Kali ini saya masih akan merangkum hasil belajar saya saat mengikuti Opee Recruitment One Day One Post batch 10. Materi yang diampu oleh blogger dan penulis Sakifah adalah Mengenal Tulisan Nonfiksi dan Memilih Jenis Tulisan Nonfiksi.
Materi ini diberikan sebagai bekal agar peserta mendapat gambaran bagaimana mengerjakan tantangan yang diberikan oleh panitia Oprec. Sebetulnya materi ini diberikan sebelum materi Mengenal Tulisan Fiksi dan Memilih Jenis Tulisan Fiksi. Namun, saya baru merangkumnya kali ini.
Kenal Lebih Dekat Dengan Sakifah
Saki panggilan akrab dari Sakifah lahir di GK dan tumbuh di kota santri Jawa Timur. Saat ini kak Saki memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi di Tasikmalaya. Dua buku solo yang telah diterbitkan adalah novel "Langit, Doa" dan buku "Menuju Rumah Tanpa Riba." Banyak bukan karyanya. Selain itu Sakifah adalah seorang content writer, copy writer dan narablog.
Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi
Jenis tulisan berkembang dan banyaj gaya bahasa yang muncul. Ada biografi yang diselipkan bumbu cerita fiksi, ada artikel yang disajikan seperti cerita dan lain sebagainya. Sehingga kita sendiri dibuat bingung, apakah tulisan tersebut fiksi atau nonfiksi.
Fiksi
Jenis tulisan yang berisi imajinasi, tetapi dapat dilogika.
Nonfiksi
Jenis tulisan yang berisi fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kebenaranatau fakta tulisan tersebut. Disebutkan atau tidak sumbernya, selama penulis dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah atau kebenaran/fakta tulisan tersebbut, maka disebut nonfiksi.
Jenis Tulisan Nonfiksi
- Makalah akademik
- Penerbitan akademik
- Almanak
- Otobiografi
- Biografi
- Cetak biru
- Laporan buku
- Nonfiksi kreatif
- Dokumen desain
- Diagram
- Buku harian
- Kamus
- Film nonfiksi (misalnya dokumenter)
- Ensiklopedia
- Esai
- Panduan dan manual
- Buku pedoman
- Sejarah
- Jurnal
- Jurnalisme
- Surat
- Kritik sastra
- Memoar
- Sejarah alam
- Filsafat
- Fotografi
- Sains populer
- Bantu mandiri
- Buku ilmiah
- Makalah ilmiah
- Statuta
- Penulisan teknis
- Buku teks
- Tesaurus
- Travelog
- Menulis
Memilih Tulisan Nonfiksi
Jika jenis tulisan nonfiksi sebanyak itu, bagaimana memilih salah satunya untuk mempelajari dan mejadikannya tulisan kita? Tidak perlu bingung apalagi tertekan. Pilih salah satu jenis tulisan yang sesuai bidang, kemauan dan kebutuhan tulisan. Sehingga lebih mudah mencari referensi dan menjadikannya tulisan baru.
Dengan banyak membaca referensi yang mendukung tulisan Sobat Dy, akan membuat Sobat Dy mudah menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Buat kerangka terlebih dahulu sebelum menulis nonfiksi. Setelah selesai menulis, kemudian edit sampai puas.
Penutup
Setelah mengenal tulisan nonfiksi dan banyaknya jenis tulisan nonfiksi, tidak perlu dikuasai semuanya. Pun tidak perlu pusing memikirkan jenis tulisan fiksi atau nonfiksi. MEnulis saja senyamannya Sobat Dy.
Selamat menulis. Tak perlu ragu untuk menulis.
Bagus artikelnya. Aku pun bisanya nulis nonfiksi. Kalau fiksi engga bisa ngayalnya....hehe
BalasHapusImajinasiku tidak bagus jadi kebanyakan nulis non fiksi, tapi memang sepakat bahwa kalau mau nulis tidak perlu bingung fiksi apa non fiksi yang penting tulis saja dulu
BalasHapusMakasih banyak sudah mau berbagi ilmu tentang tulisan non fiksi 😁😁😁
BalasHapusMakalah akdemik adalah tulisan yang paling berkesan buat aku. Skripsi masuk non fiksi dong iya berarti 😭😭😭 ini asli sih perjuangan nulis dan nyari referensinya. Ditambah lagi dengan revisi-revisi dosen yang luar biasa 😅😅 tapi ada rasa bangga setelah selesai menulis dan bisa mempertanggungjawabkan tulisan tersebut di sidang. Nggak sia-sia ternyata selama ini pontang panting cari referensi dari banyak buku dan juga artikel yang relevan 😊😊😊