Hai Sobat Dy, orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Maka sudah sewajarnya orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya, salah satunya adalah pendidikan seksual pada anak.
Pendidikan seksual sama pentingnya dengan pendidikan yang lain. Namun, untuk membicarakan hal ini dengan anak-anak bukan hal yang mudah bahkan sebagian orang tua juga bingung bagaimana cara memulainya.
Oleh karena itu, yuk kita cari tahu bersama bagaimana cara menyampaikan pada anak tentang pendidikan seksual dan seberapa penting pendidikan seksual.
Pentingnya Pendidikan Seksual Pada Anak
Mengapa pendidikan seksual pada anak penting untuk dilakukan sejak dini? Agar anak dapat mengetahui konsekuensi dan konsep menghargai dirinya sendiri. Pendidikan seksual pada anak sebaiknya diberikan sedini mungkin, bertahap, berulang, dan dilakukan secara terus menerus.
Mendidik anak untuk menerima identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan sesuai dengan kondisi biologis yang telah diberikan Allah kepadanya adalah bentuk pendidikan seksualitas dasar.
Anak-anak yang gagal mengidentifikasi persepsi tentang jenis kelamin, biasanya akan mengalami kebingungan identitas ketika dewasa
Tuntas Seksualitas - Ani Christina
Anak yang telah mendapatkan pendidikan seksual sejak dini diharapkan dapat menghadapi hal-hal yang mungkin terjadi saat dia beranjak dewasa hingga dewasa. Selain itu juga dapat membentuk karakter dan pola perilaku agar anak mampu terhindar dari perilaku beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual yang menyimpang.
Sobat Dy juga dapat membaca resensi buku terkait pendidikan seksual yang telah saya buat yaitu buku Tuntas Seksualitas dan buku Ensexclopedia.
Tahapan Perkembangan Seks Pada Anak
Menurut Sigmund Freud, ahli psiko analisis menyatakan bahwa ada lima tahapan perkembangan seks pada anak, yaitu :
Fase Oral
Terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Pada fase ini anak, kenikmatan seksual berada di daerah sekitar mulut, seperti saat anak menyusu pada ibunya atau memasukkan benda ke dalam mulutnya.
Fase Anal
Terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pada fase ini anak, kenikmatan seksual berada pada daerah anus dan sekitarnya, contoh ketika anak buang air besar atau buang air kecil.
Fase Phallic
Terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Pada fase ini, kenikmatan seksual dialami anak saat alat kelaminnya mengalami sentuhan. Pada fase ini juga anak mulai mengenali perbedaan lawan jenis.
Fase Laten
Terjadi pada anak usia 6-11 tahun. Pada fase ini, aktivitas seksual anak mulai berkurang, karena anak fokus pada perkembangan fisik dan kognitifnya.
Fase Genital
Terjadi pada usia 12 tahun ke atas. Fase ini merupakan fase terakhir perkembangan psiko seksual. Organ seksual dan hormon seksual anak mulai aktif, sehingga anak sudah menikmati aktivitas seksual secara sadar.
Cara Mengenalkan Pendidikan Seksual Pada Anak
Mengenalkan pendidikan seksual pada anak tidak hanya dengan menjelaskan perbedaan jenis kelamin. Namun, juga hal lain yang terkait dengan jenis kelamin, misalkan ciri fisik, fitrah seksualitas.
Menurut Harry Santoso, secara fitrah seksualitas seseorang dilahirkan sebagai laki-laki atau sebagai perempuan, tidak ada jenis kelamin lainnya. Jika ada orang yang menyatakanbahwa homo atau lesbian atau lainnya adalah bawaan lahir, sesunggunya itu telah menyimpang dari fitrahnya
Beberapa cara berikut mungkin dapat dicoba untuk mengenalkan pendidikan seksual sejak dini :
Menggunakan boneka
Orang tua dapat menggunakan boneka untuk menerangkan nama organ reproduksi, area yang harus tertutup pakaian. Informasikan ke anak juga, bahwa orang asing tidak dapat melihat alat kelaminnya, kecuali orang tua, pengasuh, dan dokter dan itupun harus mendapatkan izin dari anak.
Melalui aktivitas sehari-hari
Salah satu aktivitas sehari-hari yang dapat dipilih sebagai media untuk menjelaskan pada anak adalah saat mandi. Orang tua dapat mengenalkan organ reproduksi, cara merawatnya sekaligus cara membersihkanya.
Melalui lagu
Sebagian besar anak menyukai musik. Oleh karena itu, orang tua dapat mengenalkannya melalui lagu, baik lagu yang telah ada atau menciptakan lagu sendiri.
Melalui cerita
Saat ini telah banyak buku cerita anak yang menggunakan tema pendidikan seksual pada anak. Baik buku cerita bergambar, komik, maupun buku cerita anak. Orang tua dapat membacakan dan kemudian mendiskusikannya bersama anak.
Memberikan contoh
Orang tua atau orang dewasa dalam lingkaran terdekat anak, jika salah satu sosok orang tua tidak ada yang akan menjadi panutan atau contoh bagi anak. Ayah memberikan suplai maskulinitas atau kelelakian dan ibu memberikan suplai feminitas atau keibuan.
Ayah menjadi idola anak lelakinya dengan ragam kegiatan maskulin bersama. Ibu menjadi idola anak perempuannya dengan ragam kegiatan feminin bersama.
Manfaat Mengenalkan Pendidikan Seksual Pada Anak
Beberapa hal berikut dapat menjadi pertimbangan orang tua untuk mengenalkan pendidikan seksual sejak dini.
Anak mendapatkan bimbingan yang tepat sesuai usianya
Pendidikan seksual anak sebaiknya didiskusikan langsung bersama orang tua dibandingkan anak mencari informasi sendiri melalui internet atau sumber yang tidak jelas. Anak bisa mendapatkan informasi yang salah atau tidak sesuai dengan tahapan usianya.
Orang tua menjadi lebih mengenali buah hatinya
Orang tua yang mempunyai pola komunikasi yang baik dengan anak tentunya mempunyai hubungan yang baik dengan anak, sehingga anak akan lebih terbuka untuk membicarakan hal apapun.
Orang tua dapat memberikan perlindungan pada anak
Anak yang telah mendapatkan pendidikan seksual yang sesuai akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga tubuhnya. Sehingga secara tidak langsung orang tua telah melindungi anaknya dengan memberikan pendidikan seksual yang sesuai
Anak mempelajari konsep "persetujuan terhadap tubuhnya"
Pendidikan tentang konsep persetujuan terhadap tubuh juga penting. Orang tua, pengasuh maupun dokter tidak diperkenankan untuk melihat bahkan menyentuh organ intim anak tanpa persetujuan anak.
Mengajarkan hal personal seperti ini membutuhkan komunikasi berulang dan dua arah antara orang tua dan anak.
Anak dapat menerima perubahan
Saat anak menuju masa pubertas ada beberapa bagian dari tubuhnya yang mengalami perubahan. Tugas orang tua adalah untuk membuat anak lebih memahami dan menerima perubahan, baik perubahan fisik maupun emosi.
Jika anak-anak telah memahami hal ini, anak dapat menerimanya sebagai kenyataan yang wajar terjadi dalam kehidupan dan tidak takut menolak perubahan.
Berperan mengurangi terjadinya pelecehan seksual
Anak yang tidak tahu bagaimana menjaga diri merupakan salah satu faktor anak akan menjadi target bagi pelaku pelecehan seksual, sehingga anak yang telah mendapatkan pendidikan seksual tidak rentan terhadap pelecehan seksual.
Menanamkan nilai keluarga
Orang tua juga dapat menanamkan nilai keluarga saat membicarakan pendidikan seksual pada anak, misalnya hubungan seksual hanya diperbolehkan untuk orang dewasa yang sudah menikah, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah, dan masih banyak lagi lainnya.
Tahapan Pendidikan Seksual
Saat memberikan penjelasan pada anak terkait seksualitas, sebaiknya menggunakan bahasa sederhana dan dapat dimengerti anak. Penjelasan pun dilakukan secara bertahap agar anak tidak bingung. CIptakan diskusi yang menyenangkan dengan anak-anak.
Selain itu, tidak panik jika anak mengetahui dari sumber yang tidak jelas tentang sesuatu hal yang seharusnya tidak perlu diketahuinya. Tugas orang tua adalah meluruskan pemahaman anak yang salah, sehingga kesalahpahaman tidak berlanjut terus menerus.
Berikut tahapan pendidikan seksual pada anak :
Usia 0-24 bulan
Pada usia ini, orang tua dapat mengenalkan bagian tubuh anak, termasuk penis dan vagina. Jelaskan fungsinya, jika urine keluar dari vagina atau penis. Jelaskan batasan waktu dan tempat anak dapat telanjang, sehingga anak mengenal rasa malu jika telanjang di tempat umum.
Usia 2-5 tahun
Pada usia ini, orang tua dapat mengenalkan fungsi organ tubuh, termasuk organ reproduksi dan ajarkan tentang privasi. Jelaskan tentang bagian tubuh yang dimiliki baik laki-laki maupun perempuan dan jelaskan nama bagian tersebut dengan benar. Selain itu, pembeda antara laki-laki dan perempuan juga perlu disampaikan.
Beberapa bagian tubuh bersifat pribadi dan tidak untuk dilihat banyak orang, sehingga anak perlu mengetahui adab berpakaian baik di dalam maupun di luar rumah. Anak juga perlu mengetahui privasi orang lain, misalnya mengetuk pintu dulu sebelum kasuk ke kamar orang tua.
Usia 5-8 tahun
Pada usia ini, orang tua dapat memulai untuk membicarakan pubertas. Bagian tubuh apa yang akan berubah, kondisi apa yang akan terjadi saat mengalami masa puber.
Usia 9-12 tahun
Pada usia ini, orang tua dapat menjelaskan tentang perilaku seksual dan proses reproduksi. Perubahan emosi dan fisik dan hal yang dialaminya saat emmasuki pubertas, misalnya anak laki-laki mendapatkan mimpi basah, anak perempuan mengalami menstruasi.
Orang tua juga dapat mengajarkan cara mensucikan diri setelah mendapatkan mimpi basah atau menstruasi. Hal-hal apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat menstruasi atau saat mendapatkan mimpi basah dan sesudahnya.
Usia 15 tahun ke atas
Pada usia ini, orang tua dapat menjelaskan bahwa berhubungan seks dapat dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah, bukan oleh remaja. Anak juga dapat dijelaskan tentang penyakit menular seksual.
Penutup
Demikian pentingnya pendidikan seksual pada anak, sehingga lebih baik diajarkan sejak dini. Orang tua sebaiknya mendampingi anak untuk belajar tentang pendidikan seksual, agar tidak mendapatkan informasi yang salah.
Tidak ada salahnya membuka ruang diskusi dengan anak terkait hal ini, agar anak dapat bercerita apapun dengan nyaman kepada orang tuanya.
Apa saja yang telah Sobat Dy lakukan untuk pada anak-anak terkait pendidikan seksual? Yuk, cerita di kolom komentar.
Referensi
1. Ani Christina, Tuntas Seksualitas, 2020
2. https://www.unja.ac.id/pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak-usia-dini-di-era-digital/
3. https://www.orami.co.id/magazine/pendidikan-seksual
Aaaa bagus banget tulisannya. Emang penting banget untuk memperkenalkan pendidikan seks sejak dini, biar mereka paham apa yang boleh dan tidak boleh. Thanks ka sudah sharing
BalasHapusSetuju! Perkembangan jaman sekarang beda banget dengan perkembangan jaman saat saya kecil dulu. Pemahaman seksual memang harus dikenalkan sejak dini.
BalasHapusOrang tua perlu memahami fase-fase pendidikan seksual pad aanak sejak dini seperti yang ada di tulisan ini. Sangat penting agar anak benar-benar paham dan terhindar dari pelecehan dan penyimpangan seksual di kemudian hari
BalasHapusintinya biar anak tau mana area vital yang harus dijaga dan gak boleh disentuh sembarang orang
BalasHapusEdukasi anak tentang seksual penting banget, biar anak tahu mana bagian tubuh kita yang harus dijaga
BalasHapusEdukasi seksual + ajaran agama tentang seksual biar lengkap 😅
Rasanya menjadi orangtua yang lengkap sepaket dengan pengasuhannya ini bukan hal yang mudah yaa, kak Dy...apalagi tantangan membimbing ananda saat memasuki fase pendidikan seksual yang benar dan anak memiliki pemahaman yang benar terkait seksualitas. Masih tabu bagi sebagian orangtua sehingga lebih memilih untuk menyerahkan pendidikan tersebut kepada pihak sekolah, padahal di sekolah pun banyak sekali pengaruh yang mungkin terpapar ke anak.
BalasHapusBetul Mbak, saya pun termasuk yang kadang bingung menjelaskan masalah seksualitas ini ke anak. Kadang khawatir istilah atau informasinya bukan yang tepat untuk dicerna anak sesuai usianya. Makanya penting rasanya bagi saya untuk terus belajar tentang pendidikan seksualitas ini dan cara mengkomunikasikannya pada anak.
HapusPadahal seharusnya dikasih dasarnya dulu yg kuat di dalam keluarga, jadi di sekolah itu melengkapi yg dari rumah. Begitu gak sih?? Tapi kebanyakan ortunya yg malu, menganggap tabu..
HapusLengkap dan panjang tulisannya. Tapi tetap enak dibaca.
BalasHapusPenting dari awal memastikan anak mengenal jenis kelaminnya. Biar terhindar dari kesesatan gender, yang membuat orang tua merasa sia2 mendidik anak.
Tema pendidikan seksualitas pada anak ini penting sekali untuk terus disosialisasikan ya Mbak. Karena semakin ke sini, rasanya semakin banyak perilaku remaja bahkan anak-anak yang tidak terpantau dan terkontrol oleh kita para orang dewasa, miris rasanya. Semoga semua orangtua semakin sadar pentingnya pendidikan seksualitas yang tepat dan sesuai usianya. Anak-anak pun paham dan terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
BalasHapusTernyata begitu banyak cara ya untuk edukasi seksual terhadap anak. Cocok banget nih aku terapkan ke keponakan yang sudah bertanya "Kenapa perempuan bisa hamil?"
BalasHapusTerima kasih atas sharingnya, Mba*
Aku agak merinding baca artikel ini. Sepenting itu memang pendidikan seksual pada anak. Semoga aku bisa mempraktikkannya dengan baik pada anak2 di sekitarku. Semoga generasi di bawah kita diberikan pemahaman yang lebih tentang pendidikan seksual agar tidak jatuh pada jalan yang salah.
BalasHapusMbak Dy... Makasih banget pencerahannya. Aku lagi di fase ini nih. Kadang suka sebel sama orang tua/mertua yg pake istilah tidak semestinya tentang organ intim anak. Padahal kami di rumah ngajarin udah susah payah yekan... Hiks..
BalasHapusEmang bener, pendidikan seks ini krusial banget dan harus sejak dini secara bertahap. Aku kadang sedih kalo liat ponakan/anak orang begitu leluasa gak pake baju di depan orang lain. Walaupun sodara, tapi kan bukan orang tua. Kenapa kok malah jadi aku yg malu.. Huhuhu..
Ini yang jadi pelajaran buatku, bahwa anakku gak boleh bebas berpakaian terbuka di depan orang lain meski itu masih saudara. Makasih mbak ilmunyaa..
Terima kasih banyak untuk informasinya, Kak. Memberi pendidikan seks ke anak rasanya memang masih agak trickky buat sebagian orang tua ya, beberapa juga masih sungkan untuk membahasnya.
BalasHapusPendidikan seksual seperti ini penting ya mbak
BalasHapusIni bisa melindungi anak untuk menjaga kesehatan reproduksi nya juga
Diajarkan secara bertahap ya mbak, sesuai usia anak
Aku juga masih belajar soal ini mbaa, takut tapii harus dilakukan. sebenernya ngga perlu takut kan ya hahaha akunya aja yang agak lebay nihh kalau soal pendidikan seks buat anak
BalasHapusJujur, tantangan banget ngajarin bagian tubuh anak pas usia anakku 2 tahun. Tantangannya bukan dari dalam, sih, tapi dari luar seperti ajaran uti nya yang masih pakai kata burung untuk menyebut penis. Jadi mesti edukasi dobel
BalasHapusBener mbak.. Kenapa sih masih pake kata titit dll. Padahal emak bapaknya udah ngajarin bagian2 tubuh, kemaluan dll dengan sebutan harfiah. Jengkel yak kadang2 :"
HapusYups ini sih penting banget buat diajarkan ke anak ya, apalagi era sekarang yg mengerikan seperti ini, mulai kasus2 yg tidak senonoh bahkan balita jadi korban, naudzubillah..
BalasHapusInformatif sekali tulisannya, memang seharusnya pendidikan seksual pada anak itu sangat penting agar anak semakin bisa mengenal dan menjaga dirinya sendiri
BalasHapusKadang kita sering abai dengan hal ini padahal ini penting sekali buat perkembangan mereka
BalasHapusanak saya paling masuk melalui lagu.. dia hafal dan kadang jadi menimbulkan tanya..tapi memang penjelasan seksualitas tidak bisa sekali dua kali ya mba.. harus sering biar ingat dan nancap ke anak.. semoga dimudahkan para orangtua memberikan pengetahuan seksualitas ini
BalasHapusAku lagi belajar sekaligus ngajarin ini pelan-pelan ke anakku mbak. Ini emang PR banget sih. Kalau salah anak bisa melenceng dari fitrahnya
BalasHapusPendidikan seks pada anak justru bukan how to nya ya. Tetapi lebih ke mengenalkan mereka ke fitrahnya. Beda banget dengan pendapat dari antah berantah yang memberikan pendidikan seks dengan cara memberi anak kondom. Astaghfirullah.
BalasHapusIya nih, sedari kecil anak-anak harus diberi pendidikan seksual sesuai tahapnya viar pas mereka beranjak remaja mereka dah paham fitrahnya masing dan jangan sampai terwarnai oleh budaya dan pemikiran barat tentang sexuality freedom
BalasHapusSetuju pendidikan sexual ini snagat penting bagi anak-anak. Agar mereka bisa menjaga diri dari pelaku kejahatan sexual yg semakin merjalela
BalasHapusSependapat, perlu dkenalkan pendidikam seksual sejak dini...untuk mnghindari hal-hal yg tdk diinginkn ketika anak tdk brp pada pgawasan org tua dn ketika dewasa mereka juga paham fitrahnya...terimakasih sharingnya mba
BalasHapusMengenalkan pendidikan seksualitas ini harus banget kepada anak. Bukan hanya wajib bagi anak perempuan, tapi juga anak laki-laki mengingat urgensinya yang tinggi karena zaman telah berubah. Semoga dengan pengenalan yang matang, anak-anak mampu memahami dan saling menjaga minimal untuk dirinya sendiri.
BalasHapusJadi tercerahkan banget bagaimana kita harus mengenalkan pendidikan seksualitas pada anak-anak. Walaupun memang masih PR bagi kita agar dapat menyampaikan pendidikan seksualitas dengan sangat bijak, untuk itu penting banget untuk kita belajar ilmu komunikasi dengan anak-anak agar dapat dipahami dengan mudah oleh mereka
BalasHapusMeskpun belum punya momongan tapi saya aware terhadap pendidikan seksual pada anak. Di jaman makin kesini makin kesana, penting sekali untuk memberikan pendidikan sedari dini
BalasHapusPendidikan seksual ini penting bgt. Bahkan di drakor sageuk aja di kerajaan udah belajar seksualitas ada pelajarannya tersendiri, hehe. Aku juga udah mengajarkan pendidikan seksual meski Aqlan masih 2 tahun. Mulai dari menjaga kemaluan dan privasinya, juga menjelaskan fungsi kemaluannya sesuai artikel mbak Dy 🤗
BalasHapusSetuju banget Kak Fida, pendidikan seksual memang penting banget ya, agar anak-anak bisa paham sedari dini tentang apa-apa yang berhubungan dengan seksual dimulai dari hal-hal dasar seperti mengenal apa itu kemaluan dan juga cara-cara menjaganya
HapusArtikelnya menarik, mba. Informatif bgt. Satu lagi PR para orang tua ni... Semoga kita semua diberikan kemudahan utk mendidik anak2 kita.
BalasHapusLengkap banget tipsnya. Kayaknya bisa jadi ilmu baru buat memperkenalkan pendidikan seksual pada anak nantinya. Soalnya seks suka kurang diperhatikan, padahal dampaknya besar banget. Semoga dengan adanya pendidikan seksual ini, anak bisa dapat menjaga organ tubuhnya dengan lebih baik lagi
BalasHapusLengkap banget mba. Aku suka risih kalo mau kasih edukasi seks sama anak. Tapi baca tulisan ini jadi tau ada banyak caranya yaaa. Makasih banyak mba Dyah...
BalasHapusJadi tahu kalau pendidikan seksual itu ada tahap-tahapannya. Pendidikan seksual itu sangat penting banget ya mbak dan ini emang harus ada sinergi antara pihak keluarga dan pihak sekolah
BalasHapusArtikel ini bakal jadi referensi aku kelak buat edukasi sih karena memang penjelasannya mudah dipahami dan dijelaskan secara ringkas pula mencakup segala edukasi dan perilakunya.
BalasHapusAku juga lagi nyari2 nih pendidikan seksual buat anak gimana yaa memulainyaa dan apa yang harus dipersiapkan sebagai seorang ibu, thankyou mbaa artikelnya banyak insight yang aku dapat dari sini.
BalasHapusKira-kira benar nggak ya dengan anak yang kurang mampu mengidentifikasi identitas seksual pada dirinya menyebabkannya terjatuh pada perilaku LGBTQA+? Aku penasaran (Zen)
BalasHapusTerima kasih informasinya kak, pas banget karena lagi nyari tentang bagaimana memberikan pendidikan seksual pada anak, walau sudah menemukan bahannya tapi masih ragu untuk mengajarkan pada anak karena khawatir mereka belum bisa menerima penjelasannya
BalasHapusSepakat banget. Pendidikan seksual memang sudah harus diajarkan sejak dini. Anakku laki-laki, sudah kuajarkan mengenal anggota tubuhnya sesuai nama sebenarnya dan mengajarkan mana aja anggota tubuh yang privasi
BalasHapusIsu pendidikan seksual untuk anak sedang marak digalakkan semenjak pelecehan terjadi di mana-mana. Harusnya bukan hanya orangtua yang aware, sekolah jug aware terhadap hal ini.
BalasHapuspenting banget ini, apalkagi kalo anak-anak sudah pertsiapan masa baligh, jangan sampe mereka sudah baligh duluan karena kondisi tubuh anak sekarang yang rata-rata baligh lebih muda, tapi belum paham soal pendidikan seksual ini
BalasHapusPendidikan seksual pada anak usia dini ini memang penting ya mbak, sehingga mereka dapat menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Keren ih tulisannya, sangat menginspirasi. Aku jadi belajar sebelum jadi orangtua...
BalasHapusAku sendiri tumbuh di keluarga yang kalau ngomongin soal pendidikan seksual gini malah agak tabu. Tp aku jadi belajar lagi sih setelah jd orang tua, pendidikan seksual memang harus diajarkan sedini mungkin buat anak2.
BalasHapusSetuju banget, mba. Pendidikan seksual wajib disampaikan kepada anak sejak dini. Memang butuh kedisiplinan dalam meng-edukasi tapi manfaatnya tentu sangat bagus untuk anak itu sendiri. Semoga kita semua bisa menunaikan hak-hak anak kita ya mba dan salah satunya adalah hak menerima pendidikan seksual sejak dini.
BalasHapussetuju banget dengan ulasannya, pendidikan seksual yang sulunya tidak terlalu banyak diajarkan namun di zaman sekarang sangat penting, mengingat banyak sekali terjadi kekerasan seksual bahkan pada anak-anak.
BalasHapusPendidikan seksual mengenai anak memang penting. Terlebih cara penyampaiannya juga harus hati" dan tepat.
BalasHapusMasya Allah, terima kasih sharingnya :) semoga tidak terlewatkan di setiap masanya untuk mengajarkan pendidikan seksual pada anak, karena memang dampaknya luar biasa ya
BalasHapuspentingnya pendidikan seks pada anak adalah agar anak menghargai lawan jenisnya dan dia juga tahu bagaimana menjaga barang berharganya.
BalasHapusJadi inget masa kecil adek aku, pas TK. Pas main depan rumah lewat teman perempuan langsung lari. Padahal itu masih umur 5 tahunan tapi sudah ada rasa malu hehehe
BalasHapusKalau melihat banyak hal yang terjadi sekarang ini seperti LGBT, pelecehan seksual, rasa-rasanya pendidikan seks ini jadi bagian penting yang kudu dikenalkan ke anak ya mba
BalasHapusBersyukur sekali, karena dalam islam kita sudah diarahkan pada pendidikan seksual sejak dini bagi anak-anak.
BalasHapusTemtunya dengan adanya pendidikan seksual yang diberikan sejak dini akan menjadikan anak bisa mencegah hal buruk.di luar sana.
MasyaAllah... Bermanfaat sekali tulisannya. Tantangan pengasuhan saat ini memang fitnah akhir zaman, salah satunya kekerasan/pelecehan seksual juga pergaulan bebas. Dengan pendidikan seks utk anak tentu akan sangat bermanfaat utk membekali & membentengi anak-anak dari kejahatan seksual...
BalasHapusAku sudah pada tahap pengenalan sex yang mulai serious ke anakku nih. Karena anakku sudah mau 7 tahun. So far aku mulai memilih bahasa yang mudah dipahami anakku. Pilihan bahasa Kadang bikin aku harus banyak baca dan info begini emang sangat kubutuhkan saat ini.
BalasHapusAku sudah melewati masa2 harus menjelaskan tentang mimpi basah dan bagaimana terjadinya sesosok anak dalam rahim pada anakku, mbak. Duh lah, ngeri-ngeri sedap saat sedang menjalaninya. Sekarang udah bisa ketawa kalau mengingat masa-masa itu. Dulu pas menjalaninya ya keringetan dan deg-degan parah.
BalasHapuspendidikan seks pada anak memang penting diajaerkan sejak dini ya mbak. Hal yang cukup bikin emak ketar-ketir mengingat beragam permasalahan remaja masa kini yang cukup mencuat di medsos. Semoga anak-anak kita terlindungi,
BalasHapusyups, udah ga jamannya lagi menganggap pendidikan seks adalah hal yang tabu ya mba. bahkan dalam islam pun pendidikan seks untuk anak menjadi hal yang sangat penting
BalasHapusSex education memang penting untuk dikenalkan pada usia dini. Educator terbaik ya orang tua. Tentu dengan memperhatikan faktor usia... Makasih Kak Dy atas informasinya yang sangat membantu...
BalasHapusSetuju banget aku ini mengenalkan pendidikan seksual ke anak sesuai tahapan usia. Bukan lagi hal tabu, apalagi jamannya beda begini. Akupun dah mulai menerapkan ke anak-anakku. Semoga lebih aware lagi untuk para orang tua dan pihak sekolah mengenai pendidikan ini ^^
BalasHapusaku selalu bingung gimana caranya mengenalkan pendidikan seksual untuk anak, terutama untuk anak sulung ku di mana adek-adeknya semua perempuan, dia selalu tanya karena jenis kelamin adiknya berbeda, terimakasih pencerahnnya kak
BalasHapus