Ibu mana yang tidak bingung jika anaknya mengeluh giginya sakit, tetapi anak menolak saat diajak periksa ke dokter gigi. Bahkan ada yang sampai menangis hingga berteriak saat diajak berobat.
Apakah Sobat Dy pernah mengalami hal seperti itu? Tenang Sobat Dy tidak sendirian kok. Beberapa ibu yang lain juga mengalami hal yang sama saat mengajak anak ke dokter gigi.
Wajah cemas dan ketakutan tampak nyata di wajah ananda. Ketakutan tersebut muncul mungkin karena ananda membayangkan peralatan medis yang mengerikan atau rasa sakit yang akan muncul atau prosedur pemeriksaan yang tidak diketahui anak.
Namun, jika hal ini dibiarkan, dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut anak. Sehingga orang tua tidak dapat mengabaikannya. Kesehatan gigi dan mulut anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik anak secara keseluruhan. Oleh karena itu rasa takut atau kecemasan anak pada pemeriksaan dan penanganan gigi sebaiknya segera diatasi.
Teringat pengalaman ibu saya saat mengajak ke dokter gigi yang berada di dekat rumah beberapa tahun silam. Karies gigi susu yang dialami adik saya cukup parah sehingga harus dicabut agar gigi utamanya dapat tumbuh.
Perlawanan yang dilakukan adik saya cukup kuat sehingga harus dibantu perawat yang bertubuh besar saat mencabut gigi. Namun, hal ini hanya terjadi saat pertama kali mencabut gigi. Kunjungan selanjutnya tidak ada lagi drama dan penolakan dari adik saya.
Bagaimana cara ibu saya menghalau rasa takut adik saya ke dokter gigi? Simak tipsnya di artikel ini hingga akhir ya sehingga anak tak perlu lagi takut ke dokter gigi.
Mengapa Anak Takut Ke Dokter Gigi?
Dental fear maupun dental anxiety merupakan keadaan yang dapat terjadi pada siapapun baik anak-anak maupun orang dewasa. Dental fear merupakan rasa takut yang muncul saat seseorang mengalami pemeriksaan atau penanganan pada giginya. Sedangkan dental anxiety merupakan rasa cemas atau gelisah yang muncul ketika seseorang akan melakukan perawatan gigi.
Beberapa hal berikut dapat menyebabkan seorang anak takut ke dokter gigi, yaitu:
Takut akan rasa sakit
Anak mungkin takut akan merasakan sakit saat melakukan pemeriksaan dan perawatan pada giginya. Sehingga menolak diajak ke dokter gigi.
Suara yang timbul saat pemeriksaan
Tak jarang suara alat yang digunakan dokter gigi saat merawat pasien terdengar dari luar periksa. Hal ini mungkin membuat anak cemas dan berpikir berlebihan saat mendengarnya.
Pengalaman buruk
Pengalaman buruk saat melakukan pemeriksaan dan atau perawatan gigi sebelumnya dapat menimbulkan trauma pada anak. Sehingga anak cenderung mengalami kecemasan berlebihan saat pemeriksaan berikutnya.
Peralatan yang digunakan selama pemeriksaan dan perawatan
Peralatan yang digunakan selama pemeriksaan dan perawatan gigi berbagai macam, mulai dari serangkaian alat untuk memeriksa, alat untuk membersihkan gigi hingga jarum suntik. Rasa takut dapat muncul saat anak yang melihat berbagai alat tersebut.
Ketakutan orang tua
Tidak hanya rasa bahagia yang menular, rasa takut pun juga menular termasuk ketakutan orang tua saat memeriksa dan merawat giginya. Anak akan menyerap perasaan takut tersebut dan akan mengalami ketakutan dengan kadar yang hampir sama dengan ketakutan yang dialami orangtuanya.
Rasa cemas bahkan rasa takut yang muncul dapat disebabkan berbagai faktor dan mungkin beberapa faktor sekaligus. Namun, jika orangtua atau dokter dapat mengidentifikasi penyebabnya, akan memudahkan dokter gigi untuk melakukan rencana perawatan gigi yang tepat.
5 Tips Mengatasi Anak Takut dan Cemas Ke Dokter Gigi
"Setiap habis ke dokter gigi, pulangnya pasti beli es krim. Sampai banyak wadah es krimnya," cerita ibu saya. Cerita yang kerap diulang hingga saat ini baik ke anak-anak saya maupun ke anak adik saya.
Salah satu tips efektif yang digunakan ibu saya untuk mengatasi kecemasan adik saya ke dokter gigi adalah dengan memberikan hadiah setiap selesai berkunjung ke dokter gigi. Apakah ada tips lainnya? Tentu saja ada dong. Simak tips mengatasi anak takut ke dokter gigi berikut :
Memberikan penjelasan tentang kesehatan gigi
Penjelasan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi sebaiknya diberikan sejak dini. Penjelasan ini dapat diberikan melalui berbagai macam media, seperti cerita anak 'Aduh Sakit' dan lembar aktivitas.
Sobat Dy juga dapat memperagakan cara membersihkan gigi menggunakan lembar aktivitas baik membuat sendiri atau membelinya di marketplace. Selain itu juga dapat mempraktekkan langsung cara membersihkan gigi pada gigi anak.
Mengenalkan dokter gigi sejak dini
Sobat Dy dapat mengenalkan tentang profesi dokter gigi sejak dini, Salah satunya dengan bermain peran. Anak berperan sebagai dokter sedangkan orang tua dapat berperan sebagai pasien.
Cara lainnya adalah dengan mengajak anak berkunjung ke wahana bermain yang mengenalkan profesi dokter gigi. Salah satu wahana yang pernah kami kunjungi adalah Jelajah Cita-cita yang diadakan oleh Ibu Profesional Suramadu. Dalam acara ini anak-anak dapat mengenal dokter gigi secara langsung.
Mengajak anak saat orang tua ke dokter gigi
Cara lain yang dapat dicoba adalah mengajak anak ke dokter gigi saat orang tua melakukan perawatan atau pemeriksaan gigi. Orang tua yang menjalani pemeriksaan gigi tanpa rasa takut akan memberikan contoh positif bagi anak.
Selain itu, anak akan mengenal lingkungan dokter gigi sehingga anak tidak takut lagi saat nantinya ke dokter gigi untuk melakukan perawatan.
Memberikan hadiah
Salah satu cara untuk memberi motivasi anak agar mau berkunjung kembali ke dokter gigi adalah dengan memberikan hadiah setelah anak mau melakukan perawatan atau pemeriksaan gigi.
Hadiah yang diberikan tidak perlu mewah, cukup hadiah sederhana seperti stiker, buku cerita, mainan atau makanan favorit seperti yang dilakukan ibu saya yang saya ceritakan sebelumnya.
Memilih klinik gigi yang ramah anak
Saat ini beberapa klinik gigi telah dilengkapi dengan fasilitas ramah anak yang menyediakan beberapa mainan, playground bahkan buku cerita. Selain itu, dekorasi ruangan pun dirancang khusus untuk anak-anak. Fasilitas semacam ini sukses membuat anak saya tidak takut ke dokter gigi.
Saat berkunjung ke dokter gigi pertama kali yang dia tuju adalah mainan sambil menunggu antrian untuk dipanggil masuk ke ruang praktek dokter. Salah satu klinik yang ramah anak adalah klinik SATU Dental. Di Surabaya saat ini ada empat klinik SATU Dental, yaitu SATU Dental Gubeng, SATU Dental Citraland, SATU Dental Bukit Darmo, SATU Dental Kenjeran MERR.
Lebih Dekat Dengan Satu Dental
SATU Dental merupakan klinik gigi modern yang menggunakan teknologi terbaru dalam perawatan dan pemeriksaan gigi. Lebih dari 50 kliniknya tersebar di berbagai kota besar di Indonesia di antaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Semarang, dan Surabaya. Selain itu, ada lebih dari 300 dokter gigi dan spesialis yang siap melayani pasien.
Dengan adanya dokter gigi dan spesialis yang bersertifikat dan berpengalaman dan teknologi modern yang digunakan merupakan salah satu cara untuk membuat pasien nyaman saat melakukan perawatan gigi sehingga rasa cemas yang menghantui pun akan lenyap.
Selain itu kliniknya pun bersih, ruang tunggunya nyaman, dan menyediakan ruangan yang ramah anak. Sehingga anak-anak pun nyaman serta tidak takut ke dokter gigi.
Hal menarik lainnya adalah layanan Satu Dentour, program ini merupakan pertama kali di Indonesia. Mengapa unik? Karena layanan pemeriksaan gigi dan konsultasi dilakukan secara mobile menghampiri pasien. Layanan ini akan berkunjung ke daerah tertentu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pasien tidak perlu capek-capek berkunjung ke klinik gigi dan dapat berkonsultasi tentang kesehatan gigi dan mulut pada dokter yang turut serta dalam mobil SATU Dentour. Mobil tersebut juga dilengkapi dengan kursi periksa gigi layaknya di ruang paktek gigi, lo.
Layanan Satu Dental
Dengan banyaknya tenaga ahli yang mendukung operasional klink, maka klinik gigi SATU Dental menyediakan berbagai layanan baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, di antaranya:
-Pemeriksaan gigi
-Scalling atau membersihkan plak dan karang gigi yang menumpuk pada permukaan gigi.
-Fissure sealent, yaitu memberikan cairan untuk menambal ceruk gigi agar gigi mudah dibersihkan.
-Pemasangan kawat gigi dan aligner
-Cabut gigi
dan masih banyak lagi jenis perawatan dan pemeriksaan gigi yang disediakn di SATU Dental.
Penutup Mengatasi Anak Takut Ke Dokter Gigi
Sobat Dy dapat mencoba beberapa tips di atas untuk mengatasi anak takut ke dokter gigi. Klinik gigi yang ramah anak seperti SATU Dental mempunyai peran penting untuk menghalau rasa takut dan cemas yang menghantui anak dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan. #GoAwayDentalAnxiety. Bye-bye rasa cemas. #GaTakutLagi ke Dokter Gigi. Anak pun dapat menikmati layanan pemeriksaan dan perawatan gigi dengan menyenangkan tanpa drama.
Bagaimana pengalaman Sobat Dy saat mengajak anak periksa ke dokter gigi? Cerita di kolom komentar yuk!
Referensi
1. https://www.satudental.com/
2. https://www.yakestelkom.or.id/
Artikel ini super informatif banget! Btw, aku jadi penasaran nih, mbak apakah punya tips sendiri nggak buat bikin anak nyaman saat ke dokter gigi? Biasanya aku kasih hadiah kecil, tapi kayaknya butuh cara lain biar anak makin antusias.
BalasHapusSeperti yang aku tulis di artikel Uni, aku pilih klinik yang ramah anak. Di sana ada playgroundnya, setelah perawatan anakku diberi stiker oleh dokter. Kalau dokternya lupa ga kasih stiker eh dia nagih, duh malu-maluin kok. Sebelumnya dari kecil main peran anak-anak yang jadi dokter.
HapusEfeknya anak bungsu ini mudah banget ke dokter baik dokter gigi maupun yang lain, karena dari bayi sering diajak ke dokter antar kakaknya perawatan.
Kebetulan sulungku ini perlu perawatan ekstra karena gusinya kecil sedangkan giginya besar, supaya tumbuhnya rapi harus dirawat dari kecil dan behelnya nanti ga terlalu rumit.
Kalau kisah adikku itu beneran lo, walaupun sudah berapa puluh tahun silam dan yang jual es krim belum banyak kan saat itu. Kunjungan selanjutnya aman terkendali, ga ada drama suster besar yang megangin dia saat periksa wkwkwk dan dulu juga ga ada klinik gigi ramah anak.
Mungkin bisa dicoba Uni.
Ini tipsnya mantul banget. Dari rumah udah role play ke dokter gigi itu bagus banget. Daripada ditakut-takutin kalau nakal dilaporin pa Dokter. Pas perlu ke dokter auto trauma deh. Duh...engga usah anak-anak, dewasa aja takut sih ke dokter gigi...hehe
HapusBener tuh kak. Sbg dokter emg hrs ekstra sabar, bahkan ke ke anak kecil. Mreka tuh kdg denger suara alatnya aja udh takut. Apalagi kl udh berhubungan dgn jarum suntik. Bs kabur tuh anak.
HapusSaya pribadi pun takut ke dokter gigi. Dulu pernah cek ke dokter gigi karena terasa sakit. Setelah diperiksa dan dikasih obat, berangsur gigi saya nggak sakit lagi. Dokternya menyarankan untuk cabut gigi, tapi saya malah takut kalo dicabut, hehehe 😀
BalasHapusSebelum itu, penting banget milih dokter gigi yang ramah kak. Soalnya ga semua dokter itu menyenangkan loh. Kalau mental ga kuat, ada kok yang malah bikin takut. Misalnya tiba-tiba melakukan tindakan dan jutek.
BalasHapusPernah punya pengalaman bawa anak ke dokter gigi dan memang harus effort yang ekstra biar anak paham kenapa kita harus pergi ke dokter gigi.
BalasHapusKalau lihat dekorasi Satu Dental yang nyaman banget, kayanya anak ga bakal susah, ya, diajak untuk pemeriksaan giginya
Dulu, di keluargaku yang tantruman kalo diajakin ke dokter gigi tuh masku yang ketiga.
BalasHapusTapi memang ke drg butuh effort sii.. ngliat ruangannya yang serba putih dan peralatannya dari besi, trus segede-gede gabaan.. duh, bikin ovt banget sii..
Tapi sebagai orangtua yang pernah melewati masa-masa itu, dengan mengajak ke klinik yang menyenangkan SATU Dental, anak-anak pun lebih rileks. Sama halnya seperti periksa kesehatan yang lain saat ke dokter umum.
B
BalasHapusIyaya biar anak gak takut kudu diperkenalkan ke dokter gigi sejak kecil, dan memberikannya pemahaman biar gak ada trauma juga
Konsep SATU Dental untuk membuat anak-anak merasa nyaman saat berobat gigi sangat bagus. Sungguh berbeda sekali! SATU Dental sepertinya memberikan pendekatan yang lebih holistik, tidak hanya fokus pada pengobatan, tapi juga pada kenyamanan pasien.
BalasHapusAsli sih, memang banyak hal yang bikin nggak nyaman (atau takut) ke dokter gigi. Seperti dokter yang nggak empati pada pasien atau dikerubuti mahasiswa FKG sambil dikomentari macam-macam. Syukurlah kalau sekarang mulai banyak drg yang bisa pasien merasa nyaman.
BalasHapusLiat alatnya emang serem, padahal tidak menakutkan itu.. Kakau dokter gigi untuk anak memang perlu membuat ruangan yang playful biar kesannya lebih menyenangkan..
BalasHapusMemang agak tricky ya memilih dokter gigi untuk anak.. sepengalamanku juga dokternya harus bener2 sabar dan telaten sih. Salah-salah si anak malah nggak mau lagi ke dokter gigi.
BalasHapusKlo klinik giginya didesain unyu2 gitu, ketika pertama kali anak masuk ke klinik udah ga was2 lagi. Kadang kan ada ya klinik yang serem gitu, auranya dingin, bau obat2an pula. Horor rasanya buat orang dewasa, apalagi untuk anak2. Semoga klinik2 gigi bisa seperti Satu Dental gini dalam memberikan pelayanan.
BalasHapusYuni Bint Saniro: Sudah jadi kayak masalah umum ya soal anak yang takut ke dokter. Emang sih bagi anak, peralatan yang dipakai sama dokter gigi tuh menakutkan
BalasHapusAnak saya banget nih takut ke dokter gigi karena sempat memiliki pengalaman buruk terkait dokternya. Pingin nyobain ke SATU Dental, cuma belum ada yang dekat dengan tempat tinggal saya huhu.
BalasHapusAgak susah emang ya ngajak anak untuk berobat ke dokter apalagi dokter gigi.. Namun kalo penanganan terhadap anak bagus jadi nggak takut ke dokter gigi
BalasHapusBukan hal yang asing lagi sih kalau anak merasa takut ke dokter gigi. Dulu, aku juga begitu. Membayangkan rasa sakitnya saat gigi kita ditangani sama dokter tuh bikin ngilu.
BalasHapusMasing-masing ibu pasti punya cara sendiri untuk mengatasi rasa takut anak ke dokter gigi. Buat yang belum cara yang pas, bisa banget ngikutin cara ini.
Iya benar, beberapa anak mengalami ketakutan tidak jelas ketika mendengar akan diajak ke klinik gigi atau ke dokter gigi. Rasa sakit yang ia rasakan membuatnya protektif dan defensif. Kalau dental clinic-nya ramah anak gini, stigma dan ketakutannya auto hilang dan akan lebih cermat memperhatikan kesehatan giginya.
BalasHapus