Ada sebuah pernyataan bahwa ibu diibaratkan sebagai jantung di rumah. Ibu sebagai pusat emosi. Dapat dibayangkan jika sampah emosinya menumpuk dengan kata lain stres maka suasana hatinya menjadi tidak baik. Adanya marah-marah saja, akibatnya suasana rumah jadi tidak nyaman, bukan?
Oleh karena itu, seorang ibu juga perlu mengatur emosinya, mengisi tangki cintanya agar bahagia. Sehingga rasa bahagia itu menular ke seluruh anggota keluarga. Suasana rumah pun menjadi lebih nyaman.
Emosi itu menular, baik marah, sedih, bahagia, dan emosi lainnya pun menular. Daripada menularkan emosi yang negatif lebih baik menularkan emosi yang positif bukan. Oleh karena itu, manajemen stres ibu rumah tangga itu penting. Terutama ibu rumah tangga yang bekerja di rumah.
Berkenalan dengan Stres
Stres merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris. Jika diartikan secara harfiah artinya tekanan. Sebuah keadaan dimana adanya tekanan dari dalam maupun dari luar dalam kehidupan.
Stres merupakan hal yang wajar. Selain itu stres juga menandakan seseorang sehat mentalnya. Seseorang yang sehat mentalnya mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
- Mampu berbaur dalam masyarakat atau komunitas
- Mampu mengenali dan mengoptimalkan potensi diri
- Mampu mengatasi tekanan hidup sehingga tercipta keharmonisan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat atau komunitas
- Tarik menarik di antara dua pilihan yang disukai atau dibutuhkan
- Tarik menarik di antara dua pilihan yang tidak disukai atau tidak dibutuhkan
- Tarik menarik antara satu pilihan yang diinginkan atau dibutuhkan dan satu pilihan yang tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan
- Memberikan perubahan positif
- Memunculkan semangat untuk mengatasi rintangan
- Memunculkan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik
- Berdaya untuk mengelola stres
- Meningkatkan fokus untuk menemukan solusi
Penyebab Stres Ibu Rumah Tangga
Pilihan untuk menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Berada di rumah melakukan pekerjaan domestik yang tidak ada habisnya, anak menempel hampir 24 jam. Seolah-olah tidak ada waktu untuk diri sendiri. Oleh karena itu wajar jika ibu rumah tangga rawan mengalami stres.
Selain banyaknya tugas domestik, ada saja yang mencibir dan memandang sebelah mata profesi ibu rumah tangga. Terlebih jika ibu yang memiliki pendidikan tinggi memilih tidak bekerja dan mengabdikan dirinya di rumah. Seringkali orang mengaitkan bahwa seorang sarjana atau magister memiliki penghasilan yang baik dan mendapatkan pengakuan di masyarakat.
Setiap ibu tentunya mempunyai perjuangannya masing-masing, mempunyai medan tempurnya masing-masing. Berdasarkan data dari beberapa sumber, maka berikut penyebab stres ibu rumah tangga :
Melakukan pekerjaan fisik terus menerus
Ada jargon bahwa pekerjaan rumah tangga itu tidak ada habisnya. Betul apa betul? Sejak bangun tidur hingga menutup mata untuk beristirahat di malam hari ada saja pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan. Ada yang sepakat dengan saya?
Apalagi jika ada toddler, selain menemani mereka bermain, ibu juga perlu merapikan mainan setelah bermain. Ditambah rengekan jika mereka meminta sesuatu atau tantrum. Tak hanya badan lelah ingin istirahat, mental pun lelah. Inilah salah satu sumber stres ibu rumah tangga.
Kelelahan mental
Selain aktivitas fisik yang tidak ada habisnya, seorang ibu rumah tangga juga diharapkan dapat mengatur menu keluarga, mengatur waktu agar pekerjaan rumah tangga dapat dilakukan dan dapat selesai. Rumah menjadi rapi dan nyaman.
Namun, bagaimana jika anak tantrum, menangis tidak berhenti, apakah hal ini juga akan menguras emosi? Tentu saja hal ini cukup menguras emosi, bahkan kadang menjadi tantrum sendiri.
Kurang atau bahkan tidak ada waktu untuk diri sendiri
Seorang ibu bukanlah manusia super yang mampu melakukan semua kegiatan rumah tangga tanpa merasakan lelah baik fisik maupun mental, bukan? Ibu tetaplah manusia biasa ya g mempunyai perasaan, rasa lelah dan konfliknya sendiri.
Entah karena rasa tanggung jawab yang besar untuk memenuhi kebutuhan anak dan suaminya, kadang ibu lupa bahwa dirinya juga memerlukan perhatian.
Saat pagi hari, ibu mengutamakan sarapan anak dan suaminya, tetapi dia lupa bahwa dirinya juga butuh asupan energi untuk mendukung aktivitasnya. Saat badannya lelah ingin beristirahat, anaknya mengacak-acak mainan, sehingga rumah menjadi berantakan kembali.
Beberapa contoh aktivitas di atas menyebabkan meningkatnya stress pada ibu rumah tangga.
Ada perasaan kurang dihargai
Adanya stigma dari masyarakat yang menganggap bahwa ibu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan, tidak produktif dan stigma negatif lainnya. Padahal sejatinya peran ibu rumah tangga banyak sekali. Apalagi jika peran tersebut diambil secara sadar.
Manajemen Stres Ibu Rumah Tangga
Walaupun stres merupakan hal yang wajar, tetapi jika dibiarkan tentu saja akan berbahaya. Ibu dapat mengurangi stres dengan melakukan serangkaian kegiatan merawat diri. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres, yaitu:
Olahraga
Mens sana in corpore sano merupakan bahasa latin yang artinya kurang lebih di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tujuan ibu rumah tangga dalam hal ini bukanlah untuk menjadi kurus.
Namun, ada hal lain yang lebih penting, yaitu agar memberi waktu pada ibu untuk bisa berpikir jernih. Jeda dari rutinitas harian, memberi ruang pada diri untuk bisa berpikir atau merenung tanpa gangguan.
Jika pikiran lebih jernih, efek tak langsungnya adalah tubuh dapat beristirahat dengan baik, sehingga ibu tidak mudah stress.
Konsumsi makanan sehat
Good food good mood, terjemahan bebasnya kurang lebih makanan yang sehat mendukung mood yang baik. Tubuh memerlukan asupan yang cukup untuk mendukung aktivitas kita, bukan.
Tidak semua makanan makanan yang nikmat di lidah itu dibutuhkan tubuh. Alih-alih menyehatkan tubuh, justru makanan yang nikmat di lidah kadang menambah kadar stres.
Junk food, umumnya banyak orang yang menyukainya karena rasanya yang cenderung gurih, mudah disantap. Namun, makanan ini justru memperburuk mood dan membuat kita semakin stres.
Beberapa makanan berikut disinyalir dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan stres, yaitu alpukat, berry, jeruk, kacang mede, oatmeal, yoghurt, sayuran berdaun hijau, salmon, dark chocolate.
Istirahat
Istirahat yang terbaik adalah tidur. Cukupi kebutuhan tidur ibu. Tidur siang sejenak, tetapi berkualitas dapat merecharge energi kembali dan mengurangi stres, karena badan dan pikiran telah beristirahat.
Terhidrasi
Terhidrasi artinya mencukupi cairan yang diperlukan tubuh. 80 persen tubuh manusia terdiri dari air yang mempunyai banyak fungsi, sehingga wajar jika tubuh membutuhkan air untuk mendukung aktivitas ibu seharian.
Saat bangun tidur biasakan minum air putih sebelum melakukan aktivitas lainnya. Begitu pula di siang hari. Tidak perlu menunggu rasa haus muncul untuk memenuhi kebutuhan air tubuh. Namun, minum sesuai kebutuhan tubuh. Umumnya 2liter sehari.
Turunkan ekspektasi
Rumah rapi dan bersih, makanan terhidang di meja dengan menu lengkap, menemani anak bermain, tidak ada tumpukan cucian baju, pakaian bersih telah selesai diseterika.
Ibu bukan super women yang bisa melakukan semuanya sendiri. Mintalah bantuan jika memang memerlukannya. Sampaikan pada suami jika memerlukan bantuan.
Bagaimana jika tidak ada bantuan dan terpaksa melakukannya sendiri? lakukan kesepakatan dengan suami untuk bersama-sama membersihkan rumah. Turunkan ekspektasi bahwa rumah yang kadang berantakan. Tentukan skala prioritas apa dulu yang harus dilakukan. Makanan kadang beli pun tak mengapa, seterika menggunung pun tak mengapa.
Bersyukur
Dengan banyak bersyukur, hati akan lebih tenang karena adanya rasa syukur yang timbul dapat menenangkan sistem saraf. Selain itu, rasa syukur dapat membantu menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan, sehingga membantu tubuh untuk relaksasi.
Bergabung dalam komunitas
Bergabung dengan komunitas yang positif akan membuat ibu menambah wawasan. Bertemu dengan orang baru, apalagi jika orang tersebut mengalami hal yang serupa, sehingga dapat bertukar pikiran.
Hal ini akan membuat ibu dapat bersosialisasi dan memberi kesempatan ibu untuk berbincang dengan orang lain layaknya orang dewasa.
Abaikan komentar negatif
Mengingat masih banyaknya stigma negatif pada ibu rumah tangga, maka abaikan saja komentar negatif, agar pikiran ibu tetap tenang dan bahagia. Bagaimanapun juga yang mengalaminya adalah ibu sendiri, sehingga mengabaikan komentar negatif adalah tindakan terbaik untuk mengurangi stress.
Luangkan waktu untuk diri sendiri
Selfcare bukan berarti egois, tetapi selfcare adalah salah satu bentuk peduli terhadap diri sendiri. Jika bukan diri ini yang menghargai diri sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya?
Merawat diri sendiri dan menjaga kesehatan mental adalah ciri ibu yang bahagia. Jika ibu bahagia, maka tidak hanya ibu saja yang bahagia, tetapi seluruh anggota keluarga juga akan bahagia.
Ibarat sebuah bejana, jika ibu tidak bahagia, maka bejana tersebut kosong sehingga dia tidak akan mengalirkan apapun. Lain halnya jika bejana tersbeut penuh dengan rasa bahagia, maka rasa bahagia itu akan mengalir dan akhirnya semua akan bahagi.
Penutup
Apapun pilihan yang kita ambil tentunya mempunyai resiko dan tanggung jawab. Namun hal tersebut bukanlah alasan untuk membuat kita tidak bahagia. Bahagia itu diciptakan, bukan dinanti atau dicari.
Oleh karena itu dengan manajemen stres merupakan salah satu cara yang membuat kita bahagia. Salurkan dan bagi cinta. Isi tangki cintamu ibu agar kau tidak kelelahan dan tetap dapat berbagi cinta dengan keluarga dan rumah menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal.
Bagaimana dengan Sobat Dy untuk manajemen stres? Tulis di kolom komentar ya.
Referensi
1. Materi kuliah Whatsapp oleh Fauzia C Anggraini, S. Psi, M. Psi dengan judul Seberapa Stres Kita?
2. https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-dan-cara-mengatasi-stres-ibu-rumah-tangga
3. https://hellosehat.com/mental/stres/makan-sehat-cara-menghilangkan-stres/
Tulisan ini related sekali dengan hidup saya. Menjadi ibu rumah tangga dan sempat mengurus dua batita. Alhamdulillah sekarang si cikal sudah SD, si bungsu juga sudah bisa main sendiri. Jadi saya lebih bisa fokus pada diri sendiri, dengan belajar menulis contohnya.
BalasHapusPengibaratan dengan bejana (atau tangki) cocok sekali ya. Apa yang mau disalurkan kalau punya ibu kosong? Dan memang kebahagiaan seisi rumah tergantung ibu. 🥹
BalasHapusSetelah bergabung dengan komunitas dan kembali dipercaya untuk tugas tertentu, rasanya kembali "hidup" yaa.. Mulai mengenali kembali potensi diri yang dimiliki dan bisa berbagi untuk hal-hal sederhana, bisa mengurangi stressor dari rutinitas ibu rumahtangga.
BalasHapusIbu rumah tangga memang rentan terkena stres. Pentingnya selflove & selfcare untuk ibu Rumah tangga. Dan tentunya dukungan dari orang2 di sekitarnya supaya mental tetap sehat ya
BalasHapuskak Dyahhhh, artikel ini pas banget dg kondisi sy sekarang. mengalami bbrp hal yg bikin stres dan masih terus berusaha mengelolanya. thanks bgt
BalasHapusAsli sih pemicunya relate banget. Jadi kudu dibawa santai tapi tetep sesuai alur konsistensi kita sendiri yyah..
BalasHapusSiapapun kalau udah stres bikin gak nyaman mentalnya. Apalagi buat ibu rumah tangga ya. Tips yg membantu ini
BalasHapusSetuju Mbak manajemen stress apalagi bagi ibu rumah tangga itu sangat penting. Kalau nggak dikelola dengan baik bisa jadi penyakit
BalasHapusBener bangett, istirahat cukup meskipun harus dipaksain banget itu penting. Ngerasain jadi ibu rumah tangga ketimbang pekerja jauuuhhh jauuuhh lebih berat emang
BalasHapusSekilas seperti enak-enak saja, ya, jadi ibu rumah tangga itu. Seharian di rumah, tanpa bekerja kantoran. Padahal banyak hal yang membuat dia rendah diri dan merasa tak dihargai. Lah kok malah curhat.
BalasHapuskompleks ya kalau membicarakan stress pada ibu rumah tangga. tapi dampaknya cukup serius terhadap pembersamaan anak, komunikasi dengan suami dan tentu saja diri sendiri. healing meski klise buat saya adalah stress release paling ampuh sih. yang paling sering bikin stress, karena kecapean dan kurang tidur biasanya. cukup komunikasi dengan pasangan, i need meet up with bestie, udah cukup, hehehe
BalasHapusJujur sih. Jd ibu tuh emg tugasnya bejibun bgt setiap hari. Kalo ada yg bikin masalah di rumah, stres sang ibu bakalan bertambah. Mknya kita sbg anak/suami sekalipun hrs mengerti dan membantu tugas ibu. Jgn bikin ibu stres. Ntr piring bs melayang kl diganggu. Hehe.
BalasHapustipsnya banyak banget pastinya bakal bermanfaat banget untuk para ibu rumah tangga untuk bantu menurunkan stressnya, sehingga para ibu bisa kembali sehat dan bisa menghilangkan lelahnya
BalasHapusMakasih mba tulisannya. Kebetulan sedang belajar management emosi nih, biar ttp waras jd ibu rumah tangga.
BalasHapusWah... aku baru tahu, lo. Ternyata ada ya stres yang sehat. Selama ini aku tahunya kalau stres itu pasti negatif dan bikin pusing. Terima kasih sudah menulis ini, Mbak.
BalasHapusterasa sih, tanpa disadari ibu rumah tangga yang paling rentan stress ya, apalagi masih punya anak-anak kecil hihi..
BalasHapusPeran Ibu Rumah Tangga itu berat banget. Di sini, suami harus memahami dan selalu memberikan afirmasi kepada mereka agar tetap semangat dan berpikiran positif
BalasHapusManajemen ekspektasi bagi seorang ibu rumah tangga itu penting banget. Apalagi peran suami di sini harus serba peka. Jangan sampai suami terkesan berikan pesan tidak peduli dengan pasangan
BalasHapusApapun profesinya baik di kantor atau IRT sama sama istimewa. Aku nggak ngebayangin diriku yang biasa keluar rumah harus seharian di rumah urusin kerjaan dapur dan beres beres. Bisa muntab, masyaallahh kegiatan IRT nggak ada habisnya
BalasHapus