Apakah Self Care Penting? Penting!

Sabtu, 04 Desember 2021

Hai Sobat Dy, adakah yang tahu tentang self care sebelumnya? Self care adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap diri kita sendiri.

Jawab dulu ya ...

Berikut beberapa pertanyaan yang dapat dijawab ya atau tidak. Tidak ada yang benar atau salah. Kejujuran pada diri sendiri saat spontan menjawab merupakan awal keterbukaan kita agar lebih sehat dan bahagia.

Apakah setiap bangun tidur Bunda merasa lelah, tidak bugar dan sakit kepala?

Apakah Bunda merasa tidak berdaya dan tidak berharga, serta tertekan?

Apakah Bunda sulit berkonsentrasi, terasa penuh, tidak bisa berpikir?

Apakah Bunda merasa mudah kehabisan energi untuk melakukan aktivitas rutin?

Apakah Bunda kesulitan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, bahkan yang disukai?

Apakah Bunda sulit bekerja secara optimal?

Apakah Bunda lebih mudah mengeluh daripada mensyukuri keadaan?

Apakah semangat beribadah wajib Bunda mulai menurun?

Apakah Bunda mudah tersulut amarah dan mudah tersinggung?

Apakah Bunda sering merasa sedih tanpa alasan, jenuh, bosan?

Setelah Bunda menjawab, simpan dulu jawabannya ya, tidak perlu dibagikan dengan yang lain. 

self care

kredit foto : pixabay


Apakah Self care?

Seorang ibu tentu saja mempunyai banyak aktivitas sejak bangun tidur di pagi hari hingga menutup mata untuk melepas lelah di malam hari. Dengan banyaknya aktivitas rutin, kadang kita lupa untuk menyisihkan waktu untuk diri kita sendiri. Kita cenderung mementingkan orang lain atau segera menyelesaikan pekerjaan, sehingga mengabaikan diri kita sendiri. Apakah benar seperti itu?


Menurut Helen L. Coons, seorang psikolog kesehatan klinis, spesialis dalam kesehatan perilaku dan kesejahteraan wanita di Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Psikiatri di Aurora, Colorado,   self care adalah tindakan  untuk fisik, emosi, relasi, mungkin juga profesional, edukasi dan untuk beberapa orang, kesejahteraan spiritual yang mencerminkan cara kita menjaga diri kita sendiri pada tingkat yang paling mendasar.


Intinya self care adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk diri kita sendiri dengan cara melakukan serangkaian kegiatan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri. Aktivitas yang dilakukan akan berbeda pada setiap individu karena terkait kesejahteraan personel (Subjective Personal Well Being).

Apakah ada indikator yang pasti terkait kesejahteraan seseorang secara personal? Pertanyaan yang rumit untuk dijawab. Sama halnya dengan pertanyaan bagaimana seseorang merasa kenyang? jawabannya So, personal. So, subjektif. So, relatif.

Namun sayangnya, banyak yang menganggap self care sama dengan egois. Coba dibayangkan sebuah bejana yang kosong tidak akan bisa memberikan air ke gelas atau ke tempat penampungan air yang lain. Namun bejana yang berisi akan dapat memberikan air ke gelas atau ke tempat penampungan air yang lain.

Analoginya seperti ini bejana tersebut adalah diri kita, sedangkan air adalah sesuatu dari diri kita yang dapat dibagikan, seperti kegembiraan, hal baik yang dapat kita lakukan. Self care buka egois, tetapi sebuah dasar untuk melayani orang lain.

Self care bukan alasan untuk melarikan diri dari tanggung jawab. Self care merupakan kemampuan dasar untuk mencintai, menghargai dan menerima diri sendiri. Seseorang yang sudah menerima diri sendiri apa adanya dengan segala keunikan yang dimilikinya akan lebih mudah memahami kondisi yang datang menghampirinya dan lebih mudah berbuat baik dengan sadar.


Cara melakukan selfcare

cara melakukan self care


Ada beberapa aspek self care yang dapat dilakukan :

Aspek fisik

  1. Olahraga rutin, seperti yoga, jalan kaki, bersepeda
  2. Memenuhi kecukupan air putih
  3. memperhatikan asupan makanan untuk kesehatan tubuh
  4. membangun kemampuan tidur yang cukup dan berkualitas


Aspek psikis/mental

  1. Latihan meditasi untuk mempermudah mindfulness, sadar utuh setiap saat, right here and right now.
  2. Latihan olah nafas sederhana 7-4-8
  3. Melakukan refleksi harian dengan kegiatan journaling
  4. Melakukan ambil jeda setiap kali merasakan tekanan

 

Aspek spiritual

  1. Mindfulness membaca dzikir pagi dan petang
  2. Latihan mengucapkan jurnal syukur setiap hari
  3. Tilawah dan sholat tuma'ninah di awal waktu
  4. Melakukan sholat tahajud dan Dhuha


Aspek emosi

  1. Menyediakan Family Forum dengan orang terkasih, 30 menit ngobrol dengan suami, kruntelan dengan anak-anak
  2. Menonton film
  3. Video call friend project
  4. Sugesti pagi bicara jujur di depan kaca tentang perasaan hari ini
  5. Latihan mindfulness untuk latihan emosi


Aspek relasi

  1. Silaturahmi ngobrol dengan tetangga komplek
  2. We time dengan anak bergantian


Penutup

Self care merupakan upaya untuk mengisi tangki kebahagiaan diri kita, sehingga kita lebih mudah membahagiakan orang lain di sekitar kita. Ketika tangki kebahagiaan kosong, segera diisi kembali. Begitu juga sebaliknya, jika defisit kebahagiaan maka akan menggerogoti diri atau merusak diri.


Referensi

https://www.orami.co.id/magazine/self-care-dan-bagaimana-cara-melakukannya/

Materi kuliah telegram bersama Itsnita Husnufardani





27 komentar

  1. Masya Allah, Mba. Tangki kebahagiaan kudu diisi penuh agar dapat dibagikan ke orang sekitar. Saya menemukan insight luar biasa dari artikel ini, Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kak, alhamdulillah jika berkenan

      Hapus
  2. Hampir sama kayak me-time gitu ya mbak.
    Membuat diri kita bahagia sebelum akhirnya kita bisa bisa membahagiakan orang-orang yanga ada di sekitar kita.



    BalasHapus
    Balasan
    1. me time salah satu dari selfcare mbak, sebetulnya masih banyak yang bisa diulas dari selfcare

      Hapus
  3. aku jadi belajar dari mba dyah tentang Self Care terutama memberi kepada orang lain yang sudah tentu bagian dari Self Care. Pasti kita bahagia juga melihat orang lain bahagia.

    BalasHapus
  4. Sama halnya dengan peduli diri sendiri yg nantinya imbas positifnya ke orang lain kan mb setelah kita benar benar ibarat batere di charge penuh.

    BalasHapus
  5. Saya awalnya bingung self-care tuh kayak apa. Alhamdulillah dapat pencerahan setelah baca artikelnya.
    Makasih Kak.. 👍

    BalasHapus
  6. Keren banget artikelnya mbak Dyah...makasih untuk share ilmunya ya mba...sukses terus dan jangan lupa share lagi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaallah mas, terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  7. Bener banget ini mbak. Terlebih bagi emak-emak penting banget mengisi tangki kebahagiaanya. Sebab, kebahagiaan seorang ibu menjadi indikator kebahagiaan sebuah keluarga.
    So, self care penting banget dikuasai oleh emak-emak.

    BalasHapus
  8. Waahh merasa tercerahkan hehe terbantu banget baca ini jadi tau kebutuhan yang paling penting untuk kita.. Makasih Mbak :)

    BalasHapus
  9. Karena kita perlu selalu mengisi tangki kebahagiaan kita
    Kebetulan sekarang lagi senang-senangnya baca tentang self care, pas banget tulisan kakak jadi bahan bacaanku juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  10. sangatss brmanfaat, self care memang sangat penting...pernah merasakan sering penat, pusing dn tdk fokus...dn memang butuh self care dn alhamdulillah masa2 yg tdk mengenakan itu sdh trlewati...terimakasiih sdh menuliskan aspek2 self care

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama kak, terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  11. Self care itu penting pake banget. Apalagi emak-emak baik pekerja maupun IRT, harus cari cara untuk self care. Karena bisa tiba-tiba burnout dan merusak kesehatan mental loh.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Ibu yang bahagia, maka keluarga juga bahagia.

    BalasHapus
  14. Sepenting itu selfcare dan ternyata aspek nya banyak banget ya

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih