Masih belum bisa move on dari acara pernikahan sepupu saya akhir minggu ini. Perpaduan budaya antara Aceh dan Pasundan. Masyaallah ragam budaya Indonesia, indahnya. Saat prosesi akad nikah menggunakan pakaian adat sunda dengan warna putih dan saat resepsi menggunakan pakaian adat Aceh yang telah dimodifikasi dengan nuansa modern pada gaun pengantin wanita.
Saat pengantin memasuki area resepsi, disambut dengan tarian tradisional Aceh yaitu Ranup Lampuan. Tarian tersebut termasuk tarian untuk menyambut tamu kehormatan.
Sejarah
Tari Ranup Lampuan diciptakan oleh Yusrizal, salah satu seniman Aceh yang terkenal pada tahun 1959. Tarian tradisional yang terkenal selain tari saman biasanya digunakan untuk acara istimewa, diantaranya menyambut tamu istimewa, pernikahan atau acara adat lainnya.
Ranup Lampuan merupakan gabungan dari kata Ranup dan Lampuan. Kedua kata tersebut merupakan bahasa Aceh. Ranup yang mempunyai arti sirih. Sedangkan puan mempunyai arti tempat atau wadah sirih khas Aceh.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, tarian ini berasal kebiasaan masyarakat Aceh dalam menyambut tamu kehormatan dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda penerimaan tamu.
Beberapa perubahan telah mewarnai hadirnya tari Ranup Lampuan, diantaranya musik yang digunakan. Selain itu juga terdapat perubahan pada jumlah penari. Penari yang membawa sirih mengenakan pakaian dengan warna berbeda diantara penari lainnya.
Setelah menyuguhkan tarian, penari yang membawa sirih akan menghampiri tamu dan menyuguhkan sirih yang mempunyai arti penerimaan.
Filosofi
Gerakan tari Ranup Lampuan memiliki makna khusus. Gerakan yang tergabung menjadi gerakan cantik tersebut terdiri dari gerakan salam sembah, memetik sirih, membersihkan sirih, menyapukan kapur dan menyuguhkan sirih kepada tanu.
Keseluruhan gerakan lemah lembut tersebut mempunyai makna kesopanan dan ketulusan penari.
Musik yang digunakan untuk mengiringi penari menggunakan alat musik tradisional, diantaranya seurune kale, rapa'i, gendang.
Seurune kale, berasal dari kata seurune yaitu alat musik tradisional Aceh, sedangkan kale merupakan nama daerah di Aceh. Alat musik jni mempunyai kesamaan dengan alat musik dari daerah lain seperti Malaysia, Thailand dan Srilanka.
Rapa'i merupakan alat musik pukul tradisional khas Aceh.
Gendang, alat musik tradisional yang dapat dimainkan dengan kondisi berdiri atau duduk.
Referensi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Ranup_lam_Puan
- https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5401438/ranup-lampuan-tari-penyambut-tamu-di-aceh
Indonesia kaya akan budaya dan tradisi ya mbak, ini yang patut di lestarikan, sayangnya anak-anak zaman now ini lebih tertarik dengan tiktok, dll.
BalasHapusiya mbak May, saya sampai maju ke depan supaya jelas melihat para penari menari, baru kali ini lihat tarian Aceh secara langsung
Hapusseiring perkembangan zaman, sebenarnya saya juga menyimpan kekhawatiran akan keberlangsungan tari-tari tradisional di Indonesia. Harapan k depan, semoga tari-tari ini tidak punah dan masih ada anak-anak muda yang mau melestarikannya.
BalasHapusbetul kak, semoga tarian tradisional tidak lekang oleh jaman ya
HapusWah artikel menarik nih ttg budaya & seni tari.. terutama ttg seni tari daerah yg perlu diulas lengkap supaya kita gk kehilangan informasi penting kaya gini, yg kedepannya semakin tenggelam dg budaya barat & modernisasi..
BalasHapusOiya nih mau nanya klo jenis busana yg digunakan utk tari ranup lampuan apaan ya?
Kedepannya sya mungkin akan mampir lg ke artikel ini utk riset dan menambah tulisan yg berkaitan ttg seni tari daerah..
Trimakasih telah berbagi informasinya yaa
mohon maaf, saya belum tahu nama pakaian adatnya, Setelah menelusuri juga belum menemukan. Saya menulis ini karena terpesona dengan kearifan lokal yang ada
HapusMenarik sekali ya, jd inget dulu di kantor ada perlombaan internasional, dan perwakilan Indonesia bawain Tari Merak. Walaupun akhirnya yg menang Tari Salsa, karena kebtulan mmg diselenggarkan di Argentina. Salah satu juri sempat menghampiri tim tari Indonesia, dan menyatakan lebih suka dan sngat kagum dengan Tarian Merak yg dibawakan.
BalasHapusSebagai orang Aceh saya mengucapkan, terima kasih! karena mba dyah udah ngereview salah satu tarian iconik dari Aceh. i'm so proud!!
BalasHapusSambil membayangkan tarian dan musik yang mengiringi..
BalasHapusBudaya Indonesia yang amat kaya memang patut dilestarikan agar ada sampai anak cucu cicit kelak bisa menikmati filosofi berbagai budaya Indonesia.