Hallo Sobat Dy, perkenalkan saya Dyah, lifestyle blogger. Apakah begitu ya cara mengenalkan diri sebagai blogger? Hmm rasanya tidak semudah itu. Apakah Sobat Dy langsung percaya bahwa saya seorang lifestyle blogger? Saya harus mencari tahu nih cara membangun personal branding diri sendiri.
"Personal Branding is not about you. It is about your stamp on the value you deliver to others." -William Aruda (Personal Branding Guru)
Personal Branding adalah
Sobat Dy apakah mengenal Deddy Corbuzier? Septi Peni Wulandani? Raditya Dika? Asma Nadia? Apakah mereka semua adalah public figure? Apa ciri khas mereka? Yuk, kita lihat satu persatu.
Deddy Corbuzier adalah seorang mentalist, bapak YouTuber Indonesia, pembawa acara. Awal muncul di layar kaca beliau dikenal sebagai seorang mentallist dengan ciri khas rambut panjang, alis tebal, berbaju hitam. Selanjutnya beliau mempunyai akun YouTube dan Podcast yang kemudian dikunjungi ribuan pemirsa yang menyukai tayangan yang disajikan oleh Deddy.
Ibu Septi Peni Wulandani adalah founder Ibu Profesional. Bermula dari keinginannya untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang profesional, sekaligus dengan sadar mengambil perannya sebagai ibu rumah tangga dan menjalankan peran tersebut dengan profesional. Semua ibu adalah ibu bekerja, hanya ranahnya saja yang berbeda yaitu ranah domestik dan ranah publik. Saat ini Ibu Profesional sudah menjadi komunitas perempuan yang besar di Indonesia.
Raditya Dika, berawal seorang penulis yang mempunyai ciri khas unik. Buku pertamanya dengan judul Kambing Jantan merupakan buku kategori best seller. Buku bergaya diari pribadi yang menceritakan kehidupan pribadinya saat kuliah di Australia. Saat ini Raditya Dika dikenal sebagai seorang Komika.
Asma Nadia, tidak perlu diragukan lagi karya beliau. Buku hasil karyanya banyak yang telah menjadi best seller. Saat ini mempunyai komunitas yang bergerak di sosial media Facebook dan Telegram. Sebuah komunitas yang mengajak untuk menulis dan mengahsilkan karya berupa novel.
Apakah personal branding hanya milik public fihure? Tentu saja tidak Sobat. Personal branding adalah milik semua orang yang ingin memperkenalkan dirinya ingin dikenal sebagai apa. Apa hal yang unik dan khas dari diri seseorang yang ingin dikenal oleh orang lain.
Personal branding merupakan aktivitas untuk membangun sisi profesional seseorang di hadapan orang lain atau dapat juga diartikan dengan aktivitas untuk mengubah pandangan orang lain.
Personal branding penting untuk menciptakan hubungan baik dan membangun kepercayaan dengan orang lain.
Komponen Personal Branding
Ada dua komponen yang ada dalam personal branding, yaitu komponen utama dan komponen pendukung. Komponen utamanya adalah value atau nilai, skill atau keahlian dan behaviour atau tingkah laku.
Value atau Nilai
Setiap individu adalah unik, sehingga setiap individu akan mempunyai nilai masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Ada seseorang yang telah menyadarinya. Namun, ada juga seseorang yang memerlukan waktu untuk mengenali dengan cara berlatih secara konsisiten untuk menemukan dan emmaksimalkan nilai unggul dirinya.
Skill atau keahlian
Setiap individu akan mempunyai ketrampilan, keahlian atau kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda. Bagaimana cara mengetahuinya? Dengan cara fokus pada cahaya atau kelebihan yang dimiliki bukan pada kekurangan.
Meninggikan gunung, bukan meratakan lembah atau fokus pada cahaya bukan pada kegelapan. Kurang lebih begitulah peribahasa yang mungkin kerap kita dengar atau ketahui. Bukankah gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Maka buat apa kita fokus untuk menutupi kekurangan (kegelapan), sebaiknya kita fokus pada kelebihan (cahaya).
Behaviour atau tingkah laku
Tingkah laku yang baik atau positif tentu saja akan mendukung citra diri yang baik atau positif dan berlaku hukum sebaliknya. Kadang tingkah laku dibentuk oleh latar belakang keluarga dan pendidikan atau lingkungan. Namun, tingkah laku juga merupakan ekspresi dan tingkah laku seseorang, lo.
Komponen pendukung personal branding adalah appearance atau penampilan, uniqueness atau keunikan, dan authentic atau otentik.
Appearance atau penampilan
Penampilan kita merupakan cermin diri kita, apakah kita merupakan seseorang yang rapi, sederhana, eksklusif, tertutup, ceroboh dan lainnya. Hal ini akan tergambar dari penampilan kita sehari-hari.
Uniqueness atau keunikan
Setiap individu adalah istimewa, maka temukan keunikan diri sendiri yang berbeda dari yang lain. Tidak perlu takut berbeda, bukankah keanekaragaman itu indah. Bayangkan jika dunia hanya terdiri dari satu warna, tentu akan membosankan bukan.
Authentic atau otentik
Menjadi diri sendiri, tidak meniru orang lain atau dibuat-buat agar mirip seseorang merupakan identitas yang khas diri kita sendiri. Hal ini akan memudahkan orang untuk mengenal diri kita sendiri. Tidak tertukar dengan yang lain.
Sudah semakin paham bukan. Perlahan konsep ini juga saya gali untuk mengenali diri saya sendiri, apa hal unik yang ingin saya tonjolkan sehingga orang lain mudah mengenali saya. Khususnya peran saya sebagai blogger.
Manfaat Personal Branding
Semakin jelas bukan dari serangkaian contoh di atas apa itu personal branding. Sehingga jika ditarik benang merahnya maka kita dapat mengetahui apa saja manfaat personal branding, yaitu
- Meningkatkan kemampuan diri
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Memperluas jaringan
- Menambah value added dan meyakinkan orang lain
Cara Membangun Personal Branding Diri Sendiri
Menjadi diri sendiri
Tidak perlu galau untuk meniru orang lain. Terinspirasi boleh la, tetapi jangan terintimidasi dan akhirnya membuat kita tertekan sehingga kehilangan jati diri. Tetaplah menjadi diri sendiri sesuai dengan bakat dan karakter diri kita sendiri.
Alasan untuk percaya
Buat rekam jejak atau portfolio yang membuat orang lain percaya dan yakin akan kemampuan diri kita. Hal ini bisa dicantumkan di laman about me.
Otentik
Jaringan
Digital branding
Bangun branding di dunia digital dengan cara menggunakan sosial media yang ada. Itulah pentingnya nama yang digunakan untuk blog, media sosial sebaiknya sama sehingga memudahkan orang lain untuk mengenal diri kita. Bahwa pemilik suatu blog A mempunyai akun digital A.
Personal Branding Dyah
Setelah saya mengenali diri sendiri dan merenung apa tujuan awal saya menulis dan akhirnya terjun secara profesional menjadi blogger. Maka saya ingin dikenal orang sebagai lifestyle blogger.
Alasan unik yang mendasari mengapa saya memilih blog adalah saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan hidup saya sebagai seorang ibu, istri dan individu. Hidup saya lebih berwarna dan bermakna setelah menjadi seorang ibu.
Banyak hal yang saya pelajari, jauh lebih banyak dibandingkan saat sekolah. Sehingga saya mempunyai tagline "Never stop learning because life never stop teaching." jika diterjemahkan secara bebas artinya Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajar.
Anak-anak adalah guru kehidupan saya dan ada juga orang lain yang mempunyai peran dalam kehidupan saya. Selain itu pernikahan juga merupakan sekolah dan karir yang tidak akan ada habisnya, sekolah kehidupan. Sekolah yang mungkin berakhir jika salah satu dari kami mendahului untuk menghadapNya.
Banyak hal yang dapat diceritakan dan dibagi, sehingga saya akan menggunakan blog saya untuk menceritakan hal yang saya pelajari, pengalaman kehidupan dan sudut pandang saya yang lain. Dapat dibayangkan bukan bahwa akan ada banyak topik yang dapat diceritakan sehingga saya ingin dikenal sebagai lifestyle blogger. Di sisi lain saya juga ingin dikenal sebagai penulis.
Pilihan saya untuk menjadi blogger dan penulis adalah cara saya yang lain untuk tetap produktif hingga menutup mata. Namun, karya yang dihasilkan tetap ada hingga menembus batas usia. Persiapan saya jika saya purna tugas, tetapi tetap bermanfaat untuk orang lain.
Tidak cukup sampai di situ selanjutnya saya akan bergabung dengan komunitas blogger yang ada, karena komunitas adalah cara saya untuk tetap belajar dan berkembang, karena ilmu akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Selain itu komunitas adalah untuk meluaskan jaringan sehingga akan menambah teman, menambah rezeki, memperpanjang usia.
Itulah cara membangun personal branding diri sendiri versi Dyah. Bagaimama versi teman-teman? Yuk berbagi di kolom komentar.
Cara produktif yang sederhana namun bermakna ya, Kak dengan membranding diri sebagai blogger and writer
BalasHapusterima kasih ilmunya coach
HapusPersonal branding saya untuk blog ingin fokus pada bahasa Indonesia yang berkaitan dengan kaidah gramatika dan leksikal namun dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami.
BalasHapusTapi lalu melompati ke hal lain begitu cepat dengan hasil pencapaian yang lambat. Lebih tepatnya sering ke sana kemari.
Mau fokus nulis ke media berhonor, malah lompat ke blog untuk mengembangkan tulisan dan rezeki.
Mau fokus ke blog dengan aktif bikin akun media sosial sebagai syarat nilai tambah, malah bikin acara saling follow Instagram.
Semuanya dengan proses, tidak secepat kilat. Ada tahapan bagi setiap orang untuk melaluinya.
Namun percayalah, kita akan terus membangun personal branding ke arah yang lebih baik dengan atau tanpa disadari.
Jadi, semangat bekerja dan berkarya. 💪
Makasih atas masukannya, sebenarnya setiap orang bisa mengembangkan dirinya asal tau bagaimana cara melakukannya, bermanfaat sekali karena tidak semua orang tau bagaimana memberdayakan dirinya
BalasHapusYess membentuk personal branding penting dan butuh waktu supaya orang mengenal kita ya bun...
BalasHapusKalau saya krn hobby jalan jalan bersama keluarga alhasil banyak yg mengenalnya tukang jalan2.
Banyak yg blm kenal sebelumnya tiba2 wa menanyakan segala sesuatu yg berhubungan dg traveling.
Dari setiap ibu, selalu ada creita berbeda yang bisa kita jadikan pelajaran untuk diri sendiri. Terkadang belajar dari kesalahan yang mereka pernah lakukan tanpa perlu kita jalani kesahalan itu. Ya, menulis di blog penting dan karena banyak ibu yang menulis di blog maka kita perlu punya personal branding sendiri.
BalasHapusYang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana menjadi value diri sendiri..
BalasHapusbanyak yang mengaitkan value ini dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan, padahal value diri sendiri gak sekedar itu. Value seperti itu gak cukup untuk personal branding..
Dan yaps, artikel memberikan Min Jesinnews cakrawala baru dalam proses bangun personal branding, terutama alasan untuk menjadi diri sendiri dan percaya..
Masuk ke dunia media sosial bagi seorang konten kreator tentunya sangat bersinggungan dengan personal branding.
BalasHapusDengan konsiten dalam membangun imaji yang positif dan tentunya menarik ditambah lagi pesan positif yang bisa didapatkan pengikut (value) adalah salah satu keunggulan seorang kreator
Semakin semangat menebar hal positif
wah terjun ke dunia content writer, atau blogger atau sosial media lainnya memang harus punya ciri khas yang mudah diingat oleh orang lain. sehingga membangun personal branding ini sangat penting
BalasHapusBagi saya yang mempunyai bisnis online lewat medsos branding adalah yang perlu dilakukan. Tapi bukan berarti harus "dipaksakan" membuat branding supaya laku. Karena semua berproses dan ada waktunya maka selain branding yang penting juga adalah kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap usaha yang dijalani. Kalau branding untuk menulis blog saya termasuk slebor heuheu, semaunya karena saya masih menganggap blog sebagai diary.
BalasHapus