Pendidikan Seksualitas Komprehensif Dalam Tuntas Seksualitas

Rabu, 10 Agustus 2022

 ipendidikan seksualitas komprehensif


Hai Sobat Dy. Kali ini saya akan membahas buku Tuntas Seksualitas karya Ani Christina. Buku ini membahas tentang pendidikan seksualitas komprehensif. Seperti buku-buku Bu Ani yang lain, buku ini juga banyak membahas tentang praktik langsung.

Buku yang baru saya beli bulan Agustus ini, walaupun sudah terbit sejak Oktober 2020. Buku ini melengkapi koleksi buku dari Griya Parenting. Tak terasa banyak koleksi buku dari Griya Parenting yang ditulis oleh Ani Christina atau Miftahul Jinan atau keduanya. Dan belum semuanya saya baca, secepatnya ya saya buat resensinya, ditunggu ya Sobat Dy.

Mengapa akhirnya saya membeli buku ini karena saya membutuhkan referensi terkait pendidikan seksualitas. Walaupun sebelumnya saya sudah membaca Ensexclopedia, tetapi saya masih membutuhkan referensi lainnya. Keduanya sama-sama bagus sih menurut saya.

Tuntas seksualitas merupakan rangkaian buku tuntas yang telah terbit sebelumnya, yaitu Tuntas Motorik dan Tuntas Kemandirian. Saat ini buku Tuntas Emosi masih dalam proses penyusunan, semoga segera terbit ya.


Spesifikasi Buku

Judul Buku : Tuntas Seksualitas, Pendidikan Fitrah Seksualitas Anak Laki-laki dan Perempuan.

Penerbit : FIlla Press

ISBN : 978-602-50501-6-9

Jumlah halaman : 125

Cetakan pertama : Oktober 2021

Buku ini mungil, sehingga mudah dibawa kemana-mana. Dimensinya yang segenggaman tangan  membuat saya  nyaman memegangnya membawanya pergi sebagai bahan bacaan. Bagi  Sobat Dy yang senang membaca, maka tidak perlu waktu lama untuk menuntaskan membacanya. Cukup sekali duduk buku akan tandas dibaca.


Blurb

Blurb yang terdapat pada bagan belakang buku memberikan gambaran bagaimanan isi buku tersebut.

Mendidik anak agar memiliki serangkaian kualitas laki-laki atau perempuan sesuai dengan fitrahnya adalah bentuk pendidikan seksualitas hakiki. Ketika anak-anak kita berkembang dengan kualitas ini, maka harapan terbentuknya keluarga sebagai tempat pertama untuk menyemai peradaban akan dapat kita siapkan dengan baik.
Mendidik anak menyiapkan peran berkeluarga akan menjadi bagian penting dari prosess regenerasi manusia untuk terus dapat mengemban amanah sebagai pemimpin di bumi.


pendidikan seksualitas


Profil Penulis

Ani Christina adalah nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Seorang praktisi di Griya Parenting yang diasuhnya bersama Ustadz Miftahul Jinan. Beliau telah menerbitkan beberapa buku parenting dan ada juga yang bekerjasama dengan menyusunnya bersama Ustadz Miftahul Jinan.

Beliau bergabung dalam berbagai komunitas sehingga beliau mendapatkan gambaran atau fenomena yang akan terjadi atau sedang terjadi, tentu saja semuanya terkait dengan pendidikan anak. Beliau mempunyai sebuah situs yang berisi artikel-artikel terkait parenting.


Pendidikan Seksualitas Komprehensif

Terdapat 13 bab yang dibahas dalam buku ini. Dimulai dari seksualitas jangan dianggap tabu. Mengapa? Karena beberapa orang tua menganggap seksualitas tabu untuk dibicarakan. Maka akibatnya adalah anak akan mencari informasi dari segala sumber untuk memuaskan rasa ingin tahunya, terlepas sumber informasi tersebut benar atau tidak.

13 bab dalam buku ini sebagai berikut :

  1. Seksualitas, jangan dianggap tabu
  2. Memperkenalkan identitas laki-laki dan perempuan
  3. Manajemen kamar anak laki-laki dan perempuan
  4. Manajemen aktivitas sebagai media pengelolaan energi seksual
  5. Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan
  6. Tanya jawab seksualitas, sesendok bukan langsung sebakul
  7. Dialog pada saat datangnya baligh
  8. Tegas dan tegas mendidik anak baligh
  9. Pembagian peran ayah-ibu dalam pendidikan seksualitas
  10. Fenomena anak pacaran
  11. Pencegahan kasus pelecehan seksual
  12. Jauhkan Anak dari El-Ge-Be-Te
  13. Mendidik fitrah seksualitas anak

Bagaimana jika informasi yang diberikan salah, tentu saja hal ini akan berakibat pada kesalahpahaman dan anak akan mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak diketahui mereka, karena belum saatnya mereka tahu. Penulis juga mengingatkan bahwa dalam memberikan informasi ke anak sebaiknya bertahap sesendok demi sesendok bukan langsung sebakul.

Persoalan seksualitas anak menjadi gambaran kegagalan bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya yang dapat menuai rasa malu nantinya. Di sisi lain, hanya sedikit bahasan tentang teknis pendidikan seksual karena tema ini masih tabu untuk dibicarakan, berasa abu-abu untuk diperbincangkan dan malu untuk mengungkapkannya jika ada permasalahan yang muncul.

Mendidik anak usia dini untuk menerima identitas laki-laki atau perempuan sesuai dengan kondisi biologis yang Allah berikan padanya adalah bentuk pendidikan seksualitas dasar .... halaman 19


Orang tua mengenalkan dulu jenis kelamin anak, kemudian memberikan contoh jenis kelamin orang sekitar. Orang tua juga dapat menginformasikan bahwa ciri pakaian tertentu digunakan jenis kelamin tertentu, misalnya perempuan menggunakan gamis sedangkan laki-laki menggunakan celana.

Hal yang perlu mendapatkan perhatian juga adalah anak-anak yang gagal mengidentifikasi persepsi tentang jenis kelamin biasanya akan mengalami  kebingungan identitas ketika dewasa. Penulis memberikan contoh bagaimana orang tua mempraktikan pengenalan jenis kelamin pada anak.

Orang tua perlu membangun definisi gender yang jelas bagi anak, sehingga anak tidak kebingungan menetapkan identitas gendernya sendiri. Anak juga perlu mendapatkan keteladanan tentang bagaimana seharusnya peran gender yang sebenarnya.


tuntas seksualitas

Rumah dan keluarga sebagai referensi belajar pertama setiap anak tentang peran seksualitas secara ironis menjadi tempat pertama pula yang mengaburkan peran tersebut. Miris ya Sobat Dy, jangan sampai kita sebagai orang tua terjebak dalam kondisi seperti ini.


Kekurangan dan Kelebihan Buku

Buku yang ringan dan padat isinya. Dilengkapi dengan contoh nyata karena penulis merupakan praktisi yang sering menghadapi berbagai permasalahan terkait seksualitas. Bahasa yang lugas memudahkan saya untuk memahami apa maksud penulis. Ciri khas ini juga terdapat dalam seri buku tuntas lainnya.

Untuk skala penilaian buku ini, untuk skala 1-10, maka nilai buku ini adalah 8.


Penutup

Buku ini sesuai dengan harapan saya karena penulis membahas tuntas tentang pendidikan seksualitas komprehensif lengkap dengan contoh mengkomunikasikannya pada anak. Saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca Sobat Dy sebagai bahan diskusi dengan anak-anak.


13 komentar

  1. Bicara seks sejak dini seharusnya memang bukanlah hal yang tabu
    Lebih baik anak memperoleh pemahaman yang benar dari orang tuanya daripada dia mencari tahu sendiri dari sumber-sumber lain di luar sana yang informasinya bisa saja tidak sesuai dan akhirnya menyebabkan penyimpangan

    BalasHapus
  2. Untungnya anakku dulu sepasang, jadi mengenalkan jenis kelamin, karena kakaknya lihat 'punya' adiknya bayi, berbeda ama punya dia. Informasi sekarang ada dimana-mana. Bagusnya ada buku yang menjadi media untuk orang tua berdiskusi dengan anak.

    BalasHapus
  3. Referensi tambahan untuk kami kami sebagai ibu muda. Kadang bingung harus bagaimana mengajarkan kepada anak tentang hal hal yang masih dianggap tabu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menjelaskannya setahap demi setahap sesuai dengan bahasa mereka, kadang kita yang parno duluan ya

      Hapus
  4. Bagus ini bukunya membahas tentang sesuatu yang dianggap tabu. Pernah ikut pelatihannya ustadz Miftahul Jinan, beliau memang konsen terhadap pendidikan parenting, menulis buku juga...

    BalasHapus
  5. kadang saya bingung bagaimana cara mengedukais anak terkait sexualitas. sekarang mereka bahkan mengenal istilah, maaf "bencong" sebagai jenis kelamin yang berbeda. buku ini bisa jadi referensi saya ketika mengedukais anak terkait topik sexualitas. buku yang nampaknya bagus ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak monggo, bukunya tipis lo, walaupun ini dijual saat PO sepertinya di penerbit masih ada

      Hapus
  6. Pendidikan seksual bagi anak itu emang penting banget, biar mereka tahu batasan dari tubuh mereka sendiri, dan paham mana yang benar dan salah. Buku ini bakal ngebantu orangtua banget nih. Masuk wishlist saya deh ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. solakan mbak, bukunya kecil dan tipis kok, sebentar juga selesai

      Hapus
  7. Penasaran sama 5 bab pertama...jadi inget anak lanangku punya kamar tapi masih pengen bobo di kamar ortunya hiks. Mana mau 7 tahun. Yuk semangat yuk

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih