Tak terasa hari ini sudah masuk dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Wah sebentar lagi terima THR nih. Ada yang samaan enggak nih nunggu THR cair? Sama dong kita. Beberapa dari kita mungkin sudah menerima THR ya. THR atau Tunjangan Hari Raya umumnya diberikan saat mendekati Idul Fitri.
Saat Ramadan akan berakhir, jamak dijumpai pusat perbelanjaan ramai, penuh dengan orang yang berbelanja pakaian atau barang lainnya. Selain itu, pengiriman barang di ekspedisi pun tak kalah ramainya karena banyak orang yang belanja secara daring maupun mengirim bingkisan kepada kerabat dan kolega.
Selain untuk berbelanja kebutuhan lebaran, uang THR digunakan untuk apa ya? Yuk simak tips bijak mengelola uang THR berikut agar uang THR tidak hanya untuk belanja dan menguap begitu saja.
Peraturan Tentang THR
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengelolaan THR, kita cari tahu dulu peraturan yang mengatur tentang THR. Akhir bulan Maret 2023, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan pada Gubernur di seluruh Indonesia.
SE tersebut mengatur tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, dengan nomer surat Nomor M/2/HK.04.00/III/2023.
Dilansir dari situs setkab.go.id, Menaker menyampaikan bahwa pemberian THR merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh. THR keagamaan wajib dibayarkan secara penuh dan paling lambat dibayarkan tujuh hari sebelum hari raya keagamaan. Beliau juga menyampaikan bahwa pemberian THR dibayarkan secara penuh tanpa dicicil.
THR keagamaan ini diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih, baik pekerja/buruh tersebut pekerja tetap maupun kontrak, termasuk pekerja/buruh harian lepas yang memenuhi persyaratan perundang-undangan. Ini artinya semua pekerja, baik itu bekerja di bidang jasa maupun industri berhak mendapatkan THR. Besaran THR juga diatur oleh beliau.
Selain itu, ada juga peraturan pemerintah lainnya yang mengatur tentang THR, yaitu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2023 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. THR Keagamaan merupakan pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh menjelang Hari Raya Keagamaan.
Pemerintah juga akan memberikan sanksi yang tegas kepada pengusaha yang tidak memberikan THR Keagamaan sesuai peraturan yang berlaku.
Tips Bijak Mengelola Uang THR
Sobat Dy, konon kebijakan THR Keagamaan hanya ada di Indonesia, lo. Saat itu kebijakan dibuat agar pamong praja (saat ini disebut ASN) mendukung kebijakan dan program pemerintah. Kebijakan ini akhirnya berlanjut dan diatur oleh pemerintah.
Wah seharusnya kita bersyukur ya, karena di negara lain bbelum tentu ada kebijakan yang mengatur tentang THR Keagamaan. Bagi seorang pekerja, mendapatkan THR seperti mendapatkan rejeki nomplok, karena THR bukan bagian dari gaji atau upah dan besarannya pun sejumlah gaji yang diterima setiap bulannya. Hal ini rawan untuk dihabiskan jika tidak bijak mengelolanya.
THR yang dikelola dengan baik, manfaatnya dapat dirasakan hingga jangka waktu yang panjang. Bagaimana caranya agar uang THR dapat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang? Berikut tips bijak mengelola uang THR :
Membuat Daftar Kebutuhan Lebaran
Walaupun namanya Tunjangan Hari Raya, tetapi bukan berarti uang THR dihabiskan semuanya untuk belanja kebutuhan lebaran. Sebaiknya kebutuhan belanja didaftar dan hanya berbelanja kebutuhan untuk lebaran sesuai daftar yang dibuat saja, misalnya zakat, bingkisan untuk orang yang mendukung kegiatan kita sehari-hari, seperti asisten rumah tangga, tenaga keamanan perumahan, bingkisan untuk kerabat dan kolega, bingkisan untuk gurunya anak-anak.
Beli baju baru, beli perabot rumah tangga baru perlu enggak sih? Selama yang lama masih layak pakai dan dapat berfungsi dengan baik, mengapa harus beli yang baru? Sejatinya inti pengelolaan keuangan adalah dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan lebaran yang lainnya adalah tiket untuk mudik, hal ini bisa disiasati dengan melakukan pembelian tiket jauh hari, sehingga masih memungkinkan untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan jika membelinya mendekati hari Idul Fitri. Selain itu, membeli tiket mendekati hari Idul Fitri beresiko kehabisan tiket.
Jika dana yang dibutuhkan besar, mungkin uang THR dapat dikumpulkan dulu untuk mudik di lain hari. Tidak perlu memaksakan mudik jika dana yang ada belum cukup. Event mudik gratis juga dapat digunakan sebagai pilihan, karena saat ini banyak lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah yang mengadakan mudik gratis. Umumnya penyelenggara sudah menyediakan moda transportasi yang aman beserta bingkisan, sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk mudik.
Investasi dan Menabung
Sisihkan di awal uang THR untuk menabung atau untuk berinvestasi. Investasi dan menabung adalah dua hal yang mirip, tetapi berbeda. Jika investasi ada hasil yang diperoleh dalam periode waktu tertentu, sedangkan menabung belum tentu mendapatkan hasil dalam durasi waktu yang sama.
Namun, tentu saja ada faktor resiko yang harus dipertimbangkan saat melakukan investasi. Perhatikan resiko yang harus dihadapi saat berinvestasi, tidak mudah percaya pada janji manis seseorang yang mengajak untuk berinvestasi. Investasi juga dapat digunakan untuk mendanai mewujudkan cita-cita sebagai tujuan hidup.
Menabung untuk kebutuhan mendatang juga dapat dilakukan, misalnya menyisihkan dana untuk pendaftaran sekolah, dana darurat. Terkait berapa besaran yang akan disiapkan tergantung seberapa cepat dan dana yang ada untuk melakukannya.
Membayar Hutang
Uang THR dapat juga digunakan untuk membayar hutang yang ada, mungkin dapat dibayar sebagian atau bahkan dilunasi keseluruhan, sehingga nantinya dapat meringankan biaya operasional rumah tangga.
Penutup
Uang THR digunakan dengan bijak dan tidak berlebihan. Tidak ada salahnya berbagi, tetapi sesuaikan dengan kondisi keuangan, tidak perlu berfoya-foya. Uang THR yang dikelola dengan baik dapat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang.
Semoga tips bijak mengelola uang THR di atas bermanfaat ya. Bagaimana pengelolaan uang THR Sobat Dy? Cerita di kolom komentar ya.
Referensi
1. https://setkab.go.id/menaker-terbitkan-edaran-pelaksanaan-thr-keagamaan-tahun-2023
2. https://www.kominfo.go.id/content/detail/9898/menaker-thr-bagi-pekerja-wajib-diberikan-maksimal-h-7-lebaran
Senangnya yang mendapat THR...... bisa buat belanja belanji untuk persiapan hari raya. Tapi memang benar, biasanya uang THR cepat habis tanpa sadar karena kita enggak buat budget dan plan.
BalasHapusPenting banget mengelola uang THR dengan perencanaan yang baik. Kalo tidak uang THR bisa habis begitu saja. Salah satunya bisa digunakan investasi jangka panjang ya
BalasHapusSetelah anak-anak bertambah besar, saya dan suami sudah tidak lagi menghabiskan THR yang kebutuhan yang tidak penting, lebih baik digunakan untuk menambal pos-pos yang menjadi prioritas seperti pendidikan anak-anak apalagi biaya pendidikan makin lama makin mahal. Bener mbak, harus bijak kelola THR.
BalasHapusSaya juga ketika masih mendapatkan THR selalu memprioritaskan bayar utang dulu, sebagai kewajiban. Baru sisanya nabung dan investasi serta kebutuhan lainnya
BalasHapusPenting memang mengelola THR sesuai pos-posnya. Karena jika tidak ditentukan sejak awal, kebocoran bisa terjadi di mana-mana, seperti pengalaman saya sebelumnya hehehe. Menginvestasikan sebagian dana THR juga rasanya perlu diprioritaskan sebagai dana masa depan.
BalasHapusSetuju banget Mbak. Meski THR itu ibarat rezeki nomplok, tetap harus disisihkan untuk investasi dan menabung, ya. Jangan sampai THR benar-benar habis tanpa bekas, hehe.
BalasHapusYup sangat penting sekali kita bijak mengelola THR yang kita peroleh. Begitu juga dengan anak-anak. Alangkah baiknya kita mengedukasi mereka akan pengelolaan yang bijak dengan THR
BalasHapusmasyaallahu, semoga bisa menjalankan tips dari mba dyah,nih dalam rangka mengelola uang THR. Bisa nyisihkan untuk nabung, aamiin, janganlangsung dihabiskan, yaa, mbak, hehe.
BalasHapusIya, kelola THR harus dengan bijak
BalasHapusMendahulukan kewajiban seperti zakat, bayar hutang dan menabung terlebih dahulu
Betul nih mba, bisa ambyar kalo ngga diatur dan direm untuk kebutuhan yang urgent
BalasHapusTerasa banget keuangan paling satset pas lebaran gini ya, kak Dy.
BalasHapusRasanya ada THR pun jadi cepet banget abisnya, heheh.. jadi kudu bener-bener ada pengaturan keuangan secara bijak seperti yang dituliskan kak Dy di atas.
Wah tipsnya pastinya mengingatkan saya untuk selalu pandai dalam mengelola uang, karena saya termasuk orang yang dulunya apa aja dibeli, padahal belum butuh atau bahkan ga butuh, akhirnya uangnya habis begitu saja
BalasHapus