Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini. Kenapa memilih Blogging? Emang sempat ngeblog? Ngeblog gampang ya? Apa kamu ingin eksis? Wah sekarang jadi sosialita nih buat blog.
Di atas adalah serangkaian pertanyaan yang ditujukan ke saya dan masih banyak pertanyaan lain yang serupa, sekaligus kalimat yang membuat panas telinga. Anjing menggonggong, kafilah berlalu ya kan. Kalau mendengarkan omongan orang terus dan jadi mikir pertanyaan itu mau dijawab apa, jadi pusing dan mules sendiri jadinya. Hempaskan, kibas jilbab dulu.
Ingin tahu atau ingin tahu banget kenapa saya memilih blog? Yuk ah, saya bisikkin kenapa saya memilih blog, kalau hanya mau nulis aja kan ada banyak platform lain. “Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” - Pramoedya Ananta Toer. Quote tersebut yang menginspirasi saya mengapa saya akhirnya memilih menulis. Namun, saya tidak terpaksa, lo, hanya karena ingin meninggalkan jejak saja.
Beberapa tahun terakhir saya akhirnya menyadari bahwa menulis menyenangkan dan salah satu cara saya untuk me time. Melalui menulis saya bisa menjadi diri sendiri. Saya bisa menuliskan isi hati dan isi pikiran saya. Selain itu saya juga ingin berbagi cerita tentang pengalaman yang telah saya lalui, tidak hanya sekedar curhat saja.
Apakah mempunyai blog itu mudah? Membuatnya mudah, merawatnya yang rumit. Apakah dari blog bisa mendapatkan cuan? Bisa juga kok, tetapi tentu saja ada caranya. Apakah harus mempunyai keahlian khusus untuk membuat blog? Kalau mau berkembang, tentu saja harus mau update ilmu terkait blog. Ilmu terkait blog itu apa? Banyak, dari mulai menulis, teknik story telling, membuat infografis, dan masih banyak lagi. Ngeblog itu seru, banyak proses kreatf dibalik ngeblog.
Dari pertanyaan dan jawaban di atas sepertinya blog tidak mudah. Lalu apa yang membuat saya tetap membuat blog dan mau bersusah payah merawat blog? Apakah alasan kuatnya atau bahasa kerennya apa BIG WHYnya.
Alasan ngeblog versi Dyah
Setiap orang mempunyai alasan masing-masing mengapa ngeblog atau why blogging. Semenarik apa sih blog kok sampai saya jatuh cinta dan mau berusaha lebih untuk mempelajari blog sampai berdarah-darah, hehehe lebay ini, enggak kok, enggak sampai berdarah hanya berkeringat saja.
Meninggalkan jejak
Saya ingin hidup seribu tahun lagi. Mana mungkin, umumnya umur orang kan sekitar puluhan tahun. Jasad mungkin sudah tiada, tetapi jejak yang saya tinggalkan berupa tulisan karya mungkin masih dapat dinikmati atau diwariskan hingga ribuan tahun. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah” - Pramoedya Ananta Toer.
Saya bukan orang pintar, saya juga bukan orang yang ahli. Saya hanya ingin menuliskan apa yang ingin saya tuliskan termasuk berbagi pengalaman, semoga apa yang sedikit ini dapat menjadi manfaat bagi orang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang manusia yang lain.
Menjaga kewarasan
Menulis merupakan tempat saya menghibur diri, seperti yang telah saya sampaikan di atas, dengan menulis saya bisa menjadi diri saya sendiri. Apa di blog bisa curhat? Bisa dong, tetapi diolah yang baik agar tidak ada pihak yang merasa tersakiti atau tersinggung dengan curhat kita. Bagi saya blog bukan tempat untuk mencemooh atau menghakimi sesuatu hal bahkan seseorang.
Setelah menulis bebas biasanya saya seperti mendapatkan suntikan energi, jika diibaratkan dengan mengisi bejana, maka saya mengisi bejana kebahagiaan saya. Bejana yang telah terisi ini dapat berbagi dengan yang lain. Bayangkan jika bejana itu kosong, apakah dia dapat berbagi dengan yang lain? Bejana kebahagiaan tidak bisa mengisi sendiri, tetapi harus diisi, dengan cara melakukan sesuatu hal yang disukai. Jika telah terisi maka saya merasa diri saya “waras” tidak tertekan alih-alih menjadi depresi.
Mendapatkan cuan
Alasan lainnya adalah agar saya mendapatkan benefit lain, yaitu cuang atau uang. Tidak munafik la, setiap orang membutuhkan uang, tetapi uang tidak dapat membeli segalanya. Saya mempersiapkan masa tua saya, agar tetap produktif walaupun sudah pensiun. Jika memungkinkan saya ingin mengajukan pensiun dini.
Pensiunan identik dengan post power syndrome, sakit-sakitan karena biasanya aktif kemudian diam di rumah. Jika saya dapat menyiapkan dari saat ini, mengapa tidak saya lakukan sejak sekarang, sehingga saya bisa menikmati masa pensiun dnegan bahagia. Seperti yang saya tulis dalam cerita Menembus Batas Usia.
Jatuh cinta dengan blog
Last but not least, saya jatuh cinta dengan blog. Ibarat orang yang sedang jatuh cinta tentunya ingin bersama terus menerus, serasa dunia milik berdua, yang lain mengontrak hehehe. Semakin saya mengenal blog saya semakin penasaran, tetapi tetap saya mempelajarinya bertahap, agar saya tidak tsunami info dan akhirnya membuat saya bingung dan akhirnya berhenti ngeblog karena saya bingung. Saya nikmati saja prosesnya setahap demi setahap.
Manajemen waktu untuk ngeblog
Salah satu pertanyaan di atas emang sempat ngeblog? Bukan perkara sempat atau tidak sempat, atau ada waktu luang. Namun, lebih tepatnya adalah dengan meluangkan waktu, memasukkan blog dalam jadwal harian. Bisa karena terbiasa, terbiasa karena dibiasakan. Awalnya tentu saja harus disempatkan waktu, dibiasakan dengan cara memasukkan blog dalam jadwal harian.
Saya adalah ibu rumah tangga dan juga wanita yang bekerja di ranah publik. Bagaimana saya mengatur waktu? Saya tentukan dan lakukan berdasarkan prioritas yang harus dilakukan, penting atau tidak penting, prioritas utama atau tidak. Jika ada kegiatan yang tidak penting dan tidak prioritas, maka saya letakkan terakhir.
Apakah itu semua mudah? Tentu saja tidak Marimar. Sampai saat ini saya masih terus memperbaiki diri dalam hal manajemen waktu. Keseimbangan saja, batas tiap orang berbeda, maka saya tidak mengacu pada orang lain, karena batas awal dan batas akhir setiap orang berbeda. Saya hanya membandingkan diri saya saat ini dibandingkan sebelumnya. Terinspirasi orang lain boleh, tetapi tidak terintimidasi.
Apakah saat ini blog sudah masuk dalam jadwal harian saya? Sebetulnya sudah. Kegiatan yang terkait blog ada banyak diantaranya blog walking, mencari ide, riset, infografis dan masih banyak lagi. Saya mulai mencatat apa saja ide yang harus dituangkan di blog, di waktu yang bersamaan mungkin bisa riset atau membuat infografis.
Alhamdulillah, sekarang setelah memulai belajar di kelas blogspedia coaching mulai jatuh cinta, semangat terus ya mbak.. saling menguatkan..
BalasHapusMbak mah Alhamdulillah sudah konsisten ngeblog nih, semoga tetap terjaga konsistennya ya. semangat selalu
BalasHapus