Sobat Dy, sebelum membahas dimanakah posisi Indonesia dalam peringkat minat baca dunia. Yuk, kita cari tahu dulu tentang apa itu membaca. Membaca merupakan suatu jenis kemampuan berbahasa melalui tulisan yang bersifat reseptif. Melalui aktivitas membaca seseorang akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Aktivitas membaca dapat menambah daya pikir, memperluas wawasan, dan mempertajam sudut pandang pembaca. Hal tersebut akan berdampak pada kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan.
Manfaat dan Tujuan Membaca
Dalam proses membaca dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang, karena dalam membaca diperlukan pemahaman sebuah informasi. Hal ini akan memacu pembaca tanpa disadarinya dapat meningkatkan kapasitas berpikirnya.
Setiap individu mempunyai tujuan membaca masing-masing. Namun, dari tujuan yang ada dapat ditarik garis merahnya, yaitu :
- Menghibur diri, biasanya dengan membaca komik, novel. Ini saya banget deh, jika suntuk, saya pilih novel di platform yang ada dan segera menamatkannya.
- Mencari informasi. Saya juga melakukan ini untuk riset artikel yang akan saya tulis atau mencari solusi yang saya hadapi
- Memahami isi buku karena penasaran dengan judulnya.
- Memperoleh ide atau gagasan buku secara cepat
- Mencari tahu gagasan penulis. Buku merupakan karya penulis yang disusun berdasarkan sudut pandang penulis
Indonesia Dalam Peringkat Minat Baca Dunia
Dikutip dari bisniskumkm.com, berdasarkan survey yang dilakukan Program fo Internasional Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Survey ini dirilis oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019. Survey dilakukan pada murid berusia 15 tahun dari sekolah yang dipilih secara acak, menempuh tes dalam mata pelajaran utama yaitu membaca, matematika dan sains.
Sedangkan menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari seribu orang Indonesia, hanya satu orang yang gemar membaca. Riset World's Most Literate National Ranked ini dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016. Jika dibuat peringkat terkait minat membaca, maka Indonesia berada pada peringkat ke 60 dari 61 negara.
Kedua hasil riset tersebut menunjukkan bahwa minat membaca di Indonesia masih rendah, sehingga membutuhkan perbaikan. Selain itu buku mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Hanya bangsa dengan minat baca yang tinggi menjadi prasyarat menuju masyarakat informatif. Sumber daya manusia yang mumpuni diperlukan menjelang Indonesia Emas tahun 2045.
Penyebab Rendahnya Minat Membaca
Saat ini akses membaca buku lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Ada beberapa aplikasi daring yang dapat diunduh, diantaranya ipunas, gramedia digital, google play book dan masih banyak lagi. Hal ini sangat memprihatinkan jika minat membaca masyarakat Indonesia masih rendah.
Apakah penyebab rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia? Berikut beberapa hal yang mungkin dapat menjadi bahan renungan kita bersama :
Lingkungan sekitar
Anak ibarat spons. Dia akan menyerap informasi apapun yang ada di sekitarnya, baik itu hal positif ataupun negatif. Jika dalam lingkungan keluarga tidak membiasakan membaca, maka anak juga tidak mengenal aktivitas membaca.
Selain itu minimnya buku fisik yang ada dan tidak adanya teladan dari orang dewasa di sekitarnya yang membaca akan membuat anak semakin jauh dari aktivitas membaca. Saat anak beranjak dewasa, lingkungan pertemanan jarang yang membaca, sehingga anak juga enggan membaca.
Generasi serba instan
Proses membaca, menikmati lembar per lembar memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal ini juga mempengaruhi generasi Z saat ini. Mereka cenderung membaca sinopsis, review singkat di blog atau sosial media. Sehingga wajar jika pemahaman yang mereka peroleh tidak utuh hanya sekedar tahu saja.
Gadget
Gadget saat ini multifungsi, menyediakan berbagai macam fasilitas, mulai dari membaca artikel, membaca buku digital, menonton film, bermain game online, media sosial dan masih banyak lagi. Tidak heran jika disebut dengan telepon pintar.Bagai dua sisi mata uang, dengan gadget seseorang bisa melakukan apa saja, sekaligus bisa melupakan banyak hal.
Dengan dalih menghibur diri karena stress, seseorang bisa lupa waktu dengan bermain game online dan atau bersosial media. Sedangkan buku juga dapat menjadi media membantu meredakan stress tanpa harus takut akan radiasi yang timbul akibat penggunaan gadget.
Niat dari diri sendiri
Selain teknologi yang canggih dan lingkungan yang menjauhkan Sobat Dy, dari aktivitas membaca. Ada faktor lain yang mempengaruhinya, yaitu diri sendiri. Karena semua itu dimulai dari diri sendiri.
Pemahaman Rendah
Tidak hanya minat baca yang rendah yang perlu dikhawatirkan, tetapi juga tingkat pemahaman yang rendah. Minat membaca tidak berbanding lurus dengan tingkat pemahaman membaca. Kadang minat baca tinggi, tetapi tingkat pemahaman yang rendah.
Tingkat pemahaman membaca yang rendah akan mempengaruhi penyerapan selama pembelajaran. Terlebih jika mengembangkan keahlian yang hanya dapat diperoleh dengan cara membaca.
Tingkat pemahaman yang rendah mungkin dapat disebabkan karena pembaca hanya membaca tetapi kuran memaknai teks yang dibaca. Kemampuan memahami bacaan sebaiknya diasah di awal masa sekolah. Agar siswa dapat memahami materi pelajaran.
Cara Meningkatkan Minat Membaca
Di saat teknologi semakin berkembang, Sobat Dy dapat menggunakan beberapa cara berikut untuk meningkatkan minat baca pada anak :
Sediakan buku fisik
Kenalkan anak dengan berbagai macam jenis buku sejak dini. Ada berbagai macam jenis buku berdasarkan usia anak-anak. Ada buku bantal, buku bersuara, buku bergambar, buku cerita anak, komik.
Ajak anak untuk menemukan asyiknya membaca. Biarkan anak menyentuh buku yang dibaca bersama, sehingga anak terbiasa dengan buku. Anak mampu membaca itu baik, tetapi anak mencintai membaca itu lebih penting.
Biasakan membacakan cerita pada anak
Pilih buku yang disukai anak. Ajak anak membaca buku bersama atau bisa juga dengan melakukan membaca nyaring. Sobat Dy juga bisa membacakan cerita ke anak sebelum tidur. Kemudian berdiskusi tentang cerita yang dibacakan. Selain menumbuhkan keviasaan membaca, hal ini dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Ajak anak ke perpustakaan atau ke toko buku
Sesekali Sobat Dy, dapat mengajak anak-anak ke perpustakaan daerah yang ada di setiap kota atau kabupaten atau ke toko buku. Biarkan anak-anak memilih sendiri buku yang ingin dibacanya. Saat ini beberapa perpustakaan sudah menyediakan area untuk anak-anak, sehingaa anak-anak akan betah berada di perpustakaan. Cita-cita anak sulung nih, ingin membuat perpustakaan mini untuk teman-temannya.
Setelah minat baca meningkat, sebaiknya diiringi juga dnegan meningkatkan tingkat pemahaman anak terhadap bahan bacaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
- Mulai meninggalkan pendekatan menghapal
- Berlatih membuat resume dari bacaan yang telah dibaca
- Mendikusikan bacaan yang telah dibaca
Maksakeun Maca
Sebetulnya saya gemar membaca, karena membaca adalah salah satu me time saya. Saya membutuhkan me time untuk menjaga kewarasan saya. Namun, seiring waktu saya menomersekiankan membaca. Saya melupakan kebutuhan diri saya sendiri.
Saya berkeinginan untuk tetap membaca rutin karena dengan membaca dapat menambah diksi, menambah wawasan, menambah pengalaman baru dan beberapa hal lainnya. Beberapa hal tersbeut juga saya butuhkan untuk mendukung saya menulis.
Ibarat bejana, bagaiman dapat mengeluarkan isinya jika tidak pernah diisi. Membaca adalah cara saya untuk mengisi bejana tersebut. Sehingga setelahnya saya dapat menghasilkan karya sebuah tulisan, dengan harapan tulisan tersbeut dpaat bermanfaat bagi ornag lain, minimla bagi diri saya sendiri.
Berawal dari mencari teman untuk membaca rutin, saya mengambil peran untuk menjadi penanggung jawab sebuah program yang disebut Maksakeun Maca. Sebuah program membaca satu buku dalam satu bulan.
To chance, I have to change first - Untuk sebuah perubahan, saya harus berubah terlebih dahulu
Semoga apa yang saya lakukan ini dapat meluaskan dampak meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Dimulai dari diri saya dan keluarga saya.
Penutup
Besar harapan saya beberapa tahun ke depan peringkat Indonesia dalam peringkat minat baca dunia naik bertahap dari tahun ke tahun. Semoga. Yuk, rapatkan barisan dan bergandengan tangan dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salam literasi.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca
https://bisniskumkm.com/harbuknas-2022-literasi-indonesia-peringkat-ke-62-dari-70-negara/
https://www.gramedia.com/blog/5-penyebab-kurangnya-minat-baca-di-indonesia/
.
Minat baca sepertinya dipengaruhi ada faktor internal dr dalam diri yg harus kuat, selain karena kebutuhan dan "paksaan"
BalasHapusSedih banget kalau liat tingkat baca Indonesia. Perlu kesadaran dari kita semua juga political will dari pemerintah untuk meningkatkan minat baca
BalasHapusKenapa yaa, kak Dy.. kadang bacanya uda selesai, tapi menuliskannya ke blog tuh kaya yang entar aja, entar aja.. Dan kalau gak langsung ditulis, suka ilang feeling. Padahal aku seneng banget baca buku terutama buku non fiksi.
BalasHapusEh, novel juga suka sih.. hehhee~
Dan membangung kebiasaan membaca di rumah ini memang tergantung banget dari kedua orangtuanya.
Semoga dengan pembiasaan yang baik, anak-anak bisa melihat dan juga meniru membaca buku sehingga tidak berlama-lama interaksinya dengan gadget.
Sedih kalau baca ini
BalasHapusHingga beberapa tahun ini skor PISA Indonesia masih di peringkat bawah terus
Jadi motivasi juga buat semakin memupuk kecintaan membaca di rumah
setuju mbak, kemarin aku ikut sosialisasi membaca, dan kaget bahwa anak-anak gak paham dengan apa yang mereka baca, saat kutanya di rumah suka baca buku apa? mereka jawab "aku gak punya buku" huhuhu sedih
BalasHapusSemoga. Beberapa tahun ke depan peringkat Indonesia dalam peringkat minat baca dunia naik bertahap dari tahun ke tahun. Semoga. Aamiin.
BalasHapusYuk baca yuk. Indonesia harus punya lebih banyak anak yang suka membaca agar jiwa2 dengan pikiran kritis dan suka menganalisis lebih banyak muncul lagi. Membaca dapat membuat seseorang cerdas sekaligus mencerdaskan yang lainnya.
BalasHapusSamaa mbaa, semoga tahun depan Indonesia udah naik peringkat bacanyaa yaa.. semangat dan optimis menghidupkan literasi!
BalasHapusSedih sih kalau mengetahui kebanyakan orang di negeri ini mempunyai minat baca yang rendah. Sekaligus memotivasi diri sendiri juga, untuk tidak lelah memupuk dan merawat minat baca anak-anak dan masyarakat sekitar.
BalasHapusAamiin. Semoga minat baca remaja dan semua orang di Indonesia, meningkat.
BalasHapusiya sih, PR jg buat Indonesia agar meningkatkan minat baca rakyatnya.
BalasHapusMenurutku ada juga faktor sulitnya menjangkau fasilitas membaca. Mungkin untuk teman-teman daerah pulau Jawa dan Bali, mudah mengakses buku, tapi ada cerita temanku di Kalimantan mengeluhkan sulitnya mencari buku yg ongkos kirimnya murah. Jadi mereka malas baca karena ya itu, kemahalan katanya. Ongkir bisa setara harganya dengan bukunya. Lalu, kalau mau pakai e-book, jangkauan internetnya kurang bagus.
BalasHapusSedih sih mba, ini aku juga lagi usaha stimulasi sejak dini biar anakku nanti gemar membaca
BalasHapusYa allah urutan ke 60 dari 61 negara ampun deh. Aku pernah baca juga bahwa sebenarnya minat baca nya ga rendah, tp akses ke buku2nya yang kurang. Kayak perpus ga merata, harga buku mahal dll
BalasHapus