Muslimah Swimming Squad (MSS) merupakan media belajar renang untuk pemula khusus muslimah. Selain itu tidak ada biaya apapun yang dibebankan pada peserta. Peserta hanya membayar tiket masuk kolam renang dan infak terbaik. Infak yang terkumpul sepenuhnya digunakan untuk kegiatan sosial.
Pendiri komunitas ini adalah Euis Kurniawati, wanita dengan segudang prestasi. Wanita dengan tiga putra putri home schooler ini juga founder Azanaya School.
Belajar Renang Untuk Pemula
Muslimah Swimming Squad digagas oleh Euis Kurniawati di tahun 27 Desember 2019. Program belajar renang gratis ini dikhususkan untuk muslimah. Bagaimana dengan biaya pelatihnya? Cukup dibayar dengan doa terbaik peserta yang belajar renang.
Insyaallah peserta yang ikut belajar renang akan bisa menguasai renang gaya dada dan uitemate. Gaya dada dipilih mbak Euis untuk diajarjkan karena gaya dada mudah dipelajari oleh pemula. Sedangkan uitimate adalah teknik mengapung di atas air dalam kondisi darurat.
Ternyata minat muslimah untuk belajar berenang cukup banyak. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka mbak Eusi mengadakan Training for Trainer dengan kata lain beliau mengadakan pelatihan untuk pelatih renang. Berapa biaya yang dibutuhkan? Sekali lagi gratis, peserta hanya dibebankan biaya akomodasi selama pelatihan.
Kontes Menulis Muslimah Swimming Squad
Saat 2020, komunitas Muslimah Swimming Squad mengadakan kontes menulis dan sayapun mencoba untuk mengikuti kontes tersebut. Saya hanya menceritakan pengalaman saya selama mengikuti program MSS yang baru saya ikuti satu kali.
Berikut tulisan yang saya ikutkan dalam kontes menulis tersebut Belajar Renang Untuk Pemula, selamat membaca
Saya sudah lama tidak berenang, banyak teknik yang sudah terlupakan. Di saat yang bersamaan sulung saya ingin belajar berenang. Untuk memfasilitasi keinginan ananda, saya berusaha mencari pelatih renang yang sesuai.
Gayung bersambut, di saat seperti itulah saya membaca status mbak Euis, founder Muslimah Swimming Squad (MSS). Dalam status tersebut disebutkan bisa belajar renang sesuai area yang ada.
Pilihan jatuh di area Sidoarjo kota, karena saya tinggal di Sidoarjo. Cukup lama menunggu jadwal berlatih karena saya hanya bisa melakukannya di hari Ahad. Selama proses menunggu, seorang teman menginformasikan bahwa area Waru sering mengadakan latihan di hari Ahad. Tidak perlu menunggu lama, langsung saya menghubungi mbak Septi yang cantik, coach area Waru.
Alhamdulillah rejeki nggak akan kemana, tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jadwal berlatih. Hari yang dinanti itu pun tiba. Saya datang bersama duo krucil saya. Lokasi renang di kolam renang Dian Regency yang tidak terlalu ramai di pagi hari, sehingga saya masih bisa mengawasi anak-anak sambil berlatih renang. Anak-anak asyik bermain di kolam anak-anak yang letaknya bersebelahan dengan kolam renang orang dewasa.
Latihan dimulai dengan pemanasan agar nantinya tidak kram saat berenang. Banyak juga loh peserta yang baru mulai belajar berenang. Peserta dibagi dalam dua kelompok, saya bergabung dalam kelompok mbak Septi. Sedangkan kelompok yang lain bersama Bu Ummi. Saya memperoleh pinjaman kacamata renang dari Bu Ummi, karena kacamata renang saya kurang memadai.
Pelatih saya ini telaten loh, cantik pula. Satu persatu peserta dibimbing. O iya di MSS ini hanya diajarkan renang gaya dada dan uitemate. Mengapa hanya dua hal tersebut yang diajarkan? Karena gaya dada mudah dipelajari. Dan uitemate diperlukan saat terjadi bencana di laut. Uitemate adalah teknik mengapung di atas air dalam kondisi darurat. Bertahan hidup di tengah laut tidaklah mudah, apalagi jika tidak dapat berenang.
Uitemate diperkenalkan oleh Saito Hidetoshi, salah satu Profesor Universitas Teknologi Nagaoka Jepang. Uitemate berasal dari 2 kata dalam Bahasa Jepang, yaitu; ‘Uite,’ yang berarti mengambang atau mengapung, dan ‘Mate,’ yang berarti menunggu. Jadi secara harfiah Uitemate berarti mengapung dan menunggu.
Pertama kali kami diajak berkenalan dulu dengan air. Kepala dimasukkan ke dalam air, menatap lantai kolam. Dari teknik ini perlahan tubuh bagian bawah akan naik. Setelah berkenalan dengan air, maka mulai berlatih dengan partner. Posisi berhadapan, salah satu peserta memegang kedua tangan peserta di hadapannya, kemudian peserta memasukkan kepalanya ke dalam air, sehingga peserta tersebut dapat mengapung.
Tahap selanjutnya mulai berlatih gerakan kaki. Badan dengan posisi tengkurap, kemudian kaki ditekuk ke samping kanan kiri. Selanjutnya dihentakkan ke belakang. Hentakan dilakukan dengan cepat, fungsinya untuk mendorong perenang maju ke depan.
Selanjutnya berlatih gerakan tangan. Kedua tangan tertangkup ke depan seperti gerakan menusuk, saat ini dilakukan dengan cepat untuk memecah air sehingga perenang dapat dengan mudah bergerak maju. Selanjutnya tangan membuka dan menangkup lagi. Saat tangan membuka, itulah waktunya kepala mendongak ke atas agar dapat bernafas.
Setiap gerakan dilatih bertahap oleh mbak Septi. Ada peserta yang takut air pun akhirnya menjadi tidak takut air. Beliau mengingatkan kembali bahwa tujuan belajar di MSS adalah untuk menghidupkan sunnah Rasul, sehat dan bisa berenang adalah bonusnya. Harapannya peserta tidak takut atau trauma untuk berenang.
Tahapan yang terakhir adalah berlatih uitemate. Peserta hanya diminta untuk telungkup, tangan berpegangan satu sama lain membentuk lingkaran. Durasinya tergantung kekuatan peserta untuk menahan napas. Tahap selanjutnya hampir sama, peserta diminta untuk telentang. Tangan dibentangkan, wajah menghadap atas menatap langit. Tentu saja mata terpejam agar tidak silau dengan teriknya matahari.
Saya suka dengan metode yang diajarkan, cara mengajar. Semoga apa yang telah dilakukan para pengajar di MSS menjadi jariyah da dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan.
Namun dengan adanya pandemi ini sudah lama tidak berlatih, khawatir lupa. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga semuanya kembali normal atau membentuk kenormalan yang baru.
Juara Dua
Sungguh di luar dugaan, hasil coretan saya menjadi juara dua dan saya mendapatkan hadiah satu set baju renang warna merah hitam. Baju renang impian saya, karena harganya lumayan di kantong, menurut saya.Untuk selanjutnya pihak panitia membukukan hasil karya pemenang dan hasil penjualannya murni digunakan untuk kegiatan sosial.
Penutup
Terima kasih MSS yang telah memberikan saya ruang untuk berkarya. Selain itu menjadi media belajar renang untuk pemula seperti saya. Semoga semakin luas dampak yang ditimbulkan dari kegiatan mengajarkan renang. Menghidupkan sunnah dan juga sehat.
wah keren programnya, olahraga renang ini banyak manfaatnya yaa..
BalasHapusMasya Allah banget yaa, aku juga pengen banget belajar olahraga renang, apadaya yang ga ada waktu cuma bisa meratapi :(
BalasHapusKak Dy...barakallahu fiik yaa..
BalasHapusSenang sekali ketika passion bisa berpadu dengan rejeki. Ketika melakukan aktivitas yang baik dan untuk tujuan kebaikan pula, maka hasilnya mashaAllah~~`
Aku gak bisa renang, kak Dy..
Malah minta ajarin anak-anak yang rutin dapat ekskul renang dari sekolah sebulan sekali. Jadi pengen coba belajar teknik uitemate. Nanti rekues sama guru renangnya anak-anak aah.. hehehe~
Selamat atas kemenangannya ya, ka Dy..
Sukses dan penuh keberkahan selalu.
Selamat ya... Sukses terus melalui tulisannya!!
BalasHapusMasyaAllah. Baru tahu ada Muslimah Swimming Squad ini. Keren tujuannya, karena memberi pengetahuan dan membangun skill berenang untuk banyak wanita muslimah. Selamat ya Mbak sudah memenangkan lomba menulisnya Mbak.
BalasHapusAndai di daerah tempatku tinggal ada juga program Muslimah Swimming Squad ya kak. Pasti aku ikutan deh, secara aku enggak bisa berenang sama sekali.
BalasHapusKak Dyah selamat ya, semoga terus sukses dan berkarya selalu
Waaah seru bangett ada program muslimah swimming gini. Selamat yaa mba sudah menang! Yuhuuu semangattt terus
BalasHapus