10 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Rabu, 15 Mei 2024

Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua


Apakah Sobat Dy sudah berdiskusi dengan pasangan untuk menentukan pola asuh yang ingin diterapkan pada anak-anak? Selain itu, mungkin Sobat Dy perlu juga mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak-anak.

Setiap orang tua tentunya menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya, bukan? Oleh karena itu wajar jika orang tua berusaha mencari informasi tentang pola pengasuhan yang terbaik untuk anaknya. Selain itu juga mencari tahu faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya.


Pola Asuh 

Pola asuh merupakan metode pengasuhan orang tua terhadap anak-anaknya. Di dalam metode pengasuhan tersebut terdapat cara orang tua mendidik anak, bersikap, membimbing, mendisiplinkan serta melindungi anak sejak masa anak-anak hingga dewasa sesuai dengan norma dan tuntunan agama yang dianut tiap keluarga.

Sebetulnya setiap orang sudah mengetahui tentang pola asuh yang akan dilakukan untuk anak-anaknya karena hal ini dipengaruhi beberapa hal yang akan kita diskusikan nanti. Namun, apabila pola asuh yang dimilikinya ternyata berbeda dengan pola asuh yang ingin dilakukan untuk anaknya, orang tua pun belajar untuk mengubah diri sendirinya dulu. Sehingga mampu mengasuh anaknya dengan lebih baik.

Harapan terbaik dengan mencari tahu pola asuh yang baik dan faktor yang mempengaruhinya dapat meningkatkan kompetensi orang tua untuk mengasuh anak dan mengantarkannya menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter serta sosok yang bermanfaat bagi sekitarnya.


Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Berdasarkan beberapa teori parenting dari para ahli, ada faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua. Berikut beberapa faktor tersebut yang dikumpulkan dari beberapa sumber :

Karakter kepribadian orang tua

Setiap orang mempnuyai karakter kepribadian masing-masing tak terkecuali orang tua. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap cara orang tua bersikap pada anaknya. 

Orang tua yang berkarakter keras tentunya juga akan bersikap keras pada anaknya. Tidak memperhatikan pendapat anak dan pendapatnya harus dituruti tanpa alasan.

Hal ini tentu berbeda dengan orang tua yang lebih mendengarkan anaknya. Tak jarang orang tua dan anak terlibat dalam forum diskusi yang hangat.


Karakter kepribadian anak

Karakter kepribadian anak juga akan berpengaruh terhadap sikap orang tua. Misalnya orang tua perlu berusaha lebih mendidik anak agar percaya diri pada anak yang pemalu dibandingkan anak yang berani. 

Kondisi kesehatan maupun psikologis anak juga perlu mendapatkan perhatian yang berbeda dari orang tua.


Pola asuh yang diterima orang tua dari orang tuanya

Tanpa disadari orang tua kerap bersikap sama pada anaknya seperti yang dilakukan orang tuanya dulu kepada mereka. Misalnya orang tua yang memberi label buruk, tanpa disadari juga akan memberikan label buruk pada anaknya seperti dasar anak nakal, anak bandel, dan lainnya.


Agama atau kepercayaan

Agama atau kepercayaan pun berperan dalam pengasuhan anak karena dalam setiap agama mempunyai keyakinannya masing-masing atau aturab tertentu. Misalnya pada orang tua yang beragama islam akan mengajarkan salat lima waktu, puasa ramadan dan hal lainnya terkait dengan kepercayaan yang dianutnya. Hal yang sama pun juga akan dilakukan oleh orang tua yang beragama lain.


Pendidikan orang tua

Pendidikan bukan hanya berarti pendidikan yang ditempuh di sekolah formal, tetapi juga termasuk pola pikir orang tua. Bukan berarti orang tua yang bersekolah hingga jenjang tinggi mempunyai pola asuh yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan dengan jenjang du bawahnya.

Orang tua yang memiliki informasi tentang parenting baik dari buku, seminar atau artikel lainnya tentunya mempunyai rujukan lebih banyak dibandingkan orang tua yang tidak mencari informasi tentang pengasuhan pada anak.


Usia orang tua

Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Tagline yang kerap kita dengar. Namun, apakah orang tua dengan usia yang lebih tua akan lebih bijak dalam menagsuh? Tentunya hal ini bukan jaminan. Namun, orang tua yang lebih tua umumnya akan lebih sabar dibandingkan orang tua yang berusia lebih muda, terlepas dari karakter orang tua.

Usia orang tua juga berpengaruh pada pola komunikasi dengan anak dan sikap pada anaknya. Orang tua dengan perbedaan usia yang cukup jauh dengan anak perlu berusaha lebih untuk mendampingi anaknya.


Jenis kelamin orang tua

Ayah umumnya lebih tegas dibandingkan ibu, bukan. Anak membutuhkan karakter maskulin dan feminin dalam proses pengasuhan, sehingga orang tua perlu bekerja sama mendidik anak. 

Sikap berani, tegas, logika umumnya diajarkan ayah pada anaknya. Sedangkan sikap merawat, memelihara umumnya diajarkan ibu pada anaknya.

Pengasuhan ayah dan ibu


Status sosial ekonomi

Tidak hanya cara pandang orang tua, tetapi juga pilihan tempat tinggal yang mempengaruhi pola asuh orang tua. Sehingga lingkungan sekitar pun mau tidak mau juga berperan dalm hal ini. 

Keluarga dengan ekonomi mapan mungkin akan mengantarkan anaknya ke sekolah dengan kendaraan pribadi, sedangkan keluarga dengan ekonomi kurang mapan mengantarkan anaknya dengan berjalan kaki atau anak berangkat ke sekolah menggunakan transportasi umum.

Anak yang tinggal di pelosok desa mungkin tidak sekolah, tetapi dibekali orang tua keahlian untuk bertahan hidup atau mencari uang sejak dini.


Jumlah anak dalam keluarga

Bagi keluarga dengan jumlah anak yang banyak, penerapan pola asuh mungkin kurang maksimal, karena banyaknya perhatian orang tua yang harus dibagi pada anak-anaknya.

Selain itu, orang tua juga disibukkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada anak yang lebih kecil atau anak yang membutuhkan perhatian khusus. Sehingga anak yang lebih mandiri atau lebih besar kemungkinan mendapatkan perhatian yang kurang dibandingkan adiknya.


Kultur budaya

Indonesia yang terdiri dari banyak suku tentunya memiliki ragam budaya yang variatif. Budaya timur dan barat juga berperan terhadap pola asuh orang tua.

Orang tua yang tinggal di daerah berbeda dengan saat dirinya dibesarkan juga akan mempunyai pola asuh yang berbeda dengan orang tua yang tinggal di daerah yang sama sejak lahir hingga menua.

Faktor Pola Asuh Orang Tua



Penutup

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua berdasarkan para ahli yang dirangkum dari beberapa sumber. Faktor tersebut berasal dari dalam maupun dari luar orang tua dan anak. Dengan mengetahui faktor tersebut, harapannya Sobat Dy lebih mengenal diri sendiri serta lebih mudah memilih pola pengasuhan yang sesuai.

Simak juga artikel tentang tips mendidik anak di era digital ya. Semoga bermanfaat. 


Referensi

1. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua, https://www.gurubk.com/2022/03/faktor-yang-mempengaruhi-pola-asuh.html

2. 10 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Menurut Hurlock, https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Tips-si-Kecil/3-6-Tahun/10-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Pola-Asuh-Orang-Tua-Menurut-Hurlock

37 komentar

  1. Aku sama suami diskusi dulu soal pengasuhan anak. Untungnya pola asuh kami sama jadi nggak banyak drama deh. Bahkan seringkali suami yang mengingatkan aku soal pengasuhan biar nggak terlalu kaya singa, wkwk.

    Lingkungan juga berpengaruh banget mbak Dy dalam pengasuhan ini. Orang tua harus pinter2 dan bijak dalam menghadapi lingkungan luar.

    BalasHapus
  2. Didikan dari orang tua dari orang tuanya ini aku lihat sendiri contoh nyatanya. Didikannya keras banget, tanpa sadar menurun ke cucunya yang dididik oleh anaknya. Agak sedih lihatnya :(

    BalasHapus
  3. Menurıtku faktor lingkungan juga juga bisa mempengaruhi pola asuh kepada anak, misalnya kita berada di lingkungan yang hampir tiap hari ada aja masalah dan orang marah, secara tidak langsung emosi ini juga bisa turun ke anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaa bener banget ini mbak. Lingkungan tuh bener2 bisa bawa pengaruh banget kalau kita gak punya prinsip dan megang kendali. Kitanya harus lebih sabar dan inhale exhale, wkwkwk kalau nggak kebawa arus emosi terus 😂

      Hapus
  4. Dulu mikirnya yang penting sekolah bagus maka bagus pula anaknya, tapi ternyata pengaruhnya bukan hanya itu ya kak

    BalasHapus
  5. Pola asuh yg kita terima dulu dari orangtua jiga berdampak besar ke cara pola asuh kita yg sekarang ya, mb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget kak... Karena kita pasti akan copas apa yang dicontohkan dan diajarkan oleh orang tua. Anak akan merasa apapun yang dilihat dari orang tuanya itu yang benar ya kak... Maka sekarang menjadi orang tua harus hati-hati benar menerapkan pola asuh

      Hapus
  6. Kerasa banget usia dan kondisi ekonomi berpengaruh dalam menerapkan pola asuh. Dulu waktu awal-awal menikah dan punya anak masih sering tidak kontrol emosi. Berasa kurang sabar, sering sensitif. Tapi semakin kesini alhamdulillah sudah semakin bisa kontrol.. semoga anak-anak kita selalu sehat dan memaafkan kami yang masih proses belajar menjadi orang tua....

    BalasHapus
  7. Paling bertahan itu, bagakmana orang tua kita dulu mendidik kita. Ini perlu dipilah. Kalau ada yang kurang baik dari orang tua kepada kita, jangan ditiru. Kalau yang baik dari mereka ya dipertahankan

    BalasHapus
  8. saya termasuk bersyukur bisa nikah di usia yang mungkin kata orang telat tapi jadinya lebih dewasa menyikapi segala hal, termasuk menghadapi anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih, bisa dicontoh nih. Bener ya kata orang nikah itu nggak harus takut telat, yang penting waktu dan calonnya udah tepat. Dan tentunya, kalo waktu dan orangnya udah tepat akan berdampak pada keharmonisan rumah tangga juga pada pola asuh pada anak.

      Hapus
  9. Bener banget, Mbak. Faktor-faktor dia atas berpengaruh sekali ke pola asuh anak. Kadang beda pendapat sama suami atau orang tua. Tapi, berusaha kembali semua buat kebaikan anak dan keluarga, ya..

    BalasHapus
  10. Tentu, setiap orang tua memiliki pola kebiasaan dan kepribadian yang memengaruhi interaksi mereka dengan anak-anak mereka. Penting bagi orang tua untuk menciptakan ruang untuk mendengarkan dan menghargai pendapat anak-anak mereka, karena itu bisa membangun hubungan yang lebih baik dan memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi kedua belah pihak. Komunikasi yang terbuka dan empati dari kedua sisi adalah kunci untuk memperkuat ikatan keluarga yang sehat dan bahagia.

    BalasHapus
  11. Usia orangtua pun juga punya pengaruh ya dalam pola asuh? Kalau dipikir² memang masuk akal soh, karena akan berkaitan juga dengan eranya

    BalasHapus
  12. Biasanya, apa yang diterapkan kakek dan nenek saat mengasuh ayah atau ibu, itulah yang akan diterapkan ayah ibu ke kita. Ada yang masih related. Tapi mungkin kebanyakan sudah nggak lagi. Karena perkembangan zaman juga.

    BalasHapus
  13. Memang penting sekai mendiskusikan dengan pasangan mengenai pola asuh anak. Karena kadang berbeda. Misalnya anak berbuat sesuatu. Ibu mengganggap tidak boleh, tapi ayah boleh.
    Terus tidak zamannya lagi mengikuti pola asuh orang tua zaman dulu.

    BalasHapus
  14. pola asuh ini dipengaruhi juga oleh siapa saja yang tinggal di rumah. rumah yang hanya orang tua saja, dengan rumah dengan anggota keluarga lain (nenek, kakek, om, tante, dll) pola asuhnya akan kelihatan berbeda banget

    BalasHapus
  15. Menurıtku yang paling mendominasi karakter kepribadian orang tua sich. Klo orang tua punya pribadi yang udah good InsyaAllah arahin anak jadi leblh gampang.

    BalasHapus
  16. Beneer banget kalau ibu mendidik dengan lembut sementara sang ayah jauh lebih tegas. Tapi emang butuh keseimbangan seperti ini kan agar anak paham mana yg benar dan mana yg salah?

    Saladin anak tunggal dan dia memiliki cinta kasih full dari orang tua tapii tantangannya adalah mendidiknya agar tidak manja.

    BalasHapus
  17. Pola pengasuhan orang tua memang sangat penting. Tapi jangan lalai juga dengan lingkungan sekitar yang notabene juga turut andil memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak.

    BalasHapus
  18. Sepertinya yang paling berpengaruh adalah para Ibu ya. Para Ayah mah taunya cari uang untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya. Kalaupun mau ikut pengasuhan, hanya garis besar aja ;D

    BalasHapus
  19. Bener Mbak, pola asuh yang dulu diterima, disadari atau tidak, jadi acuan untuk pola asuh ke anak. Paling miris itu kalau baca komentar orang di medsos, "Dulu aku kalau ketahuan bikin ribut di sekolah pasti digebukin sama ortu. Sekarang anakku juga kuperlakukan seperti itu biar nggak manja."

    Pantas aja rantai KDRT terus berlanjut.

    BalasHapus
  20. Bener banget sih, pengalaman ibuku saudaranya ada 8 :(( kasian banget, mana ibuku anak pertama. jadi umur 23 begitu nikah masih ngurusin adek adeknyaaa. akhirnya pola asuhnya pun ngga bisa sesempurna yang diinginkan psikolog.

    BalasHapus
  21. Di sini ada yang mempunyai 5 anak. Uh, kalau tidak tahu ilmunya sih terbayang gimana pusingnya mengatur 5 anak. Tapi untungnya mereka orang tua yang melek ilmu parenting. Jadi, anak-anak mereka baik semua karakternya.

    BalasHapus
  22. Latar belakang orang tua, seperti pendidikan, pengalaman masa kecil, dan nilai-nilai yang dianut, akan sangat memengaruhi cara mereka mengasuh anak. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman masa kecil yang positif cenderung menerapkan pola asuh yang lebih demokratis dan suportif.

    BalasHapus
  23. Faktor yang memengaruhi pola asuh orang tua memang dasarnya ya dari kepribadian orang tua itu sendiri sih ya. Barulah bisa pelan-pelan ke aspek lain. Harus matang dan bijak sih memang dari segala arah.

    BalasHapus
  24. Setuju banget! Orang tua memang harus sadar ada berbagai faktor yang mempengaruhi pola asuh mereka. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, kita bisa lebih mengenal diri sendiri dan lebih mudah memilih pola pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

    BalasHapus
  25. Betul banget mbaa, terutama yang sering terlihat budaya dan pendidikan ngaruh banget. Aku dan suami aja beda, cuma ya kita diskusi cari jalan tengah

    BalasHapus
  26. Betul sekali, banyak sekali yang mempengaruhi pola asuh ortu ke anak. Pernah saya mengalami tidak sejalan dengan suami dalam menerapkan pola asuh ke anak. Dari situ kami belajar untuk bebenah.

    BalasHapus
  27. Bener banget kak. Org tua yg boomer tentu akan berbeda bgt pola asuhnya dgn ortu milenial. Meski secara basic pengasuhan tentu msh pake ala boomer.

    Aku jg yg anak milenial tentu msh mengaopsi gaya asuh anak spt ortuku dl mengajarkan. Meski dgn beragam pola asuh sesuai perkembangan zaman.

    BalasHapus
  28. Aku paling sering ngobrolin soal pengasuhan sama suami, malah dianya yang lebih banyak tahu soal parenting ini itu.Padahal kalau ngeliat masa kecilnya dia yang kurang dapat kasih sayang, eh justru setelah punya anak dia malah sayang banget sama anak.

    BalasHapus
  29. Wah, banyak juga ya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh yang dilakukan oleh orang tua
    Termasuk budaya ya, punya pengaruh juga dalam pola asuh yg dilakukan

    BalasHapus
  30. Pola asuh dan kepribadian orang tua jadi faktor menentukan tumbuh kembangnya anak. Jadi sebisa mungkin orang tua juga harus menjadi suri tauladan yang baik bagi anaknya

    BalasHapus
  31. Benar juga tentang pola asuh yang dipengaruhi oleh apa yang pernah kita terima dari orang tua kita kemudian kita terapkan pada anak kita saat ini. Padahal belum tentu benar, ya. Harus belajar memilih dan memilah mana yang sesuai yang bisa diterapkan saat ini

    BalasHapus
  32. Dan ternyata saya tak salah untuk berpendapat bahwa sebagai wanita, kita pun harus mau belajar terus menerus karena pendidikan orang tua berpengaruh terhadap pola asuh.

    BalasHapus
  33. Salah satu hal yang saya pikirkan saat merasa ada pola asuh orang tua yang saya rasa salah adalah nemikirkan bawah orang tua saya mungkin dapat pola asuh yang sama baik dari orang tua dan masyarakat. Karena itu, saya akhirnya bisa memaklumi pola asuh orang tua saya.

    BalasHapus
  34. Kalau saya terasa nya sejak kecil dah punyabtanggung jawab karena ibu anaknya banyak. Jadi ibu mendidik kami dari sejak kecil untuk mandiri. Soalnya repot anaknya banyak. Jadi betul itu jumlah anak mempengaruhi pola asuh.😊

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih