun beberapa bulan. SD-nya ga mau menerima, karena harus rata-rata 7 tahun buat diterima di sana, jadinya ditunda dulu 1 tahun, dampaknya alhamdulillah positif, anak jadi lebih siap buat menerima pendidikan pada kurikulum sekolah dasar
BalasHapusWalau setiap anak kemampuan berbeda, memang bagusnya anak dimasukkan sekolah sesuai usia mereka saja. Untuk TK A usia 5 tahun, dan TK B usia 6 tahun. Jadi pas 7 tahun sudah siap. Karena kalau usia sesuai, juga akan sangat membantu anak. Misalnya anak lebih mandiri saat sekolah tidka perlu ditungguin.
BalasHapusKalau di desa, anak usia 6 tahun kayak harus sudah sekolah SD. Entah anaknya siap atau tidak. Orang tuanya kayak tidak ada yang mau perduli. Dalam benaknya ya hanya tentang keharusan untuk sekolah saja.
BalasHapusAku tidak bilang di semua desa ya. Paling tidak itulah yang kuperhatikan di sekitar rumahku.
Nah iyaa aku korban sekolah terlalu dini. Masuk SDN usia 5,5. Dulu diterima karena sudah lancar membaca. Akibatnya malah minder di kelas.
BalasHapusAnakku sama...lahir akhir tahun. Dia masuk SD umur 6,5. Di SD swasta.
Berarti Paud itu belum masuk kategori sekolah kah? selama ini saya berpikiran demikian.
BalasHapusSoal persiapan ini memang kudu matang ya, biar ketika si anak mulai masuk sekolah bisa cepet beradaptasi. Alhamdulillah waktu itu ponakan daku lancar dan diterima baik di sekolahnya
BalasHapusSaya beneran setuju untuk memastikan kesiapan anak secara fisik dan mental. Memaksakan anak bersekolah sebelum waktunya dapat berdampak negatif pada perkembangan dan proses belajarnya.
BalasHapusEmang sih jangan buru-buru menyekolahkan anak di sekolah formal,.kalau belum matang, nggak usah dipaksa, jangan demi gengsi malah orang tua mengorbankan perasaan anak. Usia 6-7 menurutku pas, biasanya anak sudah siap di usia tersebut. (Padil)
BalasHapusPengalaman pribadi saya, kalau mau sekolah di usia sebelum 7 tahun memang sebaiknya ke swasta. Karena jumlah murid per kelas lebih sedikit dan setiap kelas untuk tingkat bawah punya 2 walas. Sebelum masuk sekolah pun harus lolos psikotest dulu. Tapi, kalau mau negeri memang lebih baik 7 tahun ke atas
BalasHapusSetuju banget memang penting banget ya mengetahui usia ideal untuk menyekolahkan anak ya kak. Kalau belum siap takutnya memang membuat anak jadi bermasalah ya
BalasHapusKesiapan sekolah. Dalam ilmu psikologi kami menyebutnya kesiapan sekolah anak. Biasanya ada beberapa aitem kesiapan sekolah anak yang umumnya dijadikan patokan apakah anak siap masuk sekolah baik sekolah pra sekolah maupun sekolah formal. Penjelasna mbak dy sederhana mudah dipahami semoga bemranfaat ya bagi para ortu
BalasHapusKayaknya ada sebab SD harus bisa calistung juga jadi anak disekolahkan lebih dini. Jadi pas SD nggak kagok sama soal ulangan yang ... Ya tau sendirilah gimana.
BalasHapusTernyata ada dampak negatifnya ya kak kalo nyekolahin anak blm ckp umurnya. Aku kira malah anak bs lbh pintar kalo dimasukin sekolah lbh awal. Ternyata ga bs seenaknya ya. Ada aturannya, yg emg mengecualikan bg anak yg emg super cerdas. Tp emg peluangnya sih kecil bgt. Yg pntg kita sbg ortu hrs menstimulasi anak sejak dini ya. Dan yg ga kalah penting hrs nyiapin dana pendidikannya.
BalasHapusEung, memangnya ADHD bisa tersebab oleh masuk SD terlalu dini ya? Kukira penyebabnya karena faktor genetik dan neurologis aja.
BalasHapusTernyata kudu ada checklist-nya yaa.. tanda anak seiap sekolah atau belum untuk usia dini. Karena seringkali alasan orangtua menyekolahkan yaa.. agar hal-hal tersebut di atas terpenuhi.
BalasHapusJadi logikanya terbalik.
Misal, anak sekolah karena gak punya temen di rumah.
Dengan bersekolah, diharap ananda mampu menjalin hubungan sosial yang baik terhadap teman-teman sebayanya.
Atau karena anaknya masih manja, jadi disekolahkan, biar mandiri.
Dan logika terbalik ini, baru aku pahami juga setelah membaca artikel ka Dy..
Haturnuhun.
Dulu ada istilah untuk masuk SD, anak harus bisa memegang telinga kanan dengan tangan kiri ..mungkin maksudnya sesuai dengan usia anak temasuk tinggi badannya ya karena bagaimana pun perkembangan akademik tidak bisa dipaksakan, ada tahapan di setiap usia anak
BalasHapusSekarang usia masuk SD minimal 7 tahun dan anak diharapkan sudah bisa mengeja huruf. Padahal saat TK adalah masa bermain bagi anak2. Bahkan saat ini sedang ngetrend sekolah untk bayi usia 6 bln hingga setahun.
BalasHapusMakasih mbak baca ini jadi terbuka wawasan saya tentang persiapan anak masuk SD.. Ternya6anak saya belum siap
BalasHapusJadi makin tahu kenapa anak masuk SD itu usia 7 tahun, ternyata memang ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan ya, kematangan sosial-emosional, kemampuan berbahasa, dsb.
BalasHapus