Hai Sobat Dy, kali ini saya ingin menginformasikan tentang Sidoarjo, salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sidoarjo adalah salah satu Kabupaten yang menyokong ibukota provinsi Jawa Timur, yaitu Surabaya. Secara geografis letaknya di sebelah selatan kota Surabaya.
Sejak 2003, saya pindah ke Sidoarjo, sebelumnya sejak lahir saya tinggal di Surabaya, walaupun kedua orang tua saya bukan penduduk asli Surabaya. Namun, sayangnya saya kurang mengeksplore kota ini yang ternyata mempunyai banyak keunikan dan kearifan lokal yang menjadi ciri khasnya.
Selain kejadian luar biasa lumpur Lapindo, Sidoarjo juga terkenal dengan julukan kota udang dan kota bandeng, lo. Mengapa begitu? Ingin tahu lebih banyak tentang Sidoarjo? Yuk, cari tahu bersama.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo berbatasan dengan kota Surabaya, kabupaten Gresik, kabupatenn Pasuruan, dan kabupaten Mojokerto. Kabupaten Sidoarjo dan Gresik merupakan salah satu penyangga utama kota Surabaya, dan termasuk dalam Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).
Banyak warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya, begitu juga sebaliknya, termasuk saya dan suami. Kami tinggal di Sidoarjo, tetapi bekerja di Surabaya. Apalagi saat ini sudah ada tol dan ring road yang menghubungkan banyak daerah diantara kota penyangga.
Penduduk Sidoarjo kurang lebih sekitar dua juta jiwa pada tahun 2021. Bahasa daerah yang digunakan yaitu bahasa Jawa. Beberapa nama kecamatan di Sidoarjo mirip dengan nama kecamatan yang ada di Surabaya, lo.
Kabupaten yang memiliki luas sekitar 714,24 km persegi ini dipimpin oleh seorang Bupati, yaitu Ahmad Muhdlor Ali. Sidoarjo pada jaman dahulu juga dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala.
Sebutan untuk Sidoarjo, Kota Udang dan Kota Delta
Sidoarjo mempunyai beberapa sebutan yang diberikan masyarakat. Selain kota udang dan kota bandeng, julukan lainnya adalah kota delta.
Sidoarjo Kota Udang dan Kota Bandeng
Sidoarjo juga terkenal dengan hasil tambaknya yaitu udang dan bandeng. Maka wajar jika Sidoarjo mempunyai sebutan kota Udang dan kota Bandeng. Bahkan bandeng dan udang dijadikan lambang kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo Kota Delta
Sebutan kota delta diberikan karena Sidoarjo terletak diantara dua sungai besar pecahan dari sungai brantas, yaitu sungai Mas dan sungai Porong.
Wisata Sidoarjo
Tadi di awal tulisan ini saya sempat menyebutkan Lapindo. Bencana lumpur panas Lapindo ini terjadi di kecamatan Porong pada tahun 2006. Peristiwa tersebut meninggalkan banyak luka dan duka pada penduduk Sidoarjo.
Beberapa warga kehilangan rumah karena terendam lumpur panas yang terus menerus mengeluarkan lumpur. Bahkan lumpur panas tersebut membentuk sebuah pulau dan menjadi obyek wisata.
Sebetulnya selain Lapindo, Sidoarjo mempunyai banyak daerah wisata yang dapat dikunjungi, berikut daerah wisata yang ada di Sidoarjo :
Alun-alun Sidoarjo
Pada umumnya alun-alun di Jawa Timur, alun-alun terletak di pusat kota. Begitu juga halnya di kabupaten Sidoarjo. Alun-alun terletak di pusat kota, tepatnya di jalan Ahmad Yani, Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Alun-alun merupakan ruang terbuka hijau yang dapat digunakan masyarakat untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama kerabat, teman, maupun komunitas.
Pada hari Minggu, biasanya diadakan Car Free Day. Namun, acara ini sempat ditiadakan oleh pemerintah karena adanya pandemi.
Banyak spot menarik untuk foto di sini. Ada Masjid Agung, Monumen Jayandaru, taman yang asri, taman bermain, pendopo, perpustakaan keliling.
Monumen Jayandaru yang terletak di alun-alun Sidoarjo ini merupakan ikon Kabupaten SIdoarjo. Ornamen yang digunakan menunjukkan kearifan lokal Sidoarjo.
Ornamen udang dan bandeng yang diletakkan di puncak monumen merupakan hasil tambak yang ada di Sidoarjo. Udang dan Bandeng juga melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Candi Pari dan Candi Sumur
Kedua candi ini merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit. Candi ini dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat atau adik angkat salah satu putra Prabu Brawijaya yang menolak tinggal di kerajaan.
Kedua candi ini terletak berdekatan tidak lebih dari satu kilometer dan terletak di kecamatan Porong.
Kampung Batik Jetis
Kampung batik ini terletak di jalan Diponegoro, Lemahputro, kecamatan Sidoarjo. Di sepanjang jalan terdapat toko yang menajajakan batik baik berupa kain maupun sudah menjadi baju yang apik.
Kampung batik Jetis berdiri sejak 1675. Lukisan batik yang cantik akan memanjakan mata pengunjung yang datang. Batik khas Sidoarjo ini tidak hanya beredar di pasar lokal, tetapi juga telah menembus pasar luar negeri, diantaranya China.
Tidak hanya meniikmati hasil karya pengrajin, pengunjung juga dapat melihat proses pembuatan batik mulai dari membuat pola, pemberian malam menggunakan canting, pewarnaan, hingga menjadi kain batik yang siap dijual maupun dijahit menjadi baju. Menarik bukan?
Taman Abhirama
Sebuah taman yang terletak di pusat kota, didekat GOR Sidoarjo. DI taman ini ada sebuah kolam ikan yang besar, pengunjung dapat memberi makan dengan cara membeli makan ikan yang dijual di lokasi. Selain itu ada beberapa Gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk menikmati suasana Taman Abhirama.
Taman milik pembab Sidoarjo ini juga menyediakan berbagai macam jenis permainan untuk anak-anak.
Penutup
Sidoarjo merupakan kota yang menarik bukan? Tidak hanya dikenal sebagai Sidoarjo Kota Udang dan Kota Batik, tetapi juga dikenal sebagai kota Delta.
Selain itu, kuliner dan wisata yang ada, juga menarik dan merupakan kearifan lokal yang dapat diunggulkan.
Sobat Dy dapat membeli aneka makanan khas maupun produk lokal yaitu batik Jetis untuk dijadikan buah tangan ataupun dikonsumsi sendiri.
Referensi
Wikipedia.com
Kompasiana.com
beritajatim.com
Iya, kini sudah banyak sekali yang memilih tinggal di Sidoarjo ketimbang membeli rumah di Surabaya yang tanahnya kurang besar. Dan aku baru tahu bahwa sebutannya Kota Delta. Pantesan banyak perumahan di SDA yang namanya berawalan dengan DELTA ya... Aku pikir maknanya "Air" ((eh, itu tirta diink..huhu))
BalasHapusKagum banget, di SDA ada banyak tempat wisata yang bisa dieksplor.
Salah duanya adalah Candi Pari dan Candi Sumur.
Penasaran sama kisah kedua candi tersebut.
Kalau aku ke Surabaya pasti melipir ke Sidoarjo, karena ada beberapa kerabat di sana. Ngomongin soal lumpur Lapindo, aku waktu itu sempet liat dan langsung ke sana, agak merinding serem juga. Sedih juga..
BalasHapusTapi setelah baca artikel ini, aku jadi malah pengen ke Sidoarjo lagi, soalnya aku juga baru tau ada candi2 unik ya
Baru tahu kotanl Sidoarjo dijuluki kota udang san Bandeng. Tapi memang beberapa kali dengar udang Sidoarjo .
BalasHapusBaru tau SIdoarjo juga disebut sebaagai Kota Udang dan Kota Delta. Aku kenal Sidoarjo sebagai Kota tetangga Surabaya dan Bandara Juanda
BalasHapusDulu sebelum ada Tol Trans Jawa, kalau mudik ke kampung halaman suami di Jember, selalu lewat Kota Sidoarjo meskipun ngak mampir, sekarang lebih sering bablas lewat tol langsung ke Probolinggo. Mudah-mudahan mudik tahun depan bisa menjelajah kota-kota di jawa timur ah...termasuk Kota Sidoarjo yang aku baru tahu juga dijuluki Kota Udang.
BalasHapusAku taunya sidoarjo karen lumpur lapindo tapi ternyata banyak yang bisa diulik dari sidoarjo yah termasuk wisata dan kuliner.y
BalasHapusSidoarjo ini kotanya kecil tapi lengkap. Suasananya juga ada yabg masih suasana desa kayak di daerah Buduran, tapi dari kuliner sampe wisata udah lengkap gtu
BalasHapusAki pernah ke alun-alunnya tapi belum pernah ke area batik jetis.aku ke sidoarjo pernahnya malah ke indahbordir buat nyari batik hehe
BalasHapusDulu semasa kerja, saya banyak dengar cerita tentang sidoarjo dari teman-teman yang memang berdomisili di sana. Ternyata sidoarjo dengan surabaya itu benar-benar bersebelahan ya Mbak. Ibaratnya Jakarta Depok atau Jakarta Bekasi. Dan saya baru tahu tentang predikat kota udang ini untuk Sidoarjo. Pengetahuan baru untuk saya.
BalasHapusaku pas ke Surabaya sempat ketemuan sama teman di Sidoarjo mbak tapi di mal-nya aja. hihi. jauh juga sih ya jarak dari surabaya ke sidoarjo itu hampir 1 jam kalau nggak salah
BalasHapusKalau ke Sidoarjo baru ke bandaranya saja hahaha. Semoga kesempatan lain bis amain muter-muter dan ketemu Mbak Dyah ya di sana
BalasHapusJadi nambah ilmu tentang Sidoarjo, nih, Mba. Maklum, sejak kejadian mengerikan tempo hari, kata Lapindo aja yang sering nyangkut di kepala kalo ada yang bicara tentang Sidoarjo. Semoga suatu hari nanti saya bisa ke sana dan ketemu Mba Dy :)
BalasHapusAlhamdulillah sudah sempat singgah ke Sidoarjo, meskipun kabupaten tapi besar banget ya, secara salah satu kabupaten penyokong Surabaya sebagai pusat Propinsi Jatim. Apik tenan.
BalasHapus